Aspek Disiplin Faktor Disiplin Berlalu Lintas

Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberikan efek jera ketika individu berperilaku tidak sesuai dengan aturan, nilai dan standar yang ada. Dalam konteks disiplin berlalu lintas bentuk hukuman merupakan bentuk yang digunakan untuk menekan pelanggaran lalu lintas. Sebagai contoh pada saat berkendara, pengendara yang tidak disiplin akan dikenakan tilang dan diberikan hukuman berupa denda. 2. Power assertion Power assertion atau penonjolan kekuasaan, ditujukan untuk menekan perilaku yang tidak diinginkan dengan adanya kontrol individu, lembaga yang lebih tinggi atau berkuasa. 3. Inductive technique. Bentuk induksi dirancang untuk mendorong perilaku disiplin yang diinginkan dan menekan perilaku yang tidak diinginkan dengan menggunakan argumen dan penjelasan logis mengenai konsekuensi dari suatu perilaku.

3. Aspek Disiplin

Prijodarminto 1993 memaparkan aspek-aspek yang terkandung dalam disiplin yaitu: 1. Sikap mental merupakan sikap taat, patuh dan tertib mengikuti aturan sebagai bagian dari latihan mengendalikan perilaku dan watak. Mengendalikan perilaku dan watak ini berkaitan dengan bagaimana individu dapat menahan keinginan untuk melanggar lalu lintas. Contoh ketika seorang pengendara sedang terburu-buru untuk sampai di kantor dan laju kendaraannya terhenti oleh lampu merah, maka dirinya harus mampu mengendalikan keinginan untuk menerobos persimpangan meskipun tidak ada petugas. 2. Pemahaman merupakan pengetahuan yang dimiliki dan diterapkan oleh individu mengenai aturan-aturan dan norma yang berlaku yang menjadi Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu standar nilai bagi dirinya dan dirinya percaya bahwa ketaatan akan aturan akan membawa keberhasilan. 3. Sikap kelakuan merupakan sikap bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam menaati aturan, norma dan standar nilai yang berlaku tanpa menganggapnya sebagai beban.

4. Faktor Disiplin Berlalu Lintas

Menurut Fatnanta Wardhana, 2009, faktor-faktor yang dapat disiplin berlalu lintas, antara lain: 1. Faktor Internal Faktor ini muncul dari dalam diri individu berupa sikap dan kepribadian karena adanya tanggung jawab untuk patuh terhadap aturan. Hal ini berdasarkan keyakinan dirinya bahwa sikap dan perilaku disiplin akan memberikan manfaat bagi dirinya sehingga dorongan untuk patuh terhadap aturan bukan lagi menjadi paksaan. Menurut Kurt Lewin dalam kepribadian individu terdapat hal penting yaitu sistem nilai yang dianut. Nilai- nilai dalam hal ini berkaitan langsung dengan sikap dan perilaku disiplin. Nilai-nilai yang diajarkan baik oleh orang tua, guru dan masyarakat yang menjunjung sikap dan perilaku disiplin akan memengaruhi individu dalam disiplin berlalu lintas. Lebih spesifik Permana dan Widodo 2014 menyebutkan faktor internal disiplin berlalu lintas, yaitu: a Pendidikan. Pembudayaan disiplin melalui pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, misalnya di dalam lingkungan keluarga dengan pembiasaan sikap dan juga perilaku disiplin sejak usai dini. b Usia. Hurlock 1992 menyebutkan meskipun tidak signifikan, perilaku disiplin dipengaruhi oleh faktor usia. Hal ini berdasarkan hitungan statistik bahwa angka kecelakaan yang terjadi lebih sering terjadi pada usia 20 tahunan dibandingkan 50 tahunan ke atas Aditio, 2014. 2. Faktor Eksternal Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Faktor lingkungan merupakan faktor yang dominan dalam memengaruhi sikap dan perilaku disiplin. Disiplin berlalu lintas sebagai faktor eksternal meliputi unsur-unsur sebagai berikut. a Unsur pemaksaan oleh hukum dan norma. Adanya unsur pemaksaan dari hukum yang berlaku berperan dalam memengaruhi sikap dan perilaku disiplin berlalu lintas. Individu diharuskan patuh terhadap aturan lalu lintas karena adanya hukuman dan sanksi pada pelanggar aturan. b Unsur pengatur, pengendali, dan pembentuk perilaku. Faktor ini berupa seperangkat aturan dan norma yang dijadikan dasar hukum berlalu lintas. Selain itu adanya peranan petugas keamanan ikut memengaruhi sikap dan perilaku disiplin individu Permana dan Widodo, 2014. Penegakan yang dilakukan petugas keamanan akan memberikan efek pada masyarakat yang melihat penegakan hukum tersebut. Adanya berbagai perangkat hukum, dan aturan-aturan akan membuat individu belajar mengendalikan perilaku mereka sehingga perilaku individu dapat sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

C. Penelitian Sebelumnya