Proses Terjadinya Stres Stres Berkendara

Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karena adanya penilaian terhadap situasi tidak menyenangkan sebagai upaya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2. Proses Terjadinya Stres

Penelitian yang dilakukan oleh Selye 1976, menyebutkan terdapat tiga proses dimana tubuh akan bereaksi terhadap stres. Konsep ini dinamakan oleh Selye sebagai General Adaptation Syndrome GAS dengan proses sebagai berikut: a. Alarm Reaction reaksi waspada Pada proses ini tubuh akan menyadari adanya ketegangan atau paparan dari stressor. Proses ini akan memicu tubuh untuk merespon dengan melakukan perubahan-perubahan secara biologis. Pada saat yang sama proses ini menyebabkan ketahanan tubuh berkurang dan jika stressor sangat kuat dapat menyebabkan kematian. b. Stage of Resistance Pada proses ini terjadi perlawanan terhadap stressor. Tubuh akan berusaha mengembangkan mekanisme pertahanan dan membangun strategi untuk mengatasi stressor dan menyeimbangkan kembali keadaan fisiologis pada kondisi normal. Jika tubuh berhasil mengatasi stressor maka kondisi tubuh akan kembali normal, namun jika tubuh tidak berhasil mengatasi stressor maka tubuh akan mengalami kelelahan. c. Stage of Exhaustion Pada proses ini tubuh akan menggunakan energi yang tersisa untuk menanggulangi stressor. Proses ini ditandai dengan melemahnya energi ataupun sumber daya yang dimiliki oleh tubuh sehingga tubuh tak mampu lagi menghadapi stres. Ketidakmampuan tubuh menghadapi stres ini bahkan dapat menimbulkan kematian pada individu. Konsep lain dikembangkan oleh Cohen, Kessler dan Underwood 1997, yang mengembangkan model dari proses berlangsungnya stres. Model tersebut digambarkan dengan skema sebagai berikut. Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 2.1 Model Heuristik dari proses stres untuk menggambarkan integrasi antara pendekatan lingkungan, psikologis dan biologis Cohen, Kessler dan Underwood, 1997 Ketika menghadapi tuntutan lingkungan, individu akan membuat penilaian apakah tuntutan tersebut menimbulkan ancaman pada dirinya atau tidak dan apakah individu tersebut memiliki kapasitas untuk menangani tuntutan. Apabila individu beranggapan bahwa tuntutan lingkungannya merupakan sesuatu yang berat dan mengancam dirinya dan pada saat yang sama dirinya tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mengatasinya, maka individu akan mengalami tekanan yang mengakibatkan stres. Stres yang dialami individu akan menimbulkan respon emosi yang negatif. Jika tuntutan dianggap ekstrim, maka dapat secara langsung menyebabkan gangguan penyakit jiwa dan penyakit fisik. Tuntutan Lingkungan Appraisal of Demands and of Adaptive Capacities Perceived Stress Respon Emosi yang Negatif Benign Appraisal Meningkatkan Risiko Penyakit Jiwa Meningkatkan Risiko Penyakit Fisik Respon Fisiologis dan Perilaku Dea Ibrahim Arsyad, 2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Namun terkadang terdapat kondisi dimana tuntutan lingkungan dapat menempatkan individu pada risiko gangguan meskipun tuntutan yang dihadapi tidak menimbulkan persepsi stres ataupun respon emosi yang negatif pada individu. Hal ini ditandai dengan adanya panah langsung dari tuntutan lingkungan ke respon fisiologis dan perilaku.

3. Sumber Stres