strategi think-talk-write dengan strategi ekspositori\2. Isi Skripsi\1. BAB I Pendahuluan Revisi

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab 1 pasal 1 (1), Pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan manusia berusaha mengembangkan dirinya melalui pendidikan sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya perubahan dan perbaikan secara terus menerus sebagai akibat perubahan yang terjadi di masyarakat. Perubahan dapat dilakukan dalam hal metode mengajar, buku teks, maupun materi-materi pembelajaran.

Dalam pembelajaran terdapat dua posisi subjek, yaitu guru dan siswa. Guru mempunyai posisi sebagai pengajar dan siswa adalah pihak yang diajar. Sebagai pengajar guru dituntut untuk mengembangkan cara mengajarnya


(2)

yang membuat siswa tertarik dan berminat untuk mempelajari pelajaran yang diberikan dengan demikian guru menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Banyak siswa yang mempelajari matematika dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan sering menimbulkan berbagai masalah yang rumit untuk dipecahkan. Padahal, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat, peran matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki nilai esensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan menjadi sangat penting. Pola pikir matematika selalu menjadi andalan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.

Suatu realita yang sering dijumpai sehari-hari di kelas, ketika berlangsung proses belajar mengajar, Nampak sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Selama proses pembelajaran guru belum memberdayakan seluruh potensi dalam dirinya sehingga sebagian siswa belum mampu mencapai kemampuan individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai tingkat pemahaman. Siswa baru mampu mempelajari fakta, konsep, hukum, teori dan gagasan lainnya pada tingkat ingatan. Mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif (Yamin, Martinis, 2009 : 3). Hal ini sangat berpengaruh besar pada proses pembelajaran terutama pada pelajaran matematika yang membutuhkan pemikiran yang logis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan-permasalahan tersebut akan berakibat


(3)

pada rendahnya pemahaman siswa dan kemampuan komunikasi siswa yang akan bermuara pada rendahnya prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika.

Kenyataan ini berlaku pada semua mata pelajaran science tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berfikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berfikir tidak digunakan dengan baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas (Sanjaya Wina, 2006 : 1), khususnya pada pelajaran matematika. Pada pembelajaran matematika masih banyak siswa yang hanya mendapatkan penjelasan sepenuhnya dari seorang guru, siswa kurang dituntut untuk berfikir secara kritis dan logis terhadap apa yang disampaikan guru. Sehingga siswa hanya mendengarkan apa yang disampai guru tanpa mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran siswa. Hal inilah yang akan membuat siswa malas untuk mengembangkan pikirannya, sehingga siswa kebanyakan hanya tau dalam segi teori saja tanpa dapat mengaplikasikannya.

Dalam perkembangan seperti sekarang ini, guru dituntut agar tugas dan peranannya tidak lagi sebagai pemberi informasi (transmission of knowledge), melainkan sebagai pendorong belajar agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui berbagai aktivitas seperti pemecahan masalah dan komunikasi. Strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih mudah untuk memahami pelajaran yang diajarkan dan


(4)

mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan. Hal tersebut akan membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Agar terjadi perubahan pada proses pembelajaran yang berdampak pada pengembangan pola pikir siswa dan kemampuan siswa untuk mudah mengerti pelajaran matematika, seorang guru harus dapat memilih model atau strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan yang diharapkan dari proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Berbagai macam strategi pembelajaran yang salah satunya adalah strategi Think-Talk-Write (TTW). Strategi ini diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (1996: 82) pada dasarnya dibangun melalui melalui berfikir, berbicara dan menulis. Alur kemajuan strategi Think-Talk-Write (TTW) dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis(Martinis Yamin 2009 : 13).

Selain itu pembelajaran dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dapat melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya ke bentuk tulisan secara sistematis sehingga siswa akan lebih memahami materi dan membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan.

Selain strategi Think-Talk-Write (TTW) terdapat pula strategi pembelajaran ekspositori yang mungkin sudah biasa diterapkan oleh guru-guru dalam proses pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika, dengan strategi ini guru dituntut untuk menceritakan apa yang akan


(5)

disampaikan pada siswa sedetil-detilnya. Sehingga siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru secara menyeluruh.

Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction), karena dalam strategi strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan akan-sudah jadi. Oleh karena strategi ekspositori lebih menekankan pada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk”(Sanjaya Wina, 2006:179).

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan suatu model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan oleh seorang guru. Ada beberapa materi pada pembelajaran matematika yang sesuai dengan penggunaan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori salah satunya adalah materi Garis Singgung Lingkaran yang konsepnya begitu kompleks sehingga siswa kadang kesulitan untuk mempelajari, memahaminya dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) atau dengan strategi pembelajaran ekspositori dapat membantu siswa dalam mendapatkan pemahaman yang kuat pada materi garis singggung lingkaran, terutama pada materi garis singgung lingkaran yang soalnya bersifat kontesktual.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka melalui kesempatan ini penulis mengangkat judul “Perbandingan Hasil Belajar


(6)

Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Think-Talk-Write (TTW) Dengan Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Pada Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014”

B. Permasalahan

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran strategi Think-Talk-Write (TTW) pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014”?

b. Apakah hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran strategi Think-Talk-Write (TTW) lebih baik dibandingkan dengan diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014”?

2. Penengasan Konsep Variabel

Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Perbandingan Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dengan


(7)

diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran kelas VIII SMP negeri 2 pamekasan tahun pelajaran 2013/2014, maka dalam judul ini memiliki dua variabel yang akan diteliti yaitu:

a. Variabel Bebas

- Strategi Think-Talk-Write (TTW) - Strategi Pembelajaran Ekspositori b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar yang dicapai setelah diberi perlakuan. Dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa setelah diberi perlakuan/diajar menggunakan Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Strategi Pembelajaran Ekspositori. 3. Deskripsi Masalah

a. Strategi Think-Talk-Write (TTW)

Strategi Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Strategi Think-Talk-Write (TTW) mendorong siswa untuk berfikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Strategi Think-Talk-Write (TTW) digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. Sama halnya dengan strategi yang lain, strategi Think-Talk-Write (TTW) juga mempunyai langkah-langkah dalam penerapannya, yaitu sebagai berikut:


(8)

1) Guru memberikan teks bacaan yang memuat situasi masalah bersifat kontekstual

2) Siswa mambaca teks dan membuat catatan kecil secara individual (Think)

3) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi catatan (Talk)

4) Siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan sebagai hasil dari kolaborasi (Write).

b. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Terdapat beberapa karakteristik strategi pemebelajaran ekspositori. Pertama, dilakukan dengan cara menyampaikan pelajaran secara verbal. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajarannya adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. (Sanjaya, 2009:179).

Adapun langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran ekspositori yaitu :

1) persiapan(preparation), 2) Penyajian(Presentation), 3) menghubungkan(correlation),


(9)

4) menyimpulkan(generalization),

5) penerapan(application). (Sanjaya, 2009:185). c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai akibat dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh individu sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Perubahan tingkah laku siswa merupakan hasil dari belajar siswa (Sudjana, 2008:3). Hasil belajar terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor Hasil belajar siswa yang dimaksud adalah hasil tes/skor akhir siswa setelah diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW).

d. Materi Pokok

Sedangkan materi pokok yang akan dibahas adalah Garis Singgung Lingkaran. Sub materi pokok Garis Singgung Lingkaran meliputi:

1) Mengenal Sifat-Sifat Garis Singgung Lingkaran

2) Melukis dan Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran 3) Kedudukan Dua Lingkaran

4) Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran 5) Menentukan Panjang Sabuk Lilitan Minimal yang

Menghubungkan Dua Lingkaran

6) Melukis Lingkaran Dalam dan Lingkaran Luar Segitiga 4. Batasan Masalah


(10)

Agar tidak menimbulkan salah pengertian dan untuk menghindari luasnya masalah, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: a. Penerapan Strategi Think-Talk-Write (TTW) sesuai dengan langkah –

langkahnya.

b. Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori sesuai dengan langkah – langkahnya.

c. Hasil belajar yang akan menjadi bahan penelitian berupa nilai dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh peneliti dalam bentuk instrument soal (aspek kognitif).

d. Materi pokok Garis Singgung Lingkaran dibatasi pada sub materi pokok Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran yang berupa garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian bagaimanapun bentuknya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, demikian juga dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Strategi Think-Talk-Write (TTW) pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui Apakah hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran strategi Think-Talk-Write (TTW)


(11)

lebih baik dibandingkan dengan diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Postulat dan Hipotesis 1. Postulat

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti harus mempunyai gambaran awal tentang apa yang akan diteliti dan gambaran awal inilah yang lazim dinamakan postulat atau asumsi. Menurut Surakhmad (dalam Arikunto, 2006 :65) postulat atau anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyelidik. Faidah dari perumusan postulat tersebut adalah (1) agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti, (2) untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian dan (3) guna menentukan serta merumuskan hipotesis.

Maka postulat atau asumsi dalam penelitian ini dapat peneliti rumuskan sebagai berikut:

a. Semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan tahun pelajaran 2013-2014 belum pernah menerima materi pokok Garis Singgung Lingkaran yang berupa Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran. b. Kemampuan yang dimiliki siswa bervariasi.


(12)

d. Kondisi fisik dan psikis siswa pada saat tes stabil siswa dalam keadaan tenang dalam berpikir.

e. Hasil tes yang diperoleh siswa adalah hasil yang sebenarnya sesuai dengan kemampuannya yaitu hasil tesnya adalah alami dari kemampuannya sendiri.

f. Kelas VIII-D dan kelas VIII-E memiliki normalitas dan homogenitas.

2. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006 :71). Dalam hal ini, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

a. Hipotesis Kerja (H1)

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) lebih baik dibandingkan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

b. Hipotesis Nihil (H0)

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) tidak lebih baik dibandingkan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok


(13)

Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan uraian tujuan penelitian di atas, pentingnya penelitian ini adalah:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar khususnya pada bidang studi matematika.

2. Bagi guru

Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam menggunakan strategi pembelajaran pada bidang studi matematika.

3. Bagi peneliti sebagai calon guru

Dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang ditekuni serta sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan.

4. Bagi Universitas

Sebagai tambahan koleksi hasil penelitian mahasiswa di lingkungan FKIP dan khususnya pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Madura serta sebagai bahan rujukan dalam penelitian berikutnya.


(14)

1. Alasan Objektif

a. Peneliti ingin mengetahui dan membuktikan bahwa strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori dapat memotivasi dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika.

b. Sejauh pengamatan peneliti, strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori sudah pernah (satu kali) diadakan penelitian di kelas VIII SMP 2 Pamekasan pada tahun ajaran 2010 -2011. Dengan penelitian yang kedua ini diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.

2. Alasan Subjektif

a. Penulis ingin mengetahui hasil belajar mana yang lebih baik antara strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran.

b. Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu dan ketertarikan peneliti dalam mengkaji materi pokok Garis Singgung Lingkaran.

c. Lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 2 Pamekasan adalah tempat mengajar peneliti sehingga peneliti kurang lebih tau tentang keadaan siswa yang akan dijadikan objek penelitian.


(15)

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya interpretasi yang kurang tepat akan maksud judul dalam kajian ini, maka peneliti perlu memberi pengertian beberapa istilah dalam judul sebagai berikut:

1. Perbandingan adalah persamaan atau perbedaan antara dua hal atau lebih (KBBI, 1990 : 75).

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang telah terjadi melalui proses belajarnya (Sudjana, 2008:2-3)

3. Strategi Think-Talk-Write (TTW) adalah suatu pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi) hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi dengan tujuan dapat menumbuh kembangkan kemempuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa. (Yamin &.Ansari, 2008 : 84 )

4. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru pada sekelompok siswa dengan maksud siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2006:179).

5. Garis Singgung Lingkaran adalah garis yang memotong suatu lingkaran di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya (Nuharani Dewi, 2008 :171).


(16)

1. Ruang Lingkup Area/Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pamekasan. 2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini berlangsung pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

3. Ruang Lingkup Materi

Materi penelitian ini hanya pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran khususnya pada sub materi pokok Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran yang berupa garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

I. Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan skripsi ini lebih terperinci, maka penulis menyusun suatu sistematika penulisan yang meliputi :

Bab I Pendahuluan terdiri atas: Latar Belakang, Permasalahan (Rumusan Masalah, Penegasan Konsep Variabel, Deskripsi Masalah, Batasan Masalah), Tujuan Penelitian, Postulat, Hipotesis, Manfaat Penelitian, Alasan Pemilihan Judul, Pengertian Istilah Dalam Judul, Ruang Lingkup Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka terdiri atas Hasil Belajar Matematika, strategi Think-Talk-Write (TTW), Strategi Pembelajaran Ekspositori, Sub Materi Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran, Perbandingan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) Dengan Strategi Pembelajaran


(17)

Ekspositori Pada Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran, Perbandingan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.

Bab III Metode Penelitian terdiri atas Jenis Penelitian, Penentuan Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV Laporan Empiris terdiri atas Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Penyajian Data.

Bab V Analisis Data terdiri atas, Data Sebelum Penelitian (Uji Normalitas, Uji Homogenitas Sampel), Data Hasil Penelitian (Data Hasil Uji Coba Instrumen, Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen, Data Hasil Belajar Siswa Antar Kelas yang Diteliti).

Bab VI Penutup terdiri atas Kesimpulan dan Saran. Serta Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.


(1)

d. Kondisi fisik dan psikis siswa pada saat tes stabil siswa dalam keadaan tenang dalam berpikir.

e. Hasil tes yang diperoleh siswa adalah hasil yang sebenarnya sesuai dengan kemampuannya yaitu hasil tesnya adalah alami dari kemampuannya sendiri.

f. Kelas VIII-D dan kelas VIII-E memiliki normalitas dan homogenitas.

2. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006 :71). Dalam hal ini, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

a. Hipotesis Kerja (H1)

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) lebih baik dibandingkan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

b. Hipotesis Nihil (H0)

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) tidak lebih baik dibandingkan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok


(2)

Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pamekasan Tahun Pelajaran 2013/2014.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan uraian tujuan penelitian di atas, pentingnya penelitian ini adalah:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar khususnya pada bidang studi matematika.

2. Bagi guru

Sebagai bahan acuan dan memberikan alternatif dalam menggunakan strategi pembelajaran pada bidang studi matematika.

3. Bagi peneliti sebagai calon guru

Dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang ditekuni serta sebagai bekal untuk terjun ke dunia pendidikan.

4. Bagi Universitas

Sebagai tambahan koleksi hasil penelitian mahasiswa di lingkungan FKIP dan khususnya pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Madura serta sebagai bahan rujukan dalam penelitian berikutnya.


(3)

1. Alasan Objektif

a. Peneliti ingin mengetahui dan membuktikan bahwa strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori dapat memotivasi dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika.

b. Sejauh pengamatan peneliti, strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori sudah pernah (satu kali) diadakan penelitian di kelas VIII SMP 2 Pamekasan pada tahun ajaran 2010 -2011. Dengan penelitian yang kedua ini diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.

2. Alasan Subjektif

a. Penulis ingin mengetahui hasil belajar mana yang lebih baik antara strategi Think-Talk-Write (TTW) dan strategi pembelajaran ekspositori pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran.

b. Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu dan ketertarikan peneliti dalam mengkaji materi pokok Garis Singgung Lingkaran.

c. Lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 2 Pamekasan adalah tempat mengajar peneliti sehingga peneliti kurang lebih tau tentang keadaan siswa yang akan dijadikan objek penelitian.


(4)

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya interpretasi yang kurang tepat akan maksud judul dalam kajian ini, maka peneliti perlu memberi pengertian beberapa istilah dalam judul sebagai berikut:

1. Perbandingan adalah persamaan atau perbedaan antara dua hal atau lebih (KBBI, 1990 : 75).

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang telah terjadi melalui proses belajarnya (Sudjana, 2008:2-3)

3. Strategi Think-Talk-Write (TTW) adalah suatu pembelajaran yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternative solusi) hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi dengan tujuan dapat menumbuh kembangkan kemempuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa. (Yamin &.Ansari, 2008 : 84 )

4. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru pada sekelompok siswa dengan maksud siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2006:179).

5. Garis Singgung Lingkaran adalah garis yang memotong suatu lingkaran di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya (Nuharani Dewi, 2008 :171).


(5)

1. Ruang Lingkup Area/Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pamekasan. 2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini berlangsung pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pamekasan semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

3. Ruang Lingkup Materi

Materi penelitian ini hanya pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran khususnya pada sub materi pokok Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran yang berupa garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

I. Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan skripsi ini lebih terperinci, maka penulis menyusun suatu sistematika penulisan yang meliputi :

Bab I Pendahuluan terdiri atas: Latar Belakang, Permasalahan (Rumusan Masalah, Penegasan Konsep Variabel, Deskripsi Masalah, Batasan Masalah), Tujuan Penelitian, Postulat, Hipotesis, Manfaat Penelitian, Alasan Pemilihan Judul, Pengertian Istilah Dalam Judul, Ruang Lingkup Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka terdiri atas Hasil Belajar Matematika, strategi Think-Talk-Write (TTW), Strategi Pembelajaran Ekspositori, Sub Materi Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran, Perbandingan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) Dengan Strategi Pembelajaran


(6)

Ekspositori Pada Materi Pokok Garis Singgung Lingkaran, Perbandingan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.

Bab III Metode Penelitian terdiri atas Jenis Penelitian, Penentuan Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV Laporan Empiris terdiri atas Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Penyajian Data.

Bab V Analisis Data terdiri atas, Data Sebelum Penelitian (Uji Normalitas, Uji Homogenitas Sampel), Data Hasil Penelitian (Data Hasil Uji Coba Instrumen, Ketuntasan Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen, Data Hasil Belajar Siswa Antar Kelas yang Diteliti).

Bab VI Penutup terdiri atas Kesimpulan dan Saran. Serta Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.