BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendahuluan
Secara fisiologis urin yang normal adalah bebas dari protein dimana urin dihasilkan oleh nefron ginjal.
13
Selama 24 jam komposisi dan konsentrasi urin dapat berubah secara terus menerus dimana variasi konsentrasi urin
dapat ditentukan oleh waktu pengambilan dan aktivitas sebelum pengambilan urin.
10
Pemeriksaan proteinuria yang akurat dan cepat sangat diperlukan untuk diagnosis maupun untuk mengetahui prognosis penyakit. Selain itu
juga diperlukan dalam tatalaksana penyakit ginjal dan penyakit lainnya.
13
2.2. Anatomi Ginjal
Ginjal merupakan suatu organ yang berbentuk seperti kacang yang letaknya retroperitoneal di sebelah kiri dan kanan kolumna vertebralis. Penampang
longitudinal dari ginjal terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut
medulla , bagian tengah terdapat
pelvis yang merupakan ujung atas dari ureter.
2
Nefron berfungsi menghasilkan urin dimana pembetukan urin merupakan suatu tanda dari
fungsi ginjal yang baik, sebuah ginjal terdiri dari 1 juta sampai 1.5 juta nefron dimana nefron juga mempunyai peran penting pada proses filtrasi dan
reabsorbsi.
10,13
Nefron merupakan satu unit yang terdiri dari glomerulus,
Universitas Sumatera Utara
tubulus kontortus proksimalis, saluran henle dan tubulus kontortus distalis.
2
2.3. Fungsi Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital yang mempunyai fungsi antara lain pembentukan urin, mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit, asam basa, pembuangan hasil metabolisme protein yang tidak terpakai, pengeluaran bahan obat maupun toksin dan mensekresi hormon
renin, eritropoetin 1.25 dihidroksi, vitamin D dan prostaglandin.
1,2
Fungsi ginjal yang sangat penting adalah mengeluarkan bahan yang tidak diperlukan tubuh agar jumlahnya tidak berlebihan dalam tubuh. Fungsi
homeostasis dilakukan dengan pengaturan cairan tubuh, elektrolit, keadaan asam basa dan keikutsertaan fungsi hormon yang dihasilkannya.
2
2.4. Fisiologi Ginjal
Darah dalam kapiler glomerulus, akan disaring melalui dinding kapiler. Hasil ultrafiltrasi tersebut, mengandung semua substansi plasma kecuali protein
protein yang berat molekul lebih dari 68.000. Filtrat dikumpulkan dalam ruang bowman dan masuk ke tubulus kemudian diubah komposisinya sesuai
dengan kebutuhan tubuh sebelum meninggalkan ginjal berupa urin. Setelah terjadi filtrasi maka ultrafiltrat akan mengalami sekresi, reabsorpsi atau
keduanya dan hasilnya merupakan eksresi zat zat. Tubulus dapat mensekresi zat-zat dari ruang ekstrasel ke lumen tubulus. Cara sekresi seperti pada
Universitas Sumatera Utara
reabsorpsi yaitu secara aktif dan pasif.
1,2
2.5. Mekanisme Terjadinya Proteinuria