2.2.6.4 Metode Micro Hardness
Pada pengujian ini identor-nya menggunakan intan kasar yang di bentuk menjadi piramida. Bentuk lekukan intan tersebut adalah perbandingan diagonal
panjang dan pendek dengan skala 7:1. Pengujian ini untuk menguji suatu material adalah dengan menggunakan beban statis. Bentuk identor yang khusus berupa knoop
memberikan kemungkinan membuat kekuatan yang lebih rapat di bandingkan dengan lekukan Vickers. Hal ini sangat berguna khususnya bila mengukur kekerasan lapisan
tipis atau emngukur kekerasan bahan getas dimana kecenderungan menjadi patah sebanding dengan volume bahan yang ditegangkan.
Rumus perhitungan
Brinell Hardness Number BHN:
Dimana: P = beban penekan Kg
D = diameter bola penekan mm d = diameter lekukan mm
2.2.7 Equotip Hardness Tester
Equotip Hardnes Terster adalah salah satu alat uji kekerasan hardness dengan menggunakan alat uji Equotip tipe 3. Alat ini menggunakan perangkat canggih
dengan perhitungan komputerisasi. Dengan metode pantulan dinamis dari bola yang terdapat pada salah satu perangkatnya, hasilnya akan langsung kelur pada layar
display dan bisa dibaca. Penggunaannya sangat praktis, bisa dibawa kemana-mana portable dan akurat.
Equotip 3 adalah solusi pengujian kekerasan portabel yang serba guna yang menggunakan teknik pantulan dinamis
Leeb yang ditemukan oleh Proceq. Proceq telah menggabungkan teknologi saat ini dan pengetahuan Equotip yang telah
diperolehnya selama lebih dari 35 tahun untuk menciptakan Equotip 3 sebuah instrumen portabel yang menawarkan kemampuan yang beragam dan pengoperasian
yang mudah. Alat uji Equotip 3 yang terdapat di Laboratorium Ilmu Logam USU dapat dilihat pada gambar 2.5.
2.11
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Equotip 3 Hardness Tester
2.2.8 Pengujian Kekasaran Roughness
Kekasaran permukaan sangat mempengaruhi suatu produk. Dengan menghitung kekasaran permukaan, maka dapat diketahui apakah produk yang
dihasilkan memiliki kualitas dan kuantitas baik. Kekasaran permukaan adalah ukuran tekstur dari sebuah permukaan. Hal ini diukur dengan deviasi vertikal dari permukaan
yang nyata dari bentuk ideal. Kekasaran biasanya dianggap frekuensi, panjang gelombang pendek dan tinggi komponen dari permukaan yang diukur.
Permukaan kasar biasanya lebih cepat aus dan memiliki koefisien gesek yang tinggi dibandingkan permukaan yang halus. Kekasaran merupakan prediksi yang baik
dari kinerja komponen mekanik, karena penyimpangan dalam permukaan dapat membentuk keretakan atau korosi. Meskipun kekasaran biasanya tidak diinginkan,
sangat sulit untuk dikontrol dalam manufaktur. Alat uji Kekasaran
Roughness Mitutoyo tipe SJ-201
yang terdapat di Laboratorium Teknik Mesin Growth Center
dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Alat uji kekasaran
Universitas Sumatera Utara
2.2.9 Foto Mikro Metallography Test