Alat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian .1 Bahan penelitian

4. Kayu Banyak sekali bahan bakar yang digunakan dalam proses peleburan di dapur krusibel, baik itu batubara, briket, kerosin, kayu maupun arang kayu. Kayu merupakan bahan bakar pengganti kerosin. Selain harga yang lebih murah, kayu juga dapat menghasilkan panas yang baik untuk peleburan. Bahan bakar kayu dapat dilihat pada gambar 3.4. Gambar 3.4 Bahan bakar kayu

3.2.2 Alat Penelitian

Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dapur Peleburan atau Dapur Krusibel Dapur ini terbuat dari batu bata tahan api dan semen tahan api. Besar dan volume dari dapur peleburan sangat bervariasi, tergantung pada jumlah bahan yang akan dilebur. Dapur peleburan tersebut diperlihatkan pada gambar 3.5 di bawah ini. Gambar 3.5 Dapur PeleburanKrusibel Universitas Sumatera Utara 2. Alat Uji Keausan Alat uji keausan yang digunakan adalah alat uji keausan dengan standar ASTM G99-04. Alat ini digunakan untuk mengetahui keausan dari suatu material. Dalam penelitian ini materialnya adalah Al dan Al-Si. Sebelum dilakukan pengujian keausan, spesimen harus dibentuk sesuai dengan standar ASTM G99-04. Alat uji keausan dengan standar ASTM G99-04 dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Alat Uji keausan Standar ASTM G99-04 tipe pin on disk 3. Alat Uji Kekerasan Brinnel Hardness tester Alat ini digunakan untuk menguji kekerasan hardness tester dari material Aluminium - Silikon hasil pengecoran yang telah melewati proses permesinan. Alat uji Equotip 3 yang terdapat di Laboratorium Ilmu Logam USU dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Equotip 3 Hardness Tester Universitas Sumatera Utara 4. Thermokopel tipe-K Alat ini digunakan sebagai pengukur suhu aluminium cair. Kabel dari alat ini hanya dapat digunakan satu kali dan maksimal dua kali penggunaan. Dengan spesifikasi: 1. Dimensi : 165 x 76 x 43 mm 2. Berat : 403 gr 3. Single type K thermocouple with direct or differential measurement to 0,10. 4. Up to 1400 C. Alat pengukur suhu yang digunakan pada peleburan Aluminium ini adalah Termokopel type-K dapat dilihat pada gambar 3.8. Gambar 3.8 Termokopel Type-K 5. Krusibel Crucible Peralatan ini dugunakan untuk melebur Aluminium, dibuat dari besi cor, dirancang sedemikian rupa agar efektif. Diberi kuping agar bisa diangkat dan dituang langsung tanpa menggunakan ladel. Akan lebih efisien jika diberikan penutup pada bagian atasnya utuk mengurangi kalor yang terbuang pada krusibel. Dimensi dari crucible ini juga bergantung pada volume cairan yang diinginkan. Gambar 3.9 memperlihatkan krusible dan penutupnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9 Crucible dan Penutupnya 6. Ladel Ladel merupakan alat penuang dalam peleburan. Aluminium cair yang memiliki suhu tinggi diambil dari dalam crucible dan dituangkan ke dalam cetakan. Ukuran dari alat ini disesuaikan dengan volume cetakan dan penggunanya. Ladel peleburan dapat dilihat pada gambar 3.10. Gambar 3.10 Ladel Peleburan 7. Mesin polish Polishing Machine Pemolesan bertujuan untuk memperoleh permukaan sampel yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti cermin dan menghilangkan ketidakteraturan sampel. Permukaan sampel yang akan diamati di bawah mikroskop harus benar-benar rata. Mesin Polishing yang digunakan adalah seperti gambar 3.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.11 Polishing Machine 8. Mikroskop Optik Mikroskop optik digunakan untuk mengamati struktur mikro dari Aluminium Silikon dengan pembesaran diatas seratus kali. Pengujian ini menggunakan Reflected Metallurgical Microscope dengan type Rax Vision No.545491, MM-10A,230V-50Hz. Mikroskop optic dapat dilihat pada gambar 3.12 di bawah ini. Gambar 3.12 Mikroskop Optik 9. Alat Uji Kekasaran Alat ini digunakan untuk mengetahui kekasaran permukaan dari material Aluminium - Silikon hasil pengecoran yang telah melewati proses permesinan. Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah Mitutoyo tipe SJ-201. Alat ini bekerja dengan cara mengesekan bagian sensornya ke permukaaan material. Alat uji kekasaran dapat dilihat pada gambar 3.13. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Alat Uji Kekasaran 10. OES Optical Emission Spectrometer Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui komposisi dari suatu material. Pengujian ini dilakukan di Departemen Metalurgi dan Material FT UI dengan menggunakan alat OES Optical Emission Spectrometer. Dimana, sebelum pengujian alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu. OES tersebut dapat dilihat pada gambar 3.14. Gambar 3.14 OES Optical Emission Spectrometer Sumber: Laboratorium di Departemen Metalurgi dan Material FT UI Universitas Sumatera Utara 11. Ayakan Silikon mesh Ayakan ini digunakan untuk menyeragamkan ukuran silikon yang diinginkan. Besar butiran silikon berpengaruh terhadap sifat campuran, semakin kecil besar butiran maka campuran akan semakin baik. Aayakan Silikon yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.15. Gambar 3.15. Ayakan Silikon mesh 12. Timbangan Digunakan untuk mengukur berat Aluminium, cover fluks dan silikon yang akan digunakan dalam proses peleburan. Timbangan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.16 di bawah ini. Gambar 3.16 Timbangan 13. Blower dan Air Sprayer Panas pada tungku dijaga dengan terus menyuplai udara pada bagian bawah tungku, untuk itu digunakan blower dan air sprayer. Kedua alat ini digunakan untuk menjaga panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran kayu. Tanpa alat ini, maka panas yang dihasilkan dari kayu akan turun kebawah dan panas yang dihasilkan tidak optimal. Gambar 3.17 memperlihatkan gambar blower dan air sprayer. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.17 Blower dan Air Sprayer 14. Cetakan Logam Metal Mold Pada umumnya cetakan ini dibuat dari bahan baja atau besi tuang. Logam yang biasa dicor dengan cetakan ini antara lain aluminium, magnesium dan paduan tembaga. Keuntungan cetakan ini yaitu dapat dipakai berkali-kali dibandingkan cetakan pasir. Cetakan logam tersebut dapat dilihat pada gambar 3.18. Gambar 3.18 Cetakan Logam 15. Mesin Bubut Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Mesin bubut ini digunakan untuk mengurangi tebal spesimen, yang sebelumnya tebal spesimen 10 mm menjadi 6 mm. Gambar 3.19 di bawah ini memperlihatkan mesin bubut yang ada di peleburan Aluminium CV.Sinar Timur. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.19 Mesin Bubut 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Proses Pengecoran Aluminium