Tabel 2.1. Jarak Ruang Sekitar Elektroda Bola
Tabel 2.1 menunjukkan jarak ruang di sekitar elektroda bola-bola, yaitu ketinggian titik percik di atas tanah dan jarak bebas elektoda bola tegangan tinggi dari
objek luar. Batasan jarak sela dibatasi oleh distribusi medan pada sela yang harus tetap
homogen sehingga tidak menimbulkan korona sebelum tembus listrik.
II.3 Elektroda Bola
Elektroda bola dibuat dan dirancang dengan hati-hati supaya permukaannya halus dan lengkungannya merata. Bahannya terbuat dari tembaga, kuningan atau
aluminium. Standar diameter elektroda bola mulai dari 2, 5, 6, 6,25, 10, 12,5, 15, 20, 25, 50, 75, 100, 150, dan 200 cm. Diameter elektroda bola tidak lebih 2 persen dari nilai
nominalnya. Permukaan elektroda bola dijaga bersih dan kering, tidak boleh digosok dan berdebu, tidak boleh kena pernis, cat, minyak, atau lapisan lainnya. Jika terlalu banyak
Diameter Elektroda
bola-bola mm
Nilai Minimum
A Nilai
Maksimum A
Nilai Minimum
B 62.5
7D 9D
14S 125
6 8
12 250
5 7
10 500
4 6
8 750
4 6
8 1000
3.5 5
7 1500
3 4
6 2000
3 4
6
Universitas Sumatera Utara
bintik akibat percikan yang berulang-ulang maka permukaannya harus dihaluskan. Elektroda berbentuk silinder digantung oleh isolator. Diameter elektroda
berbentuk silinder tidak lebih dari 0,2D.
II.4 Tegangan Peluahan Muatan
Tegangan peluahan muatan standar telah ditetapkan berdasarkan hasil pengukuran bersama tingkat internasional pada periode 1920 sampai 1955 sebagai nilai
standar pengukuran. Kalibrasi data ini dihubungkan ke referensi kondisi atmosfer temperature 20
˚C, tek anan udara 101,3 kPa atau 760 mmHg. Jenis dan polaritas tegangan yang digunakan juga diperhatikan.
Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan bahwa untuk setiap diameter elektroda bola, tegangan percik adalah fungsi tidak linier terhadap jarak sela. Hal ini dikarenakan
perubahan distribusi medan listrik yang tidak homogen terhadap tembus listrik. Setelah semua kondisi di atas telah dipenuhi, maka diameter elektroda bola dan jarak sela
percikan tegangan puncak yang nilainya mendekati nilai nominal ditunjukkan dalam Table 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Tegangan puncak lewat denyar AC, tegangan impuls negative 50 untuk pengujian impuls,
tegangan switching negative dan tegangan dc, dengan satu elektroda ditanahkan
Jarak Sela
mm Tegangan puncak kV
Diameter elektroda bola-bola cm 6.25
12.5 25
50 75
100 150
200 5
17.25 16.8
10 31.9
31.7 15
45.5 45.5
20 58.5
59 25
69.5 72.5
72.5 30
79.5 85
86 35
87.5 97
99 40
95 108
112 45
101 119
125 50
107 129
237 138
138 138
138 55
112 138
149 60
116 146
161 65
154 173
70 161
184 75
202 203
203 203
203 80
174 206
90 185
226 100
195 244
263 265
266 266
266 110
203 261
120 212
275 125
214 282
320 287
330 330
330 150
314 373
443 390
390 390
175 342
420 492
443 450
450 200
366 460
585 510
510 510
225 385
250 400
530 585
615 630
630 300
585 665
710 745
750 350
630 735
800 850
855 400
670 800
875 955
975 450
700 850
945 1050
1080 500
730 895
1010 1130
1180 600
970 1110
1280 1340
700 1025
1200 1390
1480 750
1040 1230
1440 1540
800 1260
1490 1600
Universitas Sumatera Utara
Kesalahan hasil pengukuran tegangan DC yang jarak selanya lebih kecil dari 0,4D diperkirakan ± 5 persen.
Kesalahan hasil pengukuran tegangan AC dan impuls untuk jarak sela di atas 0,5D diperkirakan ± 3 persen. Tabel 2.2 tidak valid untuk mengukur tegangan impuls di
bawah 10 kV dan jarak sela lebih kecil dari 0,05D. Untuk jarak sela lebih besar dari 0,5D dipandang cukup akurat.
II.5 Petunjuk Penggunaan Sela Elektroda Bola-Bola