BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, telah terjadi peningkatan produksi jeli yang beredar di
masyarakat. Pada jeli sering ditambahkan bahan pengawet dan pemanis buatan yang kadarnya perlu diperhatikan, karena apabila konsumsinya berlebihan dapat
membahayakan kesehatan. Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan dan
minuman yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat terjadinya kerusakan atau pembusukan. Tetapi tidak jarang
produsen juga menggunakannya dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur. Penggunaan pengawet dalam makanan dan
minuman harus tepat, baik jenis maupun dosisnya Cahyadi, 2008. Penggunaan pemanis buatan sebenarnya tidak berbahaya jika sesuai
dengan kadar yang benar dan tidak berlebihan. Bahkan salah satu keunggulan pemanis buatan adalah sifatnya yang rendah kalori sehingga aman bagi penderita
diabetes mellitus kencing manis maupun orang yang sedang menjalani program diet. Namun dalam perkembangannya, pemanis buatan mengalami perubahan
fungsi. Kalangan industri makanan dan minuman juga menggunakannya untuk meningkatkan rasa manis dan cita rasa pada produk-produk yang sudah
mengandung gula Syah, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan industri makanan dan minuman akan kebutuhan bahan pengawet dan pemanis buatan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pemakaian
bahan pengawet seperti asam benzoat dari satu sisi menguntungkan karena dengan penambahan asam benzoat, bahan makanan dan minuman dapat dibebaskan dari
serangan mikroba pembusuk dengan cara mencegah atau menghentikan proses pembusukan. Namun dari sisi lain, asam benzoat adalah senyawa kimia yang
merupakan bahan asing yang masuk bersama makanan dan minuman yang dikonsumsi. Industri makanan dan minuman juga lebih menyukai menggunakan
pemanis buatan karena selain harganya relatif murah, tingkat kemanisan pemanis buatan jauh lebih tinggi dari pamanis alami. Hal tersebut mengakibatkan terus
meningkatnya penggunaan pemanis buatan seperti sakarin. Meskipun pemakaian asam benzoat dan sakarin yang digunakan umumnya
tidak terlalu besar, akan tetapi jika dikonsumsi secara terus-menerus tentu akan berakumulasi dan menimbulkan efek terhadap kesehatan. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengambil judul tugas akhir “Penetapan Kadar Asam Benzoat dan Sakarin Dalam Jeli Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi”.
Analisis penetapan kadar asam benzoat dan sakarin dalam jeli dapat dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi KCKT, karena
analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi cepat, daya pisah baik, peka, penyiapan sampel mudah, dan dapat dihubungkan dengan detektor yang sesuai
Johnson, 1991.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan