BAB III METODE PENELITIAN
Secara umum metode penelitian pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan metode
penelitian pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Sugiono,
2008: 6. Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
A. Jenis Penelitian
Dalam pelaksanaan suatu penelitian, maka seorang peneliti harus dapat menggunakan suatu cara yang diperlukan dalam mengadakan suatu
penelitian yang disebut metode. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Didalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Arikuto 2006 :3 “Ekperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Jadi, dalam penelitian ini diperlukan satu kelas sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan strategi Think-Talk-Write TTW dan satu kelas sebagai kelas
46
kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran Ekpositori. Dari kelas eksperimen akan diketahui ketuntasan belajar yang diajar menggunakan
strategi Think-Talk-Write TTW sedangkan untuk kedua perlakuan strategi pembelajaran tersebut akan didapatkan hasil yang berbeda dan akan
dibandingkan mana yang lebih baik antara hasil belajar yang menggunakan strategi Think-Talk-Write TTW dengan hasil belajar yang menggunakan
strategi ekspositori.
B. Penentuan Subjek Penelitian
1. Populasi Dalam suatu penelitian, kita tidak lepas dari populasi. Arikunto
2006 :130, menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dengan demikian populasi merupakan bagian yang sangat
penting dalam suatu pelaksanaan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan semester genap tahun
pelajaran 20132014. yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah seluruhnya 232 siswa. Adapun populasi tersebut dapat diurai sebagai berikut:
a. Kelas VIII-A sebanyak 32 siswa b. Kelas VIII-B sebanyak 32 siswa
c. Kelas VIII-C sebanyak 32 siswa d. Kelas VIII-D sebanyak 31 siswa
e. Kelas VIII-E sebanyak 33 siswa f.
Kelas VIII-F sebanyak 24 siswa g. Kelas VIII-G sebanyak 24 siswa
h. Kelas VIII-H sebanyak 24 siswa 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono, 2008: 118. Menurut Arikunto
2006:131 sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cluster purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara pertimbangan antar kelompok kelas yang merupakan anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Pertimbangan, dalam hal ini berdasarkan pengamatan peneliti selaku guru pengajar matematika di SMP Negeri 2 Pamekasan
yang kurang lebih mengetahui keadaan pada kelas tersebut kelas sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-D sebanyak 31 siswa sebagai kelas yang akan diajar dengan Strategi Pembelajaran
Think-Talk-Write dianggap sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII-E sebanyak 33 siswa sebagai kelas yang akan diajar menggunakan Strategi
Pembelajaran Ekspositori dianggap sebagai kelas kontrol. Dimana tingkat kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
relatif sama, yang ditunjukkan dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas sampel.
C. Teknik Pengumpulan Data