Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan Kota Medan

BAB V ANALISIS DATA Dalam bab lima ini akan dipaparkan tentang penganalisaan dari seluruh data yang diperoleh selama penelitian, baik melalui studi kepustakaan wawanacara, kuesioner maupun melihat dengan langsung fenomena yang ada kaitannya dengan Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian, dan penguraian masalah-masalah yang terjadi .

A. Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan Kota Medan

Sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini, pihak pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai pemeirntah daerah dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan, terutama dalam hal pelayanan di bidang administrasi kependudukan, karena begitu pentingnya data-data mengenai kependudukan dalam upaya tertib administrasi kependudukan. Dalam pelaksanaannya agar pelayanan bidang administrasi kependudukan dapat lebih baik, maka Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya penigkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat dalam hal administrasi kependudukan sekaligus merupakan suatu bentuk perhatian pemerintah terhadap pelayanan umum kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara Penyelenggaraan pelayanan merupakan tugas, kewajiban dan fungsi dri pemerintahan, mulai dari Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah kepada masyarakatnya. Pelayanan masyarakat merupakan pelayanan yang dilakukan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Pelayanan publik public service oleh birokrasi publuk merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping abdi negara. Pelayanan publik oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat warga negara. Pelayanan publik yang baik, artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan aparatur pemerintah. Bila jasalayanan yang diterima oleh masyarakat sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasalayanan yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan masyarakat, maka kualitas jasalayanan yang diberikan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya bila jasalayanan yang diterima lebih rendah dari pada diharapkan, maka kualitaslayanan akan dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik atau buruknya kualitas jasalayanan tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan masyarakat secara konsisten. Berangkat dari kondisi tersebut pemerintah telah melaksanakan usaha dan upaya semaksimal mungkin dalam memberi pelayanan terbaik dalam hal kependudukan. Usaha tersebut adalah melalui aplikasi SIAK yang merupakan suatu sistem database fleksibel dimana data-data kependudukan bisa di input, di update, di edit, di manage, dan di share sehingga terbangun suatu sistem Universitas Sumatera Utara informasi bersama online sehingga semua pihak bisa menggunakan data tersebut untuk kepentingan bersama dengan otoritas tertentu. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam upaya pembangunan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mulai dari Tingkat Daerah sampai ke Tingkat Pusat adalah suatu sistem informasi yangd apat menampung, mengolah, menyimpan dan menemukan kembali serta mendistribusikan jenis data kependudukan dari segala aspek dan aktifitas Organisasi Pemerintah terutama dalam hal ini Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Sistem informasi kependudukan yang selalu up to date sangat dibutuhkan pada suatu pemerintahan. Selama ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan metode sensus, maupun survei. Metode ini dirasakan belum memadai untuk memperoleh kebutuhan data dan informasi yang diperlukan dalam menetapkan kebijakan, sehingga dirasakan perlunya standarisasi pengolahan data kependudukan yang terpadu baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun daerah dengan jalan mengembangkan sistem yang baku untuk mengolah informasi kependudukan. Diadakannya Sistem Informasi Administrasi Penduduk SIAK bagi masyarakat di Kota Medan diharapkan akan semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di setiap kecamatan, terutama dalam masalah kependudukan. Pada penelitian ini peneliti melihat implementasi dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini dari tiga aspek yang menjadi sorotan yaitu : aspek organisasi yang merupakan organisasi Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Universitas Sumatera Utara Kota Medan sebagai pelaksana, aspek interpretasi yaitu pemahaman aparat pelaksana dalam hal ini pegawai pelaksana, dan aspek penerapan yaitu pelaksanaan dari SIAK sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Ketiga aspek tersebut dapat dirinci sebagai berikut : 1. Organisasi Berdasarkan data-data dan fakta lapangan yang didapat dari lapangan serta dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan penelitian, dapat disimpulkan bahwa SIAK di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan menjadi tanggung jawab Sub Bagian Penyusunan Program. Struktur organisasi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sudah cukup jelas sesuai dengan Perda Kota Medan Nomor 03 Tahun 2009. Dimana di dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa penerapan sistem informasi administrasi kependudukan menjadi tugas dan tanggung jawab dari sub Bagian Penyusunan Program. Aspek lainnya yang tak kalah penting dalam organisasi adalah maslah sumber daya.Sumber daya merupakan faktor utama dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu program, meliputi dana yang dibutuhkan, peralatan yang digunakan selama proses implementasi hingga sumber daya manusia yang tergolong mampu dan cakap dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab menyangkut ketersediaan pegawai pelaksana dan kemampuankeahlian yang dimiliki pegawai pelaksana tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, maka dapat dikatakan bahwa sumber daya, baik dana dan peralatan dikategorikan cukup Universitas Sumatera Utara baik.Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan peralatan sarana dan prasarana yang digunakan selama proses implementasi sistem informasi administrasi kependudukan telah ada dan dalam kondisi yang baik.Demikian pula dengan dana untuk implementasi program SIAK ini telah dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD. Untuk sumber daya manusia atau pegawai pelaksana program SIAK sudah tersedia dengan baik, tidak hanya di dalam dinas, tetapi juga pegawai teknis yang tersebar di 21 kecamatan se-Kota Medan.Kemampuankeahlian yang dimiliki pegawai pelaksana SIAK yang ada sudah cukup memenuhi sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilihat dari lulusan pegawai pelaksana operator SIAK yang ada di kecamatan adalah lulusan dari berbagai tingkat pendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan dan D3 mereka juga telah menjalani diklat teknis operasional sebagai tenaga teknisadmin SIAK. Dengan latar belakang pendidikan tersebut dirasakan telah memenuhi kebutuhan dalam implementasi SIAK di tiap kecamatan di Kota Medan. . Selain itu karena sistem ini dibangun dengan berbasis web maka membutuhkan jaringan network, dimana jaringan network tersebut telah tersedia dan berfungsi dengan cukup baik. 2. Interpretasi Interpretasi disini diartikan dengan pemahaman dari aparat pelaksana implementasi terhadap pelaksanaan kebijakan. Ini dimaksudkan adalah agar para pelaksana implementasi mengerti apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya serta bagaimana melaksanakan tugas serta tanggung jawab tersebut. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian para pelaksana implementasi di dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat maksimal. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan, pegawai pelaksana SIAK yang ada di kecamatan di Kota Medan ini mulai dari kepala seksi pemerintahan sampai operator SIAK cukup mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut aparat pelaksana selalu mengacu kepada peraturan-peraturan yang berlaku, mulai dari peraturan-peraturan petunjuk pelaksanaan sampai kepada petunjuk teknisnya. 3. Penerapan Penerapan dalam kebijakan mengindikasikan bahwa petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan.Untuk dapat melihat ini harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja, program kerja, serta jadwal kegiatan disiplin.Program kerja artinya harus sudah terprogram dan terencana dengan baik sehingga tujuan program dapat direalisasikan dengan efektif.Program kerja SIAK Kota Medan bertujuan agar tlaksanana engembangan Data Base secara On Line di 21 Kecamatan se Kota Medan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sehingga memperlancar data dan pelayanan dalam bidang kependudukan. Menurut analisis penulis, berhasil tidaknya suatu program harus tetap berpedoman kepada petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan.Jika kebijakan dari program ini ditindaklanjuti dengan tepat, arah serta petunjuk pelaksana tidak hanya diterima tetapi juga harus jelas bagi pelaksana.Dan jika hal ini tidak jelas, Universitas Sumatera Utara maka para pelaksana akan kebingungan tentang apa yang harus mereka lakukan dan akhirnya mereka mempunyai kebijakan sendiri dalam memandang penerapan kebijakan tersebut.Sehingga berhasil tidaknya suatu program tergantung dari unsur pelaksananya sendiri. Dalam mencapai tujuan dari program tersebut, kebijaksanaan- kebijaksanaan dilaksnakan dengan berkoordinasi dengan semua unsur pelaksana.Dari hasil wawancara yang dilakukan dalam implementasi SIAK sudah menunjukkan koordinasi yang lancar dan komunikasi yang efektif. Dimana ada kejelasan pihak mana yang harus melapor pada siapa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta bagaimana koordinasi dan kerjasama dijalankan untuk memberikan pelayanan yang baik dalam bidang administrasi kependudukan. Indikator kedua dari penerapan adalah prosedur kerja yang jelas. Prosedur kerja yang jelas harus dimiliki setiap unit dalam organisasi agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih, sehingga tidak bertentangan antara unit kegiatan yang terdapat di dalamnya. Pelaksana teknis program SIAK ini dilaksanakan oleh pegawai operator SIAK yang berada di kecamatan dan Admin SIAK di Dinas Kependudukan. Dari data yang berhasil dikumpulkan dapat diketahui bahwa prosedur pelayanan blanko kependudukan khususnya KTP melalui sistem SIAK ini telah dituangkan dalam prosedur kerja yang jelas. Para pelaksana program telah memiliki kejelasan dan kepastian dan prosedur serta tata cara umum kerjanya baik teknis maupun administratif. Universitas Sumatera Utara Dari data-data yang berhasil dikumpulkan, maka dapat dikatakan bahwa penerapan dari implementasi SIAK ini sudah berjalan dengan baik walaupun belum maksimal. Menurut keterangan dari informan penelitian, hal ini diakibatkan karena Sua Sistem maksudnya adalah hingga saat ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masih menyempurnakan sistem dan prosedur yang cocok dan sesuai dengan sistem dahulu yang memiliki kekurangan. Sehingga pada awal-awal penerapan program SIAK ini masih ditemukan permasalahan keterlambatan dalam pelayanan blanko kependudukan khisusnya KTP. Selain itu, masalah rendahnya profesionalisme dan mental pegawai dalam memberikan pelayanan di tingkat kecamatan masih ditemukan. Dan menurut pengamatan penulis hal ini didukung pula dengan tindakan masyarakat yang masih memberikan “uang pelicin” dalam mengurus blanko kependudukan agar urusannya dengan aparat pelayan publik berlangsung dengan cepat. Tindakan ini tentu saja salah, akarena secara tidak langsung masyarakat telah memanjakan aparat pelayanan publik, terlebih lagi apabila mental mereka rendah, maka tindakan ini akan terus “membudaya”. Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus ditindak lanjuti, pengawasan harus terus dilakukan. Peningkatan kualitas pelayanan harus terus dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan baru seperti pendekatan pelayanan yang dapat mendukung pencapaian peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat. Secara keseluruhan bahwa pelaksanaan Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sudah terlaksana dengan baik, walaupun masih ada sedikit kekurangannya. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian diharapkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam administrasi kependudukan dapat lebih baik dan maksimal. B. Analisis Atas Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Penyajian data kuesioner disajikan dalam analisis tabel tunggal.Analisis tabel tunggal frekuensi dimaksudkan untuk memperinci data-data sekaligus menyajikan persentase dari masing-masing jawaban responden, sehingga akan diketahui data paling dominan atau yang paling besar persentasenya.Penyajian data kusoner terdiri dari dua bagian yaitu Data Identitas Rsponden dan Tabel Distribusi Frekuensi. Penelitian dilakukan oleh penulis berupa permintaan pengisian lemar observasi penilaian efektivitas dan efisiensi sistem informasi administrasi kependudukan SIAK yang diterapkan oleh Disdukcapil. Lembar observasi diisi oleh 5 orang yaitu beberapa orang pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang berhubungan langsung dengan aplikasi yang merangkap sebagai operator komputer sebanyak 3 orang dan bagian Sub Dinas Pelayanan dan Pendaftaran sebanyak 2 orang. Penulis hanya melampirkan lembar observasi yang diisi oleh bagian operator SIAK saja untuk menyederhanakan lampiran yang disertakan dalam skripsi. Pengujian atas hasil penelitian berdasarkan lembar observasi dapat dihitung dengan metode perhitungan statistik rata-rata – mean . Untuk Universitas Sumatera Utara mengklasifikan atau penggolongan hasil pengolahan data penelitian dari lembar observasi dengan menggunakan metode statistik rata-rata – Mean digunakan kriteria keputusan sebagai berikut : 4,21 – 5 : Sistem Informasi Administasi Kependudukan berbasis online pada Disdukcapil telah berjalan sangat efektif dan efisien. 3,41 – 4,20 : Sistem Informasi Administasi Kependudukan berbasis online pada Disdukcapil telah berjalan efektif dan efisien. 2,61 – 3,40 : Sistem Informasi Administasi Kependudukan berbasis online pada Disdukcapil berjalan cukup efektif dan efisien. 1,81 – 2,60 : Sistem Informasi Administasi Kependudukan berbasis online pada Disdukcapil kurang berjalan secara efektif dan efisien. 1 – 1,80 : Sistem Informasi Administasi Kependudukan berbasis online pada Disdukcapil tidak bejalan sangat efektif dan efisien. Dari table Tabulasi Nilai yang ada pada lampiran 2 diketahui total skor = 545. Jumlah skor ideal bila responden menjawab skor tertinggi pada tiap butir pernyataan = jumlah total data n x skor tertinggi = 26 x 5 = 130. Jadi nilai rata-ratanya adalah : Mean = Mean = Mean = 545 130 = 4,192 Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan statistic rata-rata Mean X diperoleh hasil sebesar 4,192 yang berada pada kisaran criteria keputusan 3,41 – 4,20. Berdasarkan criteria keputusan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan statistic rata-rata Mean X sebesar 4,192 menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Administasi Kependudukan SIAK berbasis online pada Disdukcapil Kota Medan telah berjalan efektif dan efisien. BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan