2.1.1. Proses Pembuatan Jeli
Pada proses pembuatan jeli, buah direbus untuk memperoleh sari buah yang mengandung pektin dan asam. Kemudian sari buah dipisahkan dengan
penyaringan bertekanan. Lalu sari buah dicampur dengan gula untuk mendapatkan distribusi yang sama. Perebusan dilanjutkan untuk memekatkan campuran
tersebut Estiasih dan Ahmadi, 2009.
2.2. Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan makanan Food Additive adalah bahan yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk makanan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi Budiyanto, 2004.
2.2.1. Tujuan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan makanan digunakan untuk mendapatkan pengaruh tertentu, misalnya untuk memperbaiki tekstur, rasa, penampilan, dan
memperpanjang daya simpan Baliwati, 2004. Menurut Cahyadi 2008, tujuan penggunaan bahan tambahan makanan
adalah: i.
Meningkatkan atau mempertahankan daya simpan. ii.
Membentuk makanan menjadi lebih baik dan menarik. iii.
Meningkatkan kualitas makanan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Jenis Bahan Tambahan Makanan
Jenis bahan tambahan makanan BTM dilihat dari sumbernya dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu bahan tambahan makanan alami yang umumnya
diperoleh dari sumber-sumber bahan alam dan bahan tambahan makanan sintetis yang umumnya diproduksi secara sintetis kimiawi Wijaya, 2009.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722Men.KesPerIX1988, pengelompokan bahan tambahan makanan yang
diizinkan pada makanan dapat digolongkan sebagai berikut: a.
Antioksidan adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
b. Antikempal adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah
mengempalnya makanan yang berupa serbuk. c.
Pengatur keasaman adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman
makanan.
d. Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan
rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak memiliki nilai gizi. e.
Pemutih dan pematang tepung adalah bahan tambahan makanan yang dapat mempercepat proses pemutihan dan atau pematang tepung sehingga dapat
memperbaiki mutu pemanggangan. f.
Pengemulsi, pemantap, pengental adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang
homogen pada makanan.
Universitas Sumatera Utara
g. Pengawet adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau
menghambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap
makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
h. Pengeras adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperkeras atau
mencegah melunaknya makanan.
i. Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau
memberikan warna pada makanan. j.
Penyedap rasa dan aroma adalah bahan tambahan makanan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa atau aroma.
k. Sikuestran adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengikat ion logam
yang ada dalam makanan.
2.3. Bahan Pengawet 2.3.1. Definisi Bahan Pengawet