3. Pengulangan Kisah dalam Al Qur’an dan Hikmahnya
Secara umum kisah-kisah dalam Al-Quran mengandung hikmah yang sama dengan hikmah dan tujuan diturunkannya Al-Quran yaitu sebagai
pembenar dan penyempuran ajaran nabi terdahulu, petunjuk, pembelajaran dan pedoman hidup bagi umat manusia, sebagaimana yang Allah SWT firmankan
dalam Al-Quran surat Al Maaidah ayat 48 :
... “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu.”
Al- Quran Surat AN-Nahl ayat 89.
...
“... dan Kami turunkan kepadamu Al kitab Al Quran untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.” Al Qur’an tidak menceritakan kejadian dan peristiwa-peristiwa secara
berurutan kronologis. Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam Al Quran dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Disatu tempat
ada bagian-bagian yang didahulukan, sedang di tempat lain diakhirkan. Demikian pula terkadang dikemukakan secara ringkas dan kadang-kadang
secara panjang lebar.
Dari beberapa uraian diatas memang dapat dipahami bahwa sebagian kisah dalam Al Qur’an ada yang diulang-ulang di berbagai tempat dengan gaya
bahasa yang berbeda pula, hal itu tentunya mempunyai tujuan, tujuan tersebut antara lain :
187
1 Menjelaskan balaghah Al Qur’an dalam tingkat paling tinggi. Kisah yang berulang itu dikemukakan di setiap tempat dengan gaya bahasa yang berbeda
satu dengan yang lain serta dituangkan dalam pola yang berlainan pula, sehingga tidak membuat orang merasa bosan karenannya,
2 Menunjukkan kehebatan Al Qur’an. Sebab, mengemukakan sesuatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah satu bentuk pun tidak
dapat ditandingi oleh sastrawan arab, merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa Al Qur’an itu datang dari Allah SWT.
3 Mengundang perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan- pesannya lebih mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan
merupakan salah satu cara pengukuhan dan tanda betapa besarnya perhatian Al Qur’an terhadap masalah tersebut.
4 Penyajian seperti itu menunjukkan perbedaan tujuan yang karenannya kisah itu diungkapkan. Sebagian dari makna-maknanya diterangkan di satu tempat,
karena hanya itulah yang diperlukan, sedangkan makna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang lain, sesuai dengan tuntutan keadaan.
187
Ibid, hal 438.
4. Tujuan dan Fungsi Kisah dalam Al Qur’an