Kerangka Konseptual TINJAUN PUSTAKA

29 Adapun persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah : Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu Persamaan Perbedaan • Variable yang digunakan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu antara variable- variable makroekonomi Nilai Tukar RupiahUS Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. • Jangka waktu penelitian 3 tahun dari tahun 2011 – 2013. • Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda multiple regression analysis model dengan persamaan kuadrat terkecil Ordinary Least Square.

2.3. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap 2 dua variable makroekonomi yang diduga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Adapun variable makroekonomi yang diprediksikan berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara 30 Indeks Harga Saham Gabungan adalah Nilai Tukar RupiahUS Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Nilai Tukar RupiahUS Dollar IHSG Tingkat Suku Bunga SBI Model pada Gambar 2.1. diatas menunjukkan bahwa variable independen terdiri dari Nilai Tukar RupiahUS Dollar X 1 dan Tingkat Suku Bunga SBI X 2 dan variable dependennya IHSG Y. Berdasarkan uraian diatas, hubungan dari masing-masing variable independen variable makroekonomi terhadap IHSG dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Hubungan Nilai Tukar RupiahUS Dollar terhadap IHSG

Menurut Sri Adiningsih 1998: 160-161 bahwa, menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal. Naiknya Universitas Sumatera Utara 31 tingkat bunga akan mengurangi pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Dengan demikian, maka melemahnya nilai tukar rupiah secara signifikan akan dapat mempengaruhi tingkat pengembalian investasi suatu perusahaan khususnya perusahaan yang hanya mengandalkan bahan baku dari luar negeri, dan hal tersebut juga akan dapat menimpa perusahaan yang hanya mengandalkan pinjaman dari luar negeri dalam bentuk Dollar US untuk membiayai operasi perusahaan. Jadi dengan terdepresiasinya kurs rupiah akan mengakibatkan biaya yang akan ditanggung perusahaan akan semakin besar sehingga akan menekan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan hal tersebut akan dapat menurunkan harga saham perusahaan yang diperjual belikan dipasar modal. Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang stabil akan sangat mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri, khususnya pasar modal. Terjadinya apresiasi kurs rupiah terhadap dolar misalnya, akan memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi, secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, karena menurunnya nilai ekspor dibandingkan dengan nilai impor. Seterusnya, akan berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia. Dan memburuknya neraca pembayaran tentu akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Berkurangnya cadangan devisa akan mengurangi kepercayaan investor terhadap Universitas Sumatera Utara 32 perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal sehingga terjadi capital outflow. Selanjutnya bila terjadi penurunan kurs yang berlebihan, akan berdampak pada perusahaan-perusahaan go public yang menggantungkan faktor produksi terhadap barang-barang impor. Besarnya belanja impor dari perusahaan seperti ini bisa mempertinggi biaya produksi, serta menurunnya laba perusahaan. Selanjutnya dapat ditebak, harga saham perusahaan itu akan turun drastis. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ana Octaviana telah membuktikan bahwa nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap harga saham .

2. Hubungan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap IHSG

Kenaikan tingkat suku bunga dapat meningkatkan beban perusahaan emiten yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham. Kenaikan ini juga potensial mendorong investor mengalihkan dananya ke pasar uang atau tabungan maupun deposito sehingga investasi dilantai bursa turun dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham. Hal ini telah dibuktikan oleh Lee 1992 maupun Sitinjak dan Kurniasari 2003 bahwa tingkat bunga berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham.

2.4. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013

3 36 96

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah /Us$ Dan Tingkat Suku Bunga Sbi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2007 – 2009

1 35 78

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Rupiah/US$ Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Juli 2008 – Juni 2010

2 11 43

Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 1 10

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 0 9

BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Nilai Tukar - Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013

0 0 12