Penilaian Keparahan Maloklusi The Peer Assesment Rating Index PAR Index

Tabel 6. PENILAIAN SKOR GARIS MEDIAN. 3,7 Skor Komponen 1 2 Tidak ada pergeseran garis median - ¼ lebar gigi insisivus bawah Lebih dari ¼ - ½ lebar gigi insisivus bawah Lebih dari ½ lebar gigi insisivus bawah Gambar 5. Penilaian skor garis median 8 Pengukuran pada model sebelum dan sesudah perawatan dilakukan dengan penggaris khusus indeks PAR. Gambar 6. Penggaris plastik indeks PAR 8

2.3.1 Penilaian Keparahan Maloklusi

Selain mengukur keberhasilan perawatan ortodonti, indeks PAR juga dapat digunakan untuk mengukur keparahan maloklusi. Keparahan maloklusi diukur Universitas Sumatera Utara berdasarkan jumlah skor akhir yang ditentukan menurut kriteria dibawah ini: 1 1. Skor 0 kriteria oklusi ideal 2. Skor 1-16 kriteria maloklusi ringan 3. Skor 17-32 kriteria maloklusi sedang 4. Skor 33-48 kriteria maloklusi parah 5. Skor 48 kriteria maloklusi sangat parah. 2.3.2 Penilaian keberhasilan Perawatan Keberhasilan perawatan diukur berdasarkan selisih jumlah skor akhir antara sebelum perawatan dan sesudah perawatan yang ditentukan menurut kriteria dibawah ini: 1,7 1. Pengurangan persentase skor 30 menunjukkan perawatan tidak mengalami perbaikan lebih buruk. 2. Pengurangan skor 22 dan persentase skor 30 – 70 menunjukkan perawatan mengalami perubahan. 3. Pengurangan skor 22 dan persentase skor 70 menunjukkan perawatan mengalami perubahan sangat banyak. Suatu kasus yang termasuk sangat parah dianggap bertambah baik apabila terdapat perubahan sebanyak 22 angka dari sebelum dan sesudah perawatan pada penilaian dengan indeks PAR dan sangat baik apabila skor pengurangannya lebih dari 22 skor pengurangan dan lebih dari 70. Sedikitnya dibutuhkan 30 pengurangan skor pada suatu kasus untuk dapat dinyatakan cukup baik. Untuk suatu standar perawatan yang tinggi dibutuhkan 70 pengurangan skor rerata. 7 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Rancangan Penelitian

Jenis rancangan ini adalah penelitian deskriptif observasional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSGMP PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Jln. Alumni No. 2 Medan dan dilaksanakan sejak 20 Januari 2012 sampai dengan 18 Juli 2012. 3.3 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah 117 kasus pasien yang telah selesai menjalani perawatan Ortodonti dan menggunakan retainer pada RSGMP PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, mulai tahun 2006 sampai 2011. 3.4 Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive non probability sampling dan diperoleh delapan puluh kasus terdiri dari delapan puluh pasang model sebelum perawatan dan delapan puluh pasang model sesudah perawatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Universitas Sumatera Utara