Ketentuan Objek, Subjek dan Wajib Pajak

1. Wajib Pajak Restoran adalah pengusaha restoran yang mendaftarkan usahanya ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dengan cara mengambil dan mengisi formulir pendaftaran. 2. Formulir yang sudah diisi Wajib Pajak dikembalikan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD . 3. Wajib Pajak yang sudah mendapatkan NPWPD, Wajib Pajak dapat menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terhutangnya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD . 4. Berdasarkan SPTPD tersebut, Wajib Pajak dapat menyetorkan pajak terhutangnya ke kas daerah dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD .

B. Ketentuan

1. Undang – Undang No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Undang – Undang No. 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 3. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. 4. Undang – Undang No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1999 Tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 6. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Universitas Sumatera Utara 7. Keputusan Walikota Padangsidimpuan No. 188.4524Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan. 8. Keputusan Walikota Padangsidimpuan No. 061.11050.12003 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan . 9. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan No. 03 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas daerah Kota Padangsidimpuan. 10. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Peleburan Organisasi Perangkat Daerah . 11. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan No. 15 Tahun 2003 Tentang Pajak Restoran.

C. Objek, Subjek dan Wajib Pajak

Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan Restoran dengan pembayaran Pasal 3 ayat 1 . Objek Pajak Restoran meliputi usaha dengan nama atau sebutan : 1. Restoran. 2. Cafeteria. 3. Bar. 4. Rumah Makan. 5. Warung Makan Minuman. 6. Kedai Kopi. Pasal 3 ayat 2 Nama usaha yang di atas meliputi penjualan makanan minuman di tempat yang disertai tempat penyantapannya maupun diantar dibawa pulang Take away . Universitas Sumatera Utara Yang tidak termasuk objek pajak restoran adalah usaha jasa boga atau catering Pasal 1 poin J . Subjek Pajak Restoran adalah Orang Pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan Restoran kepada Pengusaha Restoran. Pasal 4 ayat 1 Wajib Pajak Restoran adalah Pengusaha Restoran. Pasal 4 ayat 2 Dasar Pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan orang pribadi atau badan kepada Pengusaha Restoran. Pasal 5 Tarif Pajak Restoran untuk usaha dengan nama atau sebutan Restoran Restaurant , Rumah Makan, Cafetaria dan Bar atau dengan nama usaha apapun yang setara dan sejenis dengan itu ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen . Pasal 6 ayat 1 Tarif Pajak Restoran unutk usaha pelayanan makanan dan minuman dengan nama dan atau sebutan warung minum, kedai kopi, warung makan, kedai makan, usaha pelayanan makanan dan minuman dengan penggunaan kereta sorong bermotor, atau usaha dengan nama dan atau sebutan apapun yang setara dan sejenis dengan itu ditetapkan sebesar 5 lima persen . Pasal 6 ayat 2 Besarnya Pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Pajak sebagaimana dimaksud dalm Pasal 6 dengan dasar pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. Pasal 7 1. Pajak terutang dipungut dari setiap Pengusaha Pelayanan Restoran di daerah. Pasal 8 2. Masa Pajak Restoran adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim beroperasi. Pasal 10 ayat 1 Universitas Sumatera Utara 3. Pajak Restoran terutang dalam masa Pajak terjadi saat diterbitkannya SKPD. Pasal 11 ayat 1 4. Saat Pajak Terutang adalah pada saat pelayanan dan atau pembayaran di Restoran. pasal 11 ayat 2 5. Penagih Pajak adalah petugas yang ditunjuk oleh Kepala Daerah. Pasal 9

D. Pendaftaran dan Pendataan