Deskripsi Hasil Penelitian
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Strategi pembelajaran Ekspositori menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang pendidik kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Prosedur-prosedur strategi pembelajaran Ekspositori dilakukan sebagaimana pembelajaran yang lain yaitu dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dengan mengandalkan kekuatan bahasa, suara, intonasi, kontak mata dengan peserta didik sehingga peserta didik tertarik mendengarkan materi, dilanjutkan dengan penghubungan, penyimpulan dan uji kemampuan peserta didik terhadap materi.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan maka di dapatkan beberapa key informan yakni peserta didik Muslim dari kelas X sampai kelas XII dengan teknik purposive sampling.
5 Hasil observasi peneliti pada tanggal 2 September 2014 dan di ambil data dari bagian tata usaha SMA Negeri 4 Manado.
a. Persepsi peserta didik muslim kelas X Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum pada khususnya banyak permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai jika melihat, mendengar dan merasakan dari peserta didik-peserta didik Muslim yang berada di sekolah tersebut. Berbeda dengan sekolah yang berlatar belakang keagamaan misalnya pesantren dan madrasah yang di dalam lingkungan sekolah tersebut peserta didiknya sedikit sekali mendapat hambatan karena peserta didik dan pendidik merupakan mayoritas di dalam lingkungan sekolah tersebut serta warga sekolah yang homogen yang cenderung dapat menciptakan situasi yang kondusif.
Masalah-masalah dan hambatan dalam pembelajaran ini ternyata dirasakan juga oleh peserta didik yang berada di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Manado, yang dalam hal ini peserta didik muslim kelas X yang menjadi key informan peneliti yang berjumlah 15 orang. Akan tetapi, masalah-masalah dan hambatan ini bisa teratasi ketika pendidik yang menyampaikan materi menggunakan strategi yang tepat dalam pembelajaran sehingga menciptakan suasana kelas yang Praktis, aktif, enak dan menyenangkan (PAKEM).
Materi akan mudah dipahami dan dimengerti jikalau pendidik yang menyampaikan memberikan definisi yang jelas disertai contoh-contoh yang mudah dipahami tentang isi materi sehingga membuat para peserta didik cepat
menangkap materi yang diberikan. 6 Memberikan definisi yang jelas dan contoh- contoh yang mudah dipahami merupakan salah satu langkah dari Strategi Ekspositori, yakni metode ceramah.
6 Hasil wawancara dengan Sri Wahyuni Machmud salah seorang peserta didik muslim kelas X di SMA Negeri 4 Manado pada tanggal 8 September 2014.
Penugasan atau pemberian tugas juga merupakan salah satu langkah dari strategi Ekspositori, dimana penugasan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Dalam pemberian tugas ini pun peserta didik harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari buku paket yang disediakan atau dari pertanyaan yang diberikan oleh seorang pendidik sehingga dari nilai yang didapatkan oleh peserta didik ketika selesai mengerjakan tugas dapat diketahui sejauh mana penguasaan materi seorang murid terhadap pelajaran agama Islam. Para peserta didik merasa cepat memahami materi lewat pemberian tugas yang diberikan oleh pendidik sehingga dari pemberian tugas ini pun peserta didik cepat menguasai materi yang di ajarkan pendidik. 7
Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas X terbukti bahwa Strategi Ekspositori yang dijalankan pendidik PAI di SMA Negeri 4 Manado diminati oleh peserta didik, karena banyak peserta didik yang merasa senang dan tidak bosan ketika sedang menerima materi Pendidikan Agama Islam, mereka merasa termotivasi dengan ceramah Agama dan metode tanya jawab yang membahas masalah-masalah agama, sehingga peserta didik merasa perintah- perintah Allah Swt bukan lagi menjadi suatu kewajiban tetapi merasa seperti sebuah kebutuhan rukhiyah untuk dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Strategi Eksposiroti jika metodenya dijalankan dengan baik dan benar, maka target dan tujuan strategi ini akan tercapai yang pada akhirnya materi yang disampaikan oleh pendidik yang menyampaikan materi pelajaran akan mudah diterima oleh peserta didik sebagai penerima materi, tidak memandang siapa
7 Hasil wawancara dengan Ismi Lahabu salah seorang peserta didik muslim kelas X di SMA Negeri 4 Manado pada tanggal 8 September 2014.
pendidik yang menyampaikan materi pelajaran jika metodenya dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam strategi Ekspositori maka peserta didik akan mudah mengerti dan merasa senang berada dalam kelas. Karena pendidik yang tidak mampu menjalankan langkah-langkah strategi ini akan membuat peserta didik merasa jenuh di dalam kelas, ini sempat dirasakan oleh beberapa orang peserta didik Muslim kelas X.
Beberapa peserta didik juga merasa cepat mengerti dengan adanya praktek langsung atau contoh-contoh yang di berikan oleh pendidik. Praktek dan contoh- contoh dalam menyampaikan materi ini merupakan salah satu langkah-langkah dari strategi Ekspositori.
b. Persepsi peserta didik muslim kelas XI Banyak peserta didik muslim menyukai pelajaran agama Islam karena memang di lingkungan SMA Negeri 4 Manado ini sudah terlalu identik dengan agama kristen. Sehingga kebanyakan peserta didik muslim mengikuti ajaran mereka. Seperti kebanyakan peserta didik muslim sudah hafal dengan lagu yang sering mereka nyanyikan. Oleh karena itu diberharap pembelajaran agama Islam ini lebih di tigkatkan supaya peserta didik muslim di SMA Negeri 4 Manado bisa
lebih memahami tentang Islam. 8 Tidak jauh berbeda dengan persepsi para peserta didik yang duduk dikelas
X, ketika diajukan pertanyaan yang sama peserta didik-peserta didik kelas XI pun memberikan jawaban yang senada. Ada yang berpendapat mata pelajaran
8 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 23 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
pendidikan agama Islam sudah bisa dimengerti karena sekarang prasarana sudah ada (buku cetak). Penyajian pun bagus, santai tapi serius. 9 Karena hal tersebut
pelajaran agama Islam (PAI) dapat memotivasi para peserta didik dalam menjalani kehidupan. Ada juga yang meminati pelajaran agama Islam (PAI) karena didalamnya para peserta didik dapat mendalami ilmu-ilmu yang di ajarkan terkait kepercayaan yang mereka anut (agama Islam). Metode penyajian pelajaran agama Islam pun sudah cukup menyenangkan dan mudah di pahami, walaupun karena keterbatasan sebagai manusia tidak semua materi langsung dapat
dikuasai. 10 Dari beberapa point plus yang dijabarkan oleh beberapa informan diatas terdapat kendala ketika mempelajari pelajaran agama Islam (PAI) yaitu jam
pelajaran yang bertepatan pada siang hari sehingga banyak peserta didik yang menjadi malas karena mengantuk. 11 Kendala lainnya yaitu apabila pendidik yang
mengajar tidak menyenangkan dan suka marah-marah sehingga hal ini terkadang menjadikan materi agama Islam yang disajikan kadang di pahami dan terkadang juga tidak di pahami. Bila pendidik mampu ramah dan baik maka kemungkinan
besar para peserta didik mampu memahami materi Agama Islam dengan baik. 12 Terkait beberapa kendala tersebut para peserta didik memberikan saran agar
9 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 11 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
10 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 15 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
11 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 15 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
12 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
pendidik seharusnya mampu berinovasi agar dapat membuat para peserta didik lebih menguasai mata pelajaran agama Islam. 13
Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas XI bisa di asumsikan bahwa strategi Ekspositori yang dijalankan oleh pendidik PAI di SMA Negeri 4 Manado tercapai tujuannya. Karena beberapa peserta didik muslim di Kelas XI merasa cepat mengerti ketika menerima materi, dengan begitu strategi Ekspositori berjalan dengan baik. Jika jam pelajaran Agama Islam (PAI) ini diadakan pada siang hari terkadang peserta didik merasa bosan dan jenuh karena pendidik yang menyampaikan tidak di selingi dengan intermezo atau humor sehingga suasana kelas tidak begitu hidup sampai-sampai membuat peserta didik mengantuk di dalam kelas disebabkan pendidik hanya terfokus pada metode ceramah, ada juga peserta didik yang merasa senang ketika mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) karena pendidik yang menyampaikan ketika ada peserta didik yang telah merasa bosan dan jenuh di dalam kelas maka di selingi dengan intermezo atau cerita-cerita humor yang tujuannya agar peserta didik tidak mengantuk dan bosan. Salah satu langkah dari strategi Ekspositori adalah memberikan sedikit intermezo atau humor, sehingga salah satu langkah ini tidak bisa di lewatkan agar peserta didik merasa senang.
Kesiapan dari seorang pendidikpun sangat diperhatikan dari strategi ini, jika kondisi Psikologis pendidik di rumah ketika dalam keadaan banyak masalah kemudian kondisi Psikologis ini dibawa di dalam kelas maka peserta didik akan merasa bosan karena pendidik dalam keadaan menyampaikan materi sedang tidak
13 Hasil wawancara penelitidi lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
siap atau dalam keadaan marah, maka dari itu salah satu langkah kesiapan ini harus diperhatikan oleh seorang pendidik.
c. Persepsi peserta didik muslim kelas XII Informan terakhir adalah kelas tertinggi dalam jenjang pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) yakni para peserta didik-siswi kelas XII yang ketika penelitian dilakukan mereka sedang giat-giatnya mempersiapkan diri untuk menjadi peserta Ujian Nasional tahun 2015.
Kebanyakan peserta didik menyenangi pelajaran agama Islam (PAI) karena didalamnya para peserta didik dapat mengetahui, mempelajari tentang agama Islam lebih dalam. Apalagi posisi mereka di sekolah umum yang menjadi kaum minoritas serta jam pelajaran agama yang sangat minim yaitu dibatasi hanya
2 jam pelajaran per minggu. Terkadang pendidik menjelaskan materi sedikit lambat sehingga ada beberapa materi yang tertinggal. Ada beberapa pendidik yang mengajar dengan santai namun tepat pada intinya, dan tidak membuat peserta didik menjadi bosan untuk belajar pelajaran agama Islam. Ada beberapa informan yang menjelaskan sedikit susah untuk di pahami. Tidak semua materi dapat di kuasai tergantung pendidik yang menjelaskan materi tersebut sehingga memaksa pendidik mencari bagaimana caranya membuat peserta didik agar dapat memahami materi. 14
Materi agama Islam cukup lumayan diterima walaupun sering kali diserang rasa kantuk karena jam pelajaran yang sudah berada diakhir-akhir jam
14 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
kepulangan sekolah. Metode dengan cara menerangkan isi materi kepada peserta didik, serta interaksi pendidik yang kurang terkadang membuat para peserta didik tidak mengerti, lain halnya jika pendidik sering memberikan ilustrasi berupa
cerita-cerita yang membuat daya imajinasi peserta didik hidup. 15 Lain halnya dengan kebanyakan peserta didik, ada peserta didik yang tidak
terlalu menyukai pelajaran agama Islam dikarenakan pendidiknya yang suka marah dan bikin tegang. Sebaiknya penyajian materi harusnya bisa lebih baik lagi karena pelajaran agama Islam (PAI) adalah mata pelajaran mendasar untuk dapat membangun moral para peserta didik, menjadikan peserta didik terbiasa menjauhi larangan-larangan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah, agar bisa menjadi
manusia yang taat di hadapan Allah. 16 Salah satu metode yang digemari peserta didik dalam penyajian materi
adalah melalui Metode: main games, dan berdiskusi antara satu kelompok dengan kelompok lain. 17 Metode pendidik yang mengasyikan lainnya adalah memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk mengadakan tanya jawab. Cara ini membuat peserta didik mudah memahami materi karena pendidik memberikan penjelasan yang di ambil dari al-Qur’an dan tafsir-tafsir buku Islam dengan contoh yang
cepat di cerna. 18 Selain itu dalam pelajaran pendidikan agama Islam (PAI), banyak materi-materi yang lebih di titik beratkan pada penjelasan di bandingkan latihan
15 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 16 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
16 Hasil wawancara penelitidi lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
17 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 17 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
18 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 18 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
soal. Mudah dipahami karena pendidik menjelaskan materi tersebut di sertai dengan contoh-contoh. Walaupun tidak semua materi segera dipahami karena sebagian materinya harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya
ada sebagian materi yang dapat dipraktekkan langsung dalam keseharian. 19 Terlepas dari beberapa kendala di atas, sejauh ini pelajaran agama Islam
masih dirasa sangat efektif karena pihak sekolah telah menyediakan tempat khusus untuk belajar serta dilengkapi dengan buku cetak pelajaran agama Islam.
Selain itu para peserta didik juga senang jika pendidik yang menyampaikan materi sering menggunakan perumpaan-perumapan yang bisa membuat para peserta didik mudah mengerti. 20
Dari beberapa persepsi peserta didik Muslim di kelas XII bisa di asumsikan bahwa strategi Ekspositori yang di terapkan berjalan dengan baik karena peserta didik senang dengan mata pelajaran PAI. Dengan merasa senangnya peserta didik di dalam kelas pada saat menerima materi maka minat mereka terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan bertambah, jika peserta didik sudah mempunyai minat pada mata pelajaran PAI maka secara otomatis ini akan berpengaruh pada nilai dan prestasi peserta didik pada mata pelajaran PAI.
Penguasaan materi sangat dibutuhkan pendidik dalam menyampaikan materi agama pada peserta didik karena pendidik yang tidak menguasai materi akan menyulitkan peserta didik dalam menerima materi, sehingga bisa menjadi
19 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 19 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado.
20 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 23 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado 20 Hasil wawancara peneliti di lapangan pada tanggal 23 September 2014 di SMA Negeri 4 Manado
Langkah diskusi juga merupakan salah satu langkah yang membuat peserta didik mengerti hal ini yang dirasakan oleh salah seorang peserta didik muslim kelas XII, karena mereka diajak untuk berfikir tentang materi yang di terima kemudian didiskusikan oleh teman yang menjadi kelompok diskusi.