kepribadian pendidik akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang pendidik
yang santun, respek terhadap peserta didik, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran
apapun jenis mata pelajarannya.
2.3 Profesionalitas Guru
2.3.1 Makna Guru
Secara umum “guru” tergolong sebagai “pendidik”. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 39 2 mengatakan bahwa
“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Guru merupakan
salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan yang mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.
UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, menyatakan bahwa
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. ”. Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
2.3.2 Profesionalitas Guru