Faktor ekonomi Faktor-faktor Terjadinya Konflik

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id istiadat yang ada. Dengan cara seperti itu lah maka para wali songo dapat menyebarkan agama islam dengan mudah. Seperti contoh salah satu wali songo yaitu sunan kalijaga, yang memberikan pertunjukan wayang kulit kepada masyarakat yang bersifat menghibur. Akan tetapi didalamnya mengandung unsur dan cerita tentang dunia keislaman dan membuat masyarakat lebih tertarik mengikutinya. Dan ada juga para ulama dan sanat hadits yang mengajarkan tentang dzikir tebusan Fida’ yang terangkai dalam susunan doa tahlil sebagai penebusan do’a bagi mayit yang sudah meninggal, dan amaliyah tersebut telah sering dilakukan oleh masyarakat Desa Nampu yang dilaksanakan setiap ada kerabat atau saudara muslim yang telah meninggal, dan amaliyah tahlil setiap malam jum’at dan malam senin. 14 Seperti dan kegiatan atau amaliyah tersebut dianjurkan kepada setiap muslim, seperti keterangan tentang dzikir fida’ dalam kitab “Al Futuuhat Al Madaniyyah syarkh Al Syu’ubi Al Iiman” yang isinya: Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayatkan Hadits “Perbaharuilah imanmu, diucapkan “wahai Rasulullah bagaimana cara kita memperbaharui iman kita?, Nabi bersabda: Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa Ilaha Illallahu’ 15 Dari dasar itulah masyarakat NU melakukan amaliyah-amaliyah tersebut secara turun temurun. Karena bagi mereka sebuah amaliyah selagi 14 Wawancara dengan Bapak Wagiman hari Minggu tanggal 10 April 2016. 15 Karya Syaikh Imam Nawawi al Bantani, Nashaihul Ibad: Nasihat-nasihat untuk para hamba, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005, hal. 24-25. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id baik dan bermanfaat kenapa tidak dilakukan, selama tidak keluar dari syari’at agama. 16 Telah dijelaskan diatas tentang bagaimana Islam masuk di Indonesia ini dengan menggunakan metode yang sangat unik dan elastis, maka dari itu paham NU masih berpegang teguh kepada tradisi tersebut dengan dalih menghormati leluhur yang membawanya. Tetapi berbeda dengan tanggapan dari pihak Muhammadiyah yang ideologinya sudah termasuk dalam masyarakat modern, dimana masyarakat harus menjalankan apa yang diperintahkan al-qur’an dan hadits tanpa menambah dan menguranginya. Berikut wawancara yang penulis paparkan dari hasil wawancara dengan pimpinan tokoh Muhammadiyah: Menurut Pak Thamrin Tokoh masyarakat Muhammadiyah: “nyapo kok diadakne tahlilan barang, opo maneh lak ngelakoni nk panggon seng ga jelas paranane Punden wong nek omah ae ra oleh kok nang gon seng jare keramat. Iku ngunu jenenge syirik, ra onok nek agomo.Aku iki wong islam lurus yo ra belo NU utowo Muhammadiyah, mergo ape benerne salah siji iku yo duk kewajibanku mergo aku yo durung tentu bener, tapi isoku Cuma ngelengne lek kui ngunu salah, wediku mung iso dadi musyrik bagi seng imane durung pati kuat. Mergo ra tau diajarne ning agomo”. Kenapa kok diadakan tahlilan segala, apalagi dilakukan di tempat yang tidak jelas arahnya Punden padahal dirumah saja tidak boleh kok dilakukan ditempat yang katanya keramat. Itu namanya syirik, tidak ada di agama.Saya ini orang islam lurus tidak membela NU atau Muhammadiyah, karena membenarkan salah satu itu bukan kewajibanku karena saya juga belum tentu benar, tapi bisaku hanya mengingatkan kalo itu salah, saya takut bisa jadi musyrik bagi yang imannya belum kuat. Karena tidak pernah diajarkan di agama. 17 16 Wawancara dengan Bapak Wagiman hari Minggu tanggal 10 April 2016. 17 Wawancara dengan Pak Thamrin Tokoh Masyarakat Muhammadiyah hari Sabtu pada tanggal 9 april 2016.