Tabel 4.4 Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil analisis
GC Gas Chromatography dari rimpang bangle Zingiber montanum J. König Link ex A. Dietr segar
No. Nama Komponen
Waktu tambat menit
Rumus Molekul
Berat Molekul
Kadar 1
Sabinen 4,217
C
10
H
16
136 10,69
2 β-pinene
4,275 C
10
H
16
136 2,80
3 β-mirsen
4,425 C
10
H
16
136 2,57
4 α-terpinen
4,917 C
10
H
16
136 4,03
5 β –fellandren
5,117 C
10
H
16
136 2,28
6 γ- terpinen
5,675 C
10
H
16
136 6,22
7 Terpinen-4-ol
8,233 C
10
H
18
O 154
13,62 8
β-seskifellandren 17,117
C
15
H
24
204 4,14
4.4.2 Analisis komponen minyak atsiri dari rimpang bangle kering
Hasil analisis komponen minyak atsiri hasil destilasi air dari simplisia rimpang bangle dengan GC Gas Chromatography diperoleh 25 puncak. Dari ke-25
puncak tersebut diambil delapan komponen berdasarkan konsentrasi tertinggi dan yang selanjutnya akan dianalisis serta difragmentasi. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Kromatogram GC minyak atsiri dari rimpang bangle Zingiber
montanum J. König Link ex A. Dietr kerin Hasil analisis dengan GC-MS minyak atsiri dari rimpang bangle kering
diperoleh 8 puncak utama dari 25 puncak pada kromatogram GC yaitu sabinen,
Universitas Sumatera Utara
terpinen-4- ol, γ-terpinen, α-terpinen, α-thujen, kamfen, β-pinen, β-
seksuifellandren. Waktu tambat dan konsentrasi ke delapan komponen minyak atsiri dari
rimpang bangle hasil analisis Gas Chromatography GC dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Waktu tambat dan konsentrasi komponen minyak atsiri hasil
analisis GC Gas Chromatography dari rimpang bangle Zingiber montanum J. König Link ex A. Dietr kering
No. Nama Komponen
Waktu tambat menit
Rumus Molekul
Berat Molekul
Kadar
1 Kamfen
3,858 C
10
H
16
136 2,25
2 Sabinen
4,258 C
10
H
16
136 22,72
3 β-pinen
4,333 C
10
H
16
136 2,18
4 α-tujen
4,683 C
10
H
16
136 2,54
5 α-terpinen
4,942 C
10
H
16
136 4,08
6 γ- terpinen
5,708 C
10
H
16
136 6,14
7 Terpinen-4-ol
8,292 C
10
H
18
O 154
21,19 8
β-seskifellandren 17,108
C
15
H
24
204 1,97
Menurut penelitian terdahulu, komponen utama minyak atsiri dari rimpang bangle adalah sabinen, terpinen-4-
ol, β-pinen Bhuiyan., dkk, 2008. Kadar terpinen-4-ol dan kadar sabinen meningkat pada rimpang kering jika
dibandingkan dengan minyak atsiri rimpang segar. Demikian juga dengan komponen-komponen lainnya yang mengalami penurunan pada rimpang kering
adalah β-seskifellandren, β-pinen, γ-terpinen. Perbedaan kadar yang terjadi dapat disebabkan perlakuan pada sampel yang digunakan. Proses pengeringan dapat
mempengaruhi kadar komponen dalam minyak atsiri. Proses pengeringan membuat pori-pori sampel menjadi lebih besar sehingga semakin mudah minyak
yang tersimpan dibawah permukaan sampel menguap. Minyak yang di peroleh
Universitas Sumatera Utara
+ dengan adanya pengeringan lebih banyak di peroleh dibandingkan dengan tanpa
proses pengeringan Fathur., dkk, 2013.
4.4.3 Analisis dan fragmentasi hasil spektrometri massa