14 7 Guru sebagai fasilitator, yaitu guru diharapkan dapat menyediakan
fasilitas yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara optimal.
8 Guru sebagai pembimbing, yaitu guru diharapkan dapat memberikan bimbingan terhadap peserta didiknya yang mengalami
kesulitan belajar. 9 Guru sebagai demonstrator, yaitu guru dituntut agar dapat
memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis. 10 Guru sebagai pengelola kelas, yaitu guru diharapkan dapat
mengelola kelas dengan baik dlam proses pembelajaran. 11 Guru sebagai mediator, yaitu guru dapat berperan sebagai
penyedia media dan penengah dalam proses pembelajaran. 12 Guru sebagai supervisor, yaitu guru dapat membantu,
memperbaiki dan menilai secara kritis proses pembelajaran. 13 Guru sebagai evaluator, yaitu guru dituntut untuk mampu menilai
hasil belajar peserta didik dalam proses berjalanya pembelajaran. Berdasarkan defensi yang telah dikemukakan di atas maka
dapat dipahamii bahwa konsep dasar belajar merupakan prinsip dasar seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Konsep
dasar sangat mempengaruhi peran seorang guru dalam pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran meliputi berbagai peran, dimana
peran tersebut bertujuan untuk tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien.
15
4. Evaluasi Pendidikan a. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan educational evaluation dapat diartikan sebagai penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan Anas Sudjiono, 2013: 1-2. Sedangkan menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 21 tentang Sistem Pendidikan
Nasional evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, pen- jaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai
bentuk penyelenggaraan pendidikan. Suharsimi Arikunto 2012:3
menjelas-kan pengertian evaluasi dengan terlebih dahulu menjelaskan makna dari menilai dan mengukur. Mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan satu ukuran, kegiatan pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan dengan ukuran baik dan
buruk, Penilaian lebih bersifat kualitatif. Sehingga pengertian evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai. Evaluasi
yang berati menilai dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu. Pengertian evaluasi menurut Stark Dan Thomas 1994 dalam
Widoyoko 2014:6 menyatakan: “Evaluation is the process of ascertraining the decision of
concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to
decision makers in selecting among alternatives”. Evaluasi adalah merupakan suatu proses atau kegiatan
pemilihan, pengumpulan, analisis, penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan
program selanjutnya. Sedangkan, menurut Wringhtstone 1956 dalam
16 Ngalim Purwanto 2013: 3 mengemukakan defenisi evaluasi
pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa menuju tujuan serta nilai yang telah ditetapkan didalam
kurikulum. Berdasarkan defenisi yang telah dikemukakan di atas maka
dapat dipahami bahwa evaluasi pendidikan adalah merupakan proses sistematis dan berkelanjutan dalam bidang pendidikan yang dapat di-
gunakan untuk mengambil keputusan, membuat kebijakan serta menyusun program sehingga dapat diperoleh tujuan pendidikan yang
ingin dicapai. Evaluasi pendidikan merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan yaitu tercapainya tujuan pendidikan. Evaluasii
pendidikan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan dan kemajuan peserta didik
b. Dasar-dasar evaluasi pendidikan
Dalam pelaksanaannya evaluasi pendidikan berhubungan dengan masalah-masalah yang merupakan dasar dalam pendekatan
system yang menyangkut pertanyaan-pertanyaan apakah evaluasi itu, mengapa evaluasi pendidikan perlu diberikan dan bagaimana cara
memberikannya. Yang dimaksud dengan dasar psikologi adalah bahwa evaluasi itu dilaksanakan harus mempertimbangkan tingkat
kesukaran dengan tingkat perkembangan siswa, tingkat kemampuan yang dimiliki siswa, dan teori-teori yang dianut dalam pendidikan.
Dasar komunikasi dimaksudkan bahwa evaluasi itu dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang
menjadi dasar evaluasi selanjutnya adalah kurikulum, maksudnya isi