Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA
SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
lintas diartikan sebagai; berjalan bolak-balik hilir mudik; perihal perjalanan di jalan dan sebagainya; dan perhubungan antara sebuah tempat dengan
tempat yang lainnya. Berdasarkan definisi disiplin dan lalu lintas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa disiplin berlalu lintas merupakan sikap dan perilaku mematuhi aturan yang berlaku pada saat menggunakan kendaraan agar
terciptanya kondisi yang tertib dan teratur.
2. Proses Membentuk Disiplin
Disiplin terbentuk karena adanya adanya hal-hal sebagai berikut Lemhannas, 1997:
1. Disiplin individu merupakan hasil dari sosialisasi dengan lingkungan,
terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu pembentukan disiplin akan tunduk pada kaidah-kaidah dalam hal proses belajar.
2. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan,
dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek dengan menerapkan ganjaran dan hukuman. Sikap dan perilaku disiplin berlalu lintas dapat
timbul karena faktor-faktor tertentu salah satunya takut akan hukuman dan sanksi apabila melanggar peraturan.
3. Disiplin terbentuk karena adanya pihak pertama yang memiliki
kekuasaan lebih besar sehingga mampu melakukan kontrol dan dapat memengaruhi tingkah laku yang diharapkan. Di lain pihak terdapat
ketergantungan dari individu terhadap pihak pertama sehingga individu
dapat menerima hal yang diajarkan kepadanya.
Selain itu Papalia, Olds dan Feldman 2009, menyebutkan disiplin dapat terbentuk dikarenakan adanya:
1. Reinforcement dan Punishment
Penguatan dan hukuman dapat memengaruhi munculnya disiplin pada individu. Adanya penguatan dengan memberikan penghargaan
pada individu yang telah disiplin akan memotivasi dirinya untuk meningkatkan perilaku tersebut, sedangkan hukuman diberikan untuk
Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA
SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memberikan efek jera ketika individu berperilaku tidak sesuai dengan aturan, nilai dan standar yang ada. Dalam konteks disiplin berlalu lintas
bentuk hukuman merupakan bentuk yang digunakan untuk menekan pelanggaran lalu lintas. Sebagai contoh pada saat berkendara,
pengendara yang tidak disiplin akan dikenakan tilang dan diberikan hukuman berupa denda.
2. Power assertion
Power assertion atau penonjolan kekuasaan, ditujukan untuk menekan perilaku yang tidak diinginkan dengan adanya kontrol
individu, lembaga yang lebih tinggi atau berkuasa. 3.
Inductive technique. Bentuk induksi dirancang untuk mendorong perilaku disiplin
yang diinginkan dan menekan perilaku yang tidak diinginkan dengan menggunakan argumen dan penjelasan logis mengenai konsekuensi dari
suatu perilaku.
3. Aspek Disiplin