Omosou desune, omachishimasyouka. Eki de kuruma de ookurishimasyou.

B. OGO ~ Shimasu

a. Kata kerja Kelompok I, II bentuk masu shimasu Contoh :

1. Omosou desune, omachishimasyouka.

Kelihatannya berat ya. Mari saya bantu bawa

2. Eki de kuruma de ookurishimasyou.

Mari saya antar dengan mobil sampai stasiun Bentuk ini tidak dapat digunakan pada kata kerja, seperti “mimasu”, dan “imasu” yang hanya memiliki satu suku kata pada bentuk “masu”. b. Go kata kerja Kelompok III Contoh : 1. kyou no yotei gosetsumei shimasu. Saya akan menjelaskan rencana hari ini 2. Yotei ga kawatta baaiwa, sugu gorenraku shimasu. Apabila rencananya berubah, saya akan segera menghubungi anda Bentuk ini digunakan pada kata kerja kelompok III, seperti syoukaishimasu, syoutaishimasu, soudanshimasu, renraku shimasu, denwa shimasu, yakusoku shimasu, dll. Tetapi terkecuali untuk kata kerja denwa shimasu, yakusoku shimasu, tidak digunakan “GO” tetapi digunakan “O”. Universitas Sumatera Utara Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang dikenai perbuatan. Apabila orang yang dikenai perbuatan itu tidak ada,maka pola kalimat ini tidak dapat digunakan. Contoh: Salah Watakushi wa raigetsu kuni e okaerimasu. Saya bulan depan pulang ke negara

3.3. Teineigo

Menurut Hirai 1985:131 Teinego adalah ungkapan sopan yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat pembicara kepada lawan bicara dengan saling menghargai perasaan masing-masing, Oishi Shotaro dalam Bunkachoo,1985:28 menyebutkan Teineigo dengan Teichoogo adalah bahasa hormat yang secara langsung menyatakan rasa hormat terhadap lawan bicara. Teineigo tidak sama dengan Songkeigo dan Kenjogo karena teineigo sama sekali tidak ada hubungannya dengan menaikkan atau menurunkan derajat orang yang dibicarakan.Yang menjadi pertimbangan dalam teineigo hanyalah lawan bicara. Teineigo semata-mata dipergunakan untuk menghormati lawan bicara. Verba bantu masu pada kalimat Ani wa ashita kaerimasu termasuk kaliamat teineigo. Pemakaian verba bantu masu dalam kalimat ini bukan untuk merendahkan atau menaikkan derajat Ani yang dibicarakan, tetapi untuk menghaluskan kalimat agar lebih enak didengar oleh lawan bicara. Teineigo sering dipakai pada setiap percakapan terutama pada waktu menerima tamu, oleh pramuwisata, para penyiar radio atau televisi, atau pada Universitas Sumatera Utara