Pendahuluan Alat Ukur EBB Pada Ketinggian h Alat Ukur EBB Pada Ketinggian h

BAB IV PENGARUH KETINGGIAN ALAT UKUR ELEKTRODA BOLA-

BOLA DI ATAS PERMUKAAN TANAH TERHADAP KESALAHAN PENGUKURAN

IV.1 Pendahuluan

Kesalahan pengukuran sama dengan selisih antara hasil pengukuran dengan nilai acuan atau yang dianggap benar, atau: 100 H H H g a a u x − = 4.1 di mana: g = kesalahan. H u = nilai hasil ukur alat ukur. H a = nilai dengan alat ukur standar. Nilai yang dianggap benar pada pengukuran kesalahan alat ukur elektroda bola bola adalah nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur standar. Karena alat ukur standar harganya mahal, maka digunakan alat ukur yang kesalahannya lebih rendah dari kesalahan alat ukur elektroda bola-bola yang tersedia di laboratorium tegangan tinggi. Alat ukur tersebut adalah trafo tegangan PT. Kesalahan trafo tegangan terhadap alat ukur standar dianggap ± 0.5. [10] Universitas Sumatera Utara Tegangan tinggi keluaran suatu trafo uji diukur alat ukur elektroda bola-bola. Jika elektroda bola-bola tembus listrik, maka tegangan pada keluaran trafo uji dapat diperkirakan. Telah dibahas pada Bab III bahwa tegangan tembus di antara elektroda bola-bola dipengaruhi oleh objek sekitar elektroda bola-bola tersebut. Pada Gambar 4.1 ditunjukkan alat ukur elektroda bola-bola yang berbeda posisinya. h 1 Alat ukur EBB

a. Alat Ukur EBB Pada Ketinggian h

1 Kasus 1 T Titik tengah sela elektroda bola- bola h 2 Titik tengah sela elektroda bola- bola T

b. Alat Ukur EBB Pada Ketinggian h

2 Kasus 2 Alat ukur EBB EB TT EB TR EB TT EB TR x 1 x 2 Gambar 4.1. Ketinggian Alat Ukur Elektroda Bola-Bola Di Atas Permukaan Tanah Ketinggian alat ukur elektroda bola-bola di atas permukaan tanah diukur vertikal dari titik tengah sela elektroda bola-bola sampai permukaan tanah. Pada Gambar 4.1 a, titik tengah sela elektroda bola-bola adalah x 1 dan ketinggian alat ukur elektroda bola- bola di atas permukaan tanah adalah h 1 . Sedangkan pada Gambar 4.1 b titik tengah sela elektroda bola-bola adalah x 2 dan ketinggian alat ukur elektroda bola-bola di atas permukaan tanah adalah h 2 . Ketinggian h 2 lebih besar dari pada h 1 . Jika hasil ukur pada kasus 1 sama dengan H u1 dan pada kasus 2 sama dengan H u2 , maka galat pada masing- masing kasus adalah: Universitas Sumatera Utara Kasus 1: 100 H H H g a a u1 1 x − = Kasus 2: 100 H H H a a u2 2 x g − = di mana: H u1 = nilai hasil ukur tegangan tembus menurut alat ukur elektroda bola-bola pada ketinggian h 1 . H u2 = nilai hasil ukur tegangan tembus menurut alat ukur elektroda bola-bola pada ketinggian h 2 . H a = nilai penunjukkan pada alat ukur PT Dengan demikian dapat diperoleh besar galat sebagai fungsi dari ketinggian alat ukur elektroda bola-bola, atau: g = f h

IV.2 Kesalahan terhadap standar