Variabel Analisis Korelasi Aplikasi Analisis Diskriminan Dalam Penentuan Rasio-Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Variabel

Variabel ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah menurut waktu atau berbeda menurut elementempat. Umumnya nilai karakteristik merupakan variabel dan diberi simbol huruf X. Variabel berasal dari kata vary yang berarti ”berubah” dan able yang berarti ”dapat”, maka setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu dapat berubah-ubah. Nilai tersebut dapat berupa nilai kualitatitif atau kuantitatif. Variabel penelitian pada hakikatnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono, 2007. Menurut hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, variabel terbagi atas beberapa yaitu: a Variabel independen independent variable atau variabel bebas yaitu yang menjadi sebab terjadinya terpengaruhnya variabel dependent variabel tak bebas. b Variabel dependen dependent variable atau variabel tak bebas yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. c Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara suatu variabel dependent dengan independent. d Variabel intervening, seperti variabel moderator, tetapi nilainya tidak dapat diukur. Universitas Sumatera Utara e Variabel kontrol, yaitu variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti.

2.2 Data

Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan keputusan yang akan diambil terhadap suatu masalah dari populasi yang akan dikaji. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Tujuan dari pengumpulan data adalah : 1. Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan. 2. Sebagai dasar pengambilan suatu keputusan. Menurut Richard Lungan 2006, dalam berbagai aplikasi, data dapat dibedakan sebagai berikut:

2.2.1 Menurut sifatnya

Menurut sifatnya data dibedakan atas: a. Data Kualitatif, disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan non- numerik, Misalnya jenis kelamin mahasiswa suatu fakultas pada Perguruan Tinggi Negeri. b. Data Kuantitatif, disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan, Misalnya jumlah mahasiswa menurut jurusan pada fakultas suatu Perguruan Tinggi Negeri.

2.2.1 Menurut cara memperolehnya

Menurut cara memperolehnya data dibedakan atas: a Data Primer, merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui percobaan, survei dan observasi. Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara besarnya biaya hidup yang dikeluarkan mahasiswa untuk ongkos dan tempat tinggal terhadap biaya hidup. Ongkos dan tempat tinggal tersebut merupakan data primer bagi peneliti bersangkutan. b Data Sekunder, diperoleh dari data primer, biasanya dalam publikasi berupa tabel-tabel, seperti data mahasiswa, data besar ongkos dan data biaya tempat Universitas Sumatera Utara tinggal. Data yang dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik selalu berupa data sekunder.

2.2.2 Menurut waktunya

Menurut waktu dapat dibedakan atas: a Data Silang, merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu yang sifatnya temporer. Misalnya data hasil penelitian lamanya pendidikan mahasiswa pada suatu Perguruan Tinggi Negeri di tahun 2009. b Data Berkala, merupakan data yang dikumpulkan setiap periode tertentu. Misalnya jumlah mahasiswa matematika di FMIPA selama tahun 2000-2010.

2.2.3 Menurut sumbernya

Menurut sumbernya data dibedakan atas: a Data Internal, merupakan data yang dikumpulkan oleh unit kerja tertentu dalam lingkungannya untuk keperluannya sendiri. Misalnya data mahasiswa, dosen, pegawai, keuangan dan peralatan Perguruan Tinggi XYZ. Data ini merupakan data internal bagi perguruan tinggi tersebut. b Data Eksternal, merupakan data yang diambil dari unit lain. Misalnya data Perguruan Tinggi XYZ seperti yang disebut di atas kemudian digunakan oleh BPS, maka data tersebut merupakan data eksternal bagi BPS.

2.3 Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah metode yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Perhitungan derajat didasarkan pada persamaan regresi. Dalam ilmu statistika, istilah korelasi diartikan sebagai hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel dikenal dengan istilah biva riate correlation, sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel disebut multivariate correlation. Tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain adalah: a Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan korelasi antarvariabel. Universitas Sumatera Utara b Bila sudah ada hubungan, maka dapat digunakan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel. c Dan untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berari meyakinkansignifikan atau tidak berarti. Tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar-kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka koefisien yang disebut angka indeks korelasi atau coefficient of correlation, yang disimbolkan dengan ρ atau r . Koefisien korelasi untuk da ta populasi disimbolkan dengan ρ, sedangkan korelasi untuk data sampel disimbolkan dengan r . Angka korelasi berkisar antara 0 r 1 . Perhatikan tanda plus minus ± pada angka indeks korelasi. Tanda plus minus pada angka indeks korelasi ini fungsinya hanya untuk menunjukkan arah korelasi jadi bukan sebagai tanda aljabar. Apabila angka indeks korelasi bertanda plus + maka korelasi tersebut positif dan arah korelasi satu arah dan apabila angka indeks korelasi bertanda minus -, maka korelasi tersebut negatif berlawanan arah, serta apabila angka indeks korelasi sama dengan 0, maka hal ini menunjukkan tidak ada korelasi. Dengan demikian, arah korelasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersifat satu arah dan yang sifatnya berlawanan arah. Apabila terdapat dua buah variabel yaitu X dan Y yang keduanya memiliki tingkat pengukuran ordinal maka koefisien korelasi yang dapat dipergunakan adalah koefisien korelasi Spearman atau Spearman`s coefficient of rank correlation dan angka indeks korelasi Spearman dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Keterangan: = Koefisien korelasi Spearman n = Banyaknya ukuran sampel 2 i D  = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel x dengan rank variabel y Universitas Sumatera Utara

2.4 Analisis Diskriminan Analisis Fungsi Pembeda