Ketekunan keajegan Pengamatan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

54

1. Ketekunan keajegan Pengamatan

Ketekunan pengamat bertujuan untuk menemukan ciri dan unsur-unsur terhadap suatu permasalahan yang sedang dicari dalam situasi yang relevan Moleong, 2014: 329. Teknik ini maksudnya adalah penguji derajat data dengan jalan melakukan pengamatan secara cermat berkesinambungan Sugiyono, 2007: 124. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan topik permasalahan yang ada, dimana peneliti mencermati tentang nilai-nilai edukatif dalam wayang hip hop Punakawan, pengamat melakukan pengambilan data dibeberapa lokasi, rumah dalang wayang hip hop, tempat pementasan wayang hip hop, pengamatan dilakukan beberapa kali, sampai peneliti mendapat data yang benarvalid. Selain itu dengan perpajangan pengamatan ini juga peneliti dapat melengkapi data-data yang diperlukan mengenai penelitian. 2. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2014: 330. menurut pendapat Denzi dalam Moleong 2014: 330 membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyelidik, dan teori. Dalam bukunya, Sugiyono 2009: 330 berpendapat bahwa jika peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi, maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data. Menurut jurnal Imaji, kaitanya dengan triangluasi ini, Sutopo 2006 menyatakan bahwa: 55 terdapat empat macam teknik triangulasi yaitu 1. Triangulasi datasumber triangulation, 2. Triangulasi peneliti investigator triangulation, 3. Triangulasi metodologis methodological triangulation. Dan 4. Triangulasi teoretis theoritical triangulaation. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek data atau informasi yang didapatkan melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton dalam Moleong, 2014: 330. Hal tersebut dapat dilakukan dengan lima cara, yaitu : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Menurut Bogdan dalam Sugiyono, 2009: 241 menyatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap sekitarnya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik triangulasi yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan observasi dan pengamatan tentang wayang hip hop Punakawan. 2. Peneliti melakukan wawancara terhadap narasumber yaitu Ki Catur Benyek Kuncoro, Dalang pendiri wayang hip hop, Tyno tNt sebagai rapper, Inung Arhean sebagai rapper, Tiara Yanthika sebagai sinden, Rio Srundeng sebagai 56 telent, Koko sebagai kru, dan Aida, Puji, Simon, Satri, dan Rifki sebagai penonton. Hasil dari peneliti mendapatkan data tentang sejarah terbentuknya wayang hip hop dan nilai-nilai yang terkandung dalam wayang hip hop Punakawan, pendapat tentang seniman dan penonton setiafans wayang hip hop, selain itu peneliti juga mendapatkan foto atau dokumentasi yang terkait dengan permasalahan peneliti. 3. Selanjutnya, peneliti membandingkan data yang diperoleh saat observasi, wawancara serta dokumen, buku yang berkait dengan edukatif wayang hip hop Punakawan. 4. Langkah terakhir peneliti mengelolah data, denga cara data-data yang didapat dari observasi dan wawancara peneliti yang sudah yakin dan dapat dipercaya dirangkum. Kemudian dibuat kesimpulannya guna menyelesaikan permasalahan yang ada.

G. Analisis Data