Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan program di atas adalah
131.073
μdetik atau 0,
131073
detik dan dapat dibulatkan menjadi 0,13 detik.
Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler AT89S52, kemudian mikrokontroler dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian
minimum mikrokontroler AT89S52 telah bekerja dengan baik.
4.3 Pengujian Rangkaian Display Sevent Segmen
Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian mikrokontroler, kemudian memberikan data tertentu pada port serial
dari mikrokontroler. Sevent segmen yang digunakan adalah common anoda, dimana segmen akan menyala jika diberi logika 0 dan sebaliknya segmen akan mati jika diberi
logika 1.
Dari hasil pengujian diperoleh data yang harus dikirimkan ke port serial untuk menampilkan angka desimal adalah sebagai berikut:
Angka Data yang dikirim
1 0EDH
2 19H
Universitas Sumatera Utara
3 89H
4 0C5H
5 83H
6 03H
7 0E9H
8 01h
9 81H
21H
Program yang diisikan pada mikrokontroler untuk menampilkan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
bil0 equ 21h bil1 equ 0edh
bil2 equ 19h bil3 equ 89h
bil4 equ 0c5h bil5 equ 83h
bil6 equ 03h bil7 equ 0e9h
bil8 equ 01h bil9 equ 81h
Loop: mov sbuf,bil0
Jnb ti, Clr ti
Universitas Sumatera Utara
sjmp loop
Program di atas akan menampilkan angka 0 pada semua sevent segmen. Sedangkan untuk menampilkan 3 digit angka yang berbeda pada sevent segmen
adalah dengan mengirimkan ke 3 data angka yang akan ditampilkan pada sevent segmen. Programnya adalah sebagai berikut :
Loop: mov sbuf,bil1
Jnb ti, Clr ti
mov sbuf,bil2 Jnb ti,
Clr ti mov sbuf,bil3
Jnb ti, Clr ti
sjmp loop Program di atas akan menampilkan angka 1 pada sevent segmen ketiga, angka
2 pada sevent segmen kedua dan angka 3 pada sevent segmen pertama.
4.4 Pengujian Rangkaian Relay
Universitas Sumatera Utara
Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN,
transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan
relay. Pada alat ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan pemanas air heater ke tegangan PLN, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open NO,
dengan demikian jika relay aktif maka hubungan pemanas air heater ke tegangan PLN akan terhubung, sehingga pemanas air heater hidup, sebaliknya jika relay tidak
aktif, maka pemanas air heater dengan tegangan PLN akan terputus, sehingga pemanas air heater mati.
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktip dan hubungan pemanas air heater dengan tegangan PLN terhubung,
sehingga pemanas air heater hidup, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.
Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P0.1 kemudian memberikan program sederhana pada
mikrokontroler AT89S52. Program yang diberikan adalah sebagai berikut:
Setb P0.1 . . . . . . . .
Universitas Sumatera Utara
Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi aktif dan hubungan pemanas air heater dengan tegangan PLN terhubung, sehingga pemanas air heater hidup. Berikutnya
memberikan program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut:
Clr P0.1 . . . . . . . .
Perintah di atas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan hubungan pemanas air heater dengan tegangan PLN terputus, sehingga pemanas air heater mati. Pengujian yang
sama juga dilakukan pada rangkaian relay untuk pengendali pompa air.
4.5 Pengujian Rangkaian Keypad