Manfaat Sosial Social Entrepreneurship

Sedangkan, menurut Ustadz Muhammad Azhar SPdi, budaya orgnisasi yang berkembang di Yayasan Nurul Hayat lebih mengarah pada struktur organisasi. Di Yayasan Nurul Hayat terdapat Pembina, pengawas dan penilik serta dewan pelaksana. Dalam struktur dean pelaksana yang terdiri dari direktur eksekutif, direktur-direktur dibawahnya, manajer, dan staff. Dimana staff bertanggung jawab terhadap manajer. Manajer bertanggung jawab terhadap direktur. Dan direktur bertanggung jawab terhadap Yayasan. Seperti yang dikemukakan oleh ustadz Azhar, bahwa: “Alhamdulillah kita ini udah lama model keorganisasian kita, kalau karna bentuknya kita ini yayasan, ada Pembina pengawas dan penilik dan yang melaksanakan dewan organisasi ini dewan pengurus, tapi dalam bentuk ini akhirnya ee membentuk manajemen pelaksana, nah inilah yang terdiri dari direktur, staff yang melaksanakan. Ee staff bertanggung jawab terhadap manajer dan manajer bertanggung jawab kepada para diretur dan direktur memberikan tanggung jawab kepada yayasan” 37 . Jadi, dari budaya organisasi tersebut, diharapkan organisasi akan berjalan dengan baik. Setiap jabatan memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Setiap tugas dan tanggung jawab dipertanggung jawabkan kepada atasanya masing-masing. Ustadz Azhar memandang budaya organisasi yang berjalan di Yayasan Nurul hayat dari sisi struktur organisasi.

b. Uniqueness Keunikan

37 Hasil wawancara dengan informan 1, pada 17 desember 2015 pukul 10:53 WIB di kantor Yayasan Nurul Hayat Surabaya Dalam berkompetisi, sebuah lembaga atau yayasan, hendaknya memiliki sesuatu pembeda atau memiliki keunikan dibandingkan lembaga yang lainnya. Tujuanya agar lembaga atau yayasan dapat berdiri kokoh dan tetap eksis. Keunikan dapat dimunculkan dengan berinovasi. 38 Yayasan Nurul Hayat adalah lembaga atau Yayasan yang bergerak dibidang sosial dan dakwah islam. Sejak didirikan Yayasan Nurul Hayat memiliki komitmen untuk mandiri. Mandiri yang dimaksud adalah mandiri dalam penggajian karyawan dan biaya operasional yayasan. Sehingga dana zakat, infak, dan shadaqah dapat disalurkan 100 untuk kegiatan sosial dan dakwah islam. Hal inilah, yang dianggap unik atau berbeda dari lembaga sosial dan dakwah yang lainya, oleh ustadz Bambang Heriyanto, SE, seperti yang beliau ungkapkan: “Menurut saya adalah karena komitmen mandirinya itu, ee lembaga amil zakat banyak yang besar dan NH mungkin bukan, ada lembaga yang lebih besar dari NH tapi hal unik yang membuat kami bersyukur adalah kita bangun berdiri dan berkembang dengan komitmen kemandirian itu ” 39 Adapun standar kemandirian di Yayasan Nurul Hayat Surabaya adalah gaji karyawan dan biaya operasional yayasan dapat dipenuhi 38 Reni diah setiowati, yang mengutip pendapatnya Gardon, dalam bukunya Kaswan dan Ade Sadikin, 2015.Social entrepreneurship, mengubah masalah sosial menjadi peluang usaha, Alfabeta, Bandung, hal.98 39 Hasil wawancara dengan informan 1, pada 17 desember 2015 pukul 10:53 WIB di kantor Yayasan Nurul Hayat Surabaya