HASIL Uji Diagnostik Proteinuria Menggunakan Asam Sulfosalisilat 20% Dibandingkan Dengan Spektrofotometer

BAB IV. HASIL

Hasil Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang anak yang disangkakan menderita penyakit ginjal pada waktu pertama kali datang ke rumah sakit. Semua sampel dilakukan penampungan urin 24 jam yang kemudian diperiksakan dengan menggunakan spektrofotometer dan asam sulfosalisilat 20. Gambar 4.1. Profil Penelitian Pada penelitian ini didapati anak laki laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan dimana anak laki laki terdiri dari 32 orang 58.2 dan anak perempuan 23 orang 41.8. Berdasarkan umur yang paling banyak adalah 3 sampai 7 tahun sebanyak 29 orang 52.7, 8 sampai 12 tahun sebanyak 55 orang anak Penampungan urin 24 jam Pemeriksaan proteinuria menggunakan asam sulfosalisilat 20 dan spektrofotometer Universitas Sumatera Utara 22 orang 40.0 dan 12 tahun sebanyak 4 orang 7.3Tingkat pendidikan yang terbanyak adalah Sekolah Dasar yaitu 32 orang 58.2, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 12 orang 21.8, sedangkan yang belum sekolah terdiri dari 11 orang 20. table 4.1 Tabel 4.1. Karakteristik Sampel Karakteristik N Jenis Kelamin Laki-laki 32 58.2 Perempuan 23 41.8 Umur 3-7 Tahun 29 52.7 8-12 Tahun 22 40.0 12 Tahun 4 7.3 Tingkat Pendidikan Belum sekolah 11 20.0 SD 32 58.2 SLTP 12 21.8 Terlihat dari 55 orang anak diagnosa yang terbanyak dijumpai proteinuria adalah sindrom nefrotik sebanyak 37 orang 67.3 sedangkan yang diperiksakan dengan spektrofotometer dengan hasil positif sebanyak 42 orang 76.4 dan hasil yang negatif sebanyak 13 orang 23.6. Hasil Universitas Sumatera Utara positif dengan pemeriksaan asam sulfosalisilat 20 sebanyak 41 orang 74.5 dan hasil negatif sebanyak 14 orang 25.5. Tabel 4.2 Tabel 4.2. Gambaran hasil pemeriksaan proteinuria dengan menggunakan spektrofotometer dan asam sulfosalisilat 20 Spektrofotometer Asam sulfosalisilat 20 Total Positif Negatif Positif Negatif Diagnosis n n N n N Sindrom Nefrotik 37 67.3 27 49.1 10 18.2 27 49.1 10 18.2 Hidronefrosis 2 3.6 1 1.8 1 1.8 1 1.8 1 1.8 CHF 9 16.4 8 14.5 1 1.8 7 12.7 2 3.6 SLE 2 3.6 2 3.6 0 0 2 3.6 0 0 Meningitis 3 5.5 3 5.5 0 0 3 5.5 0 0 Glomerulonefritis 2 3.6 1 1.8 1 1.8 1 1.8 1 1.8 Jumlah 55 100 42 76.4 13 23.6 41 74.5 14 25.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Nilai konversi. 3 Spektrofotometer Asam sulfosalisilat 20 0.050 gdl - 0.020 gdl Trace 0.050 gdl + 0.20 gdl ++ 0.5 gdl +++ 1.0 gdl ++++ Tabel 4.4. Perbedaan proteinuria pada 5 diagnosis penyakit tersering yang dijumpai pada penelitian ini Proteinuria ringan Trace - +1 Proteinuria berat +2 - +4 Sindroma nefrotik CHF SLE Meningitis Glomerulonefritis - 9 - 3 - 37 - 2 - 2 Pada penelitian ini setelah diuji statistik didapatkan nilai sensitivitas 88.1, spesifisitas 69.2, nilai prediksi positif 90.2 dan nilai prediksi negatif 64.3 dimana nilai P 0.0001. Tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil uji diagnostik dan hubungan pemeriksaan asam sulfosalisilat 20 dan spektrofotometer Kadar proteinuria dengan spektrofotometer Positif Negatif Jumlah Kadar proteinuria dengan asam sulfosalisilat 20 n N N Positif 37 67.3 4 7.3 41 74.5 Negatif 5 9.1 9 16.4 14 25.5 Jumlah 42 76.4 13 23.6 55 100 Sensitivitas : aa+c = 3742 =88.1 Spesifisitas : db+d = 49 = 69.2 Nilai prediktif positif : aa+b = 3741 = 90.2 Nilai prediktif negatif : dc+d = 914 = 64.3 Universitas Sumatera Utara

BAB V. PEMBAHASAN