Dapat diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan perusahaan terhadap faktor yang telah ditentukan. Penilaian ini berdasarkan perbandingan rata-rata mean tiap variabel
untuk grup “bangkrut” dan “sehat”. Semakin besar koefisien semakin bagus pula perusahaan menilai rasio keuangan. Pada rasio keuangan
current ratio X
1
misalnya, nilai mean untuk grup tidak sehat 3,16793 lebih tinggi daripada nilai mean grup
sehat 2,85823. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang memiliki catatan laporan keuangan dimana
current ratio
nya bernilai tinggi menjauhi nol maka akan menjadiu salah satu rasio keuangan yang memberi dampak kurang baik terhadap kesehatan
perusahaan.
Tabel Variabel
Entered
dari analisis 1 Stepwise Statistik menunjukkan rasio keuangan apa saja yang Mauk ke dalam fungsi diskriminan, dimana nilai
p
0,05.
Tabel 3.7 Variabel dimasukkandibuang
a,b,c,d
Step Entered
Min. D Squared
Statistic Between
Groups Exact F
Statistic df1
df2 Sig.
1 X3
.611 Tidak Sehat and Sehat
4.583 1
28.000 .041
Pada langkah masing-masing variabel yang memaksimumkan jarak mahalanobis antara dua grup tertutup yang dimasukkan.
a. Banyaknya langkah maksimum adalah 20. b. Nilai signifikan maksimum adalah 0,05.
c. Nilai signifikan minimum adalah 0,10. d. Toleransi F atau VIN tidak cukup untuk perhitungan selanjutnya.
Karena menggunakan metode
Stepwise Discrimina nt Analysis
dan dapat dilihat langkah-langkah pemilihan rasio keuangan yang masuk ke dalam fungsi diskriminan
seperti pada tabel pada variabel dalam analisis berikut:
Tabel 3.8 Variabel Masuk dalam Analisis
Step Tolerance
Sig. of F to Remove
1 X3
1.000 .041
Universitas Sumatera Utara
a. Pada tahap pertama, rasio keuangan
Earning Before Interest and Taxes to Total Assets
X
3
masuk ke dalam fungsi diskriminan karena hanya rasio tersebut yang memiliki nilai p 0,05 0,041.
Tabel 3.9 Variabel Tidak Masuk dalam Analisis
Step Tolerance
Min. Tolerance
Sig. of F to
Enter Min. D
Squared Between Groups
X1 1.000
1.000 .498
.063 Tidak Sehat and Sehat X2
1.000 1.000
.263 .174 Tidak Sehat and Sehat
X3 1.000
1.000 .041
.611 Tidak Sehat and Sehat X4
1.000 1.000
.610 .035 Tidak Sehat and Sehat
X5 1.000
1.000 .625
.032 Tidak Sehat and Sehat X6
1.000 1.000
.160 .278 Tidak Sehat and Sehat
X7 1.000
1.000 .854
.005 Tidak Sehat and Sehat X8
1.000 1.000
.231 .200 Tidak Sehat and Sehat
X9 1.000
1.000 .326
.133 Tidak Sehat and Sehat X10
1.000 1.000
.350 .120 Tidak Sehat and Sehat
1 X1
.860 .860
.156 .954 Tidak Sehat and Sehat
X2 .959
.959 .515
.681 Tidak Sehat and Sehat X4
.757 .757
.577 .662 Tidak Sehat and Sehat
X5 .899
.899 .270
.815 Tidak Sehat and Sehat X6
.973 .973
.109 1.054 Tidak Sehat and Sehat
X7 .952
.952 .792
.623 Tidak Sehat and Sehat X8
.805 .805
.781 .624 Tidak Sehat and Sehat
X9 .858
.858 .852
.617 Tidak Sehat and Sehat X10
.947 .947
.672 .641 Tidak Sehat and Sehat
Kebalikan dari tabel 3.8, pada tabel 3.9 variabel tidak dalam analisi
s Va riabel not in the analysis
menunjukkan proses pengeluaran rasio secara bertahap dari rasio yang memiliki nilai
p
0,05 sehingga semua rasio yang tidak memenuhi syarat tersebut dikeluarkan semua. Jika ada rasio keuangan yang memiliki nilai
p
0,05 lebih dari satu, maka rasio yang diambil adalah yang memiliki nilai
p
0,05
Universitas Sumatera Utara
paling kecil. Rasio yang tersisa pada tahap akhir adalah rasio yang tidak masuk dalam fungsi diskriminan karena nilai
p
0,05.
b. Nilai Eigen Tabel 3.10 Nilai Eigen