Execution Pelaksanaan Kompetitive Custumer

dimaksud adalah keseluruhan laba bersih dari unit entrepreneurship yang digunakan untuk program-program kemanfaatan masyarakat. Program kemanfaatan tersebut tercakup dalam empat aspek, yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek pemberdayaan ekonomi, dakwah islam dan layanan masyarakat. Dimana didalam setiap Aspek di keempat aspek tersebut, masih terdapat program sosial yang disediakan oleh Yayasan Nurul Hayat. Terdapat kajian keislaman setiap ba’da subuh kecuali hari minggu atau hari libur, kajian yang diselenggarakan setiap satu minggu sekali, dan kajian keislaman yang disediakan sesuai dengan jadwal dimajalah Nurul Hayat. biasanya dalam satu bulan terjadi delapan kali kajian. Aspek pendidikan merupakan biasiswa pendidikan kepada anak yatim, fakir miskin dan dhuafa yang menginginkan untuk melanjutkan pendidikan yang layak. Aspek kesehatan, merupakan pengobatan gratis yang ditujukan kepada streakholders Yayasan Nurul Hayat. Aspek pemberdayaan ekonomi, Yayasan Nurul Hayat memberikan pinjama modal tanpa bunga, kepada para abang becak, pemulung, dan pedagang kaki lima. Selain itu, juga terdapat bimbingan dan pendampingan dalam melaksanakan entrepreneur-nya. Aspek dakwah islam dan layanan sosial masyarakat, merupakan fasilitas bagi seluruh umat islam umum yang memiliki keingina untuk memperdalam ilmu-ilmu agama islam.

2. Karakteristik Social Entrepreneurship

Menurut okpara dan Halkias, yang merangkum dari berbagai devisini social entrepreneurship, memiliki karangkeristik, dibawah ini: a. Inovation Inovasi Menurut Okpara dan Halkias, inovasi yang dimaksud adalah menggunakan solusi inovasi untuk memecahkan masalah sosial masyarakat. Dengan inovasi dapat mengasilkan produk, layanan, atau sesuatu yang baru dan berbeda atau pendekatan yang biasanya dilakukan untuk CSR. 47 Sejak didirikannya Yayasan Nurul Hayat sudah dicita-citakan untuk menjadi lembaga milik ummat yang mandiri. Supaya dapat menjadi lembaga yang benar-benar amanah, dan profesional dibidangnya. Oleh sebab itu, Yayasan Nurul Hayat mendirikan berbagai unit entrepreneurship. Seperti yang diungkapkan oleh ustadz Bambang Heriyanto, SE, bahwa: “Faktor yang kedua adalah prinsip kami ingin bagaimana dana yang kami himpun dana zakat infak shadaqah bisa maksimal salah satunya dengan cara ee kita ikut menopang satu satu rebel biaya yang tidak kami ambilkan dari dana zakat yaitu biaya gaji karyawan, yaitu dengan cara apa kita topang, yaitu denga n membuat unit usaha.” 48 Dalam hal ini, Yayasan Nurul Hayat mampu menginovasikan antara lembaga sosial dan dakwah islam dengan kegiatan 47 Wawan Dhewanto, dkk, 2013. Inovasi dan Kewirausahaan Sosial. Alfabeta, Bandung, hal. 34-35 48 Hasil wawancara dengan informan 2, pada 17 Desember 2015 pukul 16.26 WIB di Kantor Yayasan Nurul Hayat Surabaya