Mekanisme Terjadinya Proteinuria Etiologi Proteinuria

reabsorpsi yaitu secara aktif dan pasif. 1,2

2.5. Mekanisme Terjadinya Proteinuria

Dinding pembuluh darah dan struktur jaringan yang ada disekitarnya berperan penting sebagai barier terhadap melintasnya makromolekuler seperti globulin dan albumin. Hal ini terjadi karena peran dari sel endotel pada kapiler, membran basal dari glomerlus dan epitel viseral. 2,15 Eksresi proteinuria normal pada bayi dan anak terlihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1. Ekskresi protein normal pada bayi dan anak. 9,15 Umur Total Protein mg per 24 jam Total protein mg per m 2 per 24 jam Persentil 95 mg per m 2 per 24 jam 5-30hari prematur 29 182 88 – 377 7-30 hari aterm 32 145 68 – 309 2-12 bulan bayi 38 109 48 – 244 2-4 tahun anak 49 91 37 – 223 4-10 tahun 71 85 31 – 234 10-16 tahun 83 63 22 – 181 Makromolekular yang melintasi dinding kapiler berbanding terbalik dengan ukurannya. Hal ini akibat heparan sulfat proteoglikans yang terdapat pada dinding kapiler glomerulus menyebabkan pengaruh hambatan negatif pada makromolekuler seperti albumin. Adanya proses peradangan pada glomerulus berakibat perubahan ukuran barrier dan hilangnya hambatan anionik sehingga terjadilah proteinuria. 14,6 Protein berat molekul rendah β2 Universitas Sumatera Utara mikroglobulin, α mikroglobulin, vasopresin, insulin dan hormon paratiroid secara bebas melalui filter glomerulus dan selanjutnya diabsorbsi serta dikatabolisme pada tubulus kontortus proksimalis. 14,15 Kerusakan pada epitel tubulus proksimalis menyebabkan kegagalan untuk mereabsorbsi protein dengan berat molekul rendah yang selanjutnya keluar melalui urin. Pada gagal ginjal kronis terjadi perubahan hemodinamik dari aliran darah glomerulus dan berkurangnya jumlah nefron yang berfungsi. Hal ini menyebabkan peningkatan filtrasi protein dari nefron dan terjadi proteinuria. 14 Pada kelainan tubulointerstisial, refluks nefropati, obstuktif nefropati terjadi peningkatan proteinuria Tamm horsfall. Normalnya protein Tamm horsfall ini dapat dicegah oleh sel tubulus. 15

2.6. Etiologi Proteinuria

Berikut ini etiologi dari proteinuria : 15 2.6.1 Proteinuria sementara Demam Latihan berat Extremic cold exposure Penggunaan epinephrin Stress emosional Gagal jantung kongestif Universitas Sumatera Utara Abdominal surgery seizures 2.6.2 Isolated asymmptomatic proteinuria Proteinuria ortostatik Proteinuria persisten 2.6.3 Proteinuria secondary to renal disease Sindrom nefrotik kelainan minimal Acute post infection glomerulonephritis Glomerulonefritis fokal segmental Glomerulo nefropati membranosa Proliferatif membranosa Glomerulonefritis Glomerulonefritis lupus Nefritis purpura henoch schonlein HIV assosiated nephropathy Nefritis interstisial kronik 2.6.4 Kelainan saluran kemih kongenital dan didapat Hidronefrosis Penyakit ginjal polikistik Nefropati refluks Displasia ginjal Universitas Sumatera Utara

2.7. Persiapan Pemeriksaan Proteinuria.