Moringa oleifera Lamk. MORINGACEAE Deskripsi
Moringa oleifera Lamk. MORINGACEAE Deskripsi
Pohon bengkok, , tinggi 3-10 m. Tajuk tidak rapat. Distribusi
Tanaman ini aslinya berasal dari India
Daun majemuk, panjang 20-60 cm, poros daun
sekarang tersebar di Asia Tenggara
beruas, dengan kelenjer yang berbentuk garis atau
termasuk Sulawesi. Tumbuh pada
penggada; sirip dari orde pertama 8-10 pasang. ketinggian 0-500 m dpl. Anak daun bertangkai, bulat telur, oval atau bulat
Nama Lokal
telur terbalik, tepi rata, sisi bawah hijau pucat,
Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda), Keloro
panjang 1-3 cm. Bunga malai panjang 10-30 cm, di (Sulawesi, Kaili). ketiak. Piala kelopak hijau, taju kelopak
Kegunaan
melengkung membalik, putih, panjang 1 cm. Daun Daun dan buah yang muda digunakan mahkota putih kuning, yang terdepan terbesar,
sebagai sayuran. Sayuran ini merupakan
panjang kira-kira 1,5 cm, yang lain membalik. makanan tradisional suku Kaili di
Sulawesi Tengah.
Benang sari dan staminoidea dengan ujung yang melengkung kembali. Buah kotak menggantung, bersudut 3, panjang 20-45 cm. Katup tebal, di tengah ada bekas cetakan yang dalam berisi 1 baris biji. Biji bentuk bola, bersayap 3. Buah pecah waktu masak seperti pada pala.
Myristica fatua Houtt. MYRISTICACEAE.
Deskripsi
Distribusi
Pohon, tinggi 10-25 m. Mengeluarkan cairan
Malesia : Kalimantan bagian tenggara,
warna merah darah pada waktu dilukai, Ranting Sulawesi (Taman Nasional Lore Lindu
sangat umum), Filipina Selatan, Maluku
3-4 (-6) mm diameternya, memiliki bulu-bulu
dan Irian bagian barat.
yang panjangnya (0.1-) 0,2-0,4 mm, berlenti sel.
Habitat dan Ekologi
Daun berbentuk tersebar berbentuk jorong, Hutan primer ataupun sekunder terutama
pada ketinggian 900 m dpl
ukuran 15-40 (-50) X 4,5-15 (-18) cm, dasar membulat, ujung lancip, permukaan atas coklat ,
Nama lokal
permukaan bawah coklat muda atau keabu-abuan
Sulawesi : Lawedaru ( Muma, Uma)
dengan bulu 0,2-0,3 mm. Bunga warna kuning terang, berupa gentong. Buah bulat telur berbulu
Kegunaan
berwarna kecoklatan, berukuran 6 cm.
Tidak banyak diketahui
Myristica fragrans Houtt. MYRISTICACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon, tinggi hingga 5-20 m. Daun bulat telur atau Tanaman ini aslinya berasal dari Maluku elip memanjang, pangkal runcing, ujung
(terutama Maluku Utara dan tengah).
meruncing, sisi hijau kebiruan pucat, sisi atas hijau Banyak dibudidayakan di Sulawesi Utara
dan Sangihe, Bogor (Jawa barat), Bukit
tua, 5-15 X 3-7 cm, waktu diremas bau harum.
Siti Nurbaya (Padang) dan lain-lain.
Bunga kuning, pada pangkal dengan daun pelindung yang membulat, bunga jantan 1-20 dan
yang betina 1-2 menjadi satu dalam malai yang Nama Lokal
Pala (Indonesia, Jawa, Sunda), Nutmeg
gundul dan bercabang sedikit, yang tumbuh
(Inggris), Nootmuskaatboom
muncul sedikit di atas ketiak daun. Bunga jantan
(Belanda), Palo (Minangkabau).
bentuk periuk, panjang 7-9 mm, dengan taju yang Kegunaan segitiga, tiang benang sari lebih daripada separo
Kulit buah dibuah dibuat asianan atau
yang atas tertutup oleh kepala sari yang berbentuk manisan, kadang-kadang dibuat juice. Biji garis yang banyak. Bunga betina lebih besar. Buah digunakan sebagai rempah-rempah.
Selubung biji (arilus) digunakan untuk
bentuk buah peer lebar, 4-6 X 3-5,5 cm, gundul,
masakan yang harbanya sangat mahal di
kuning kecoklat-coklatan. Biji bergari-garis,
Eropa.
berbau harum, keseluruhan dibungkus oleh selubung biji merah yang terbagi dalam taju-taju yang banyak.
Nageia wallichiana (Presl) O. Kuntze
Sinonim : Podocarpus wallichianus Presl. (1844), Podocarpus blumei Endl. (1847), Decussocarpus wallichianus (Presl) de Laubenf. (1969) ARAUCARIACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon berukuran besar, tinggi hingga 54 m, tinggi India selatan, Burma, Indo-China, bebas cabang hingga 30 m, dbh 100 cm. Daun
Thailand, seluruh Malesia kecuali Jawa
tunggal, berhadapan, elip hingga oval, 6-14 (-23) X bagian Tengah dan Timur, di NTT hanya
ditemukan di Flores. Sering ditemukan
2-5 (-9) cm, memiliki pertulangan daun sekunder; pada hutan primer mulai dari ketinggian 5 ujung ranting memiliki tunas, pollen berkelompok -2100 m dpl. Di Sumatra dan Kalimantan
pada sebuah pedunkel, biji tunggal. Jenis ini sangat juga pernah dikoleksi dari lahan gambut,
dataran rendah.
mirip dengan jenis dari marga Agathis. Pada Nageia kuncup runcing sedangkan pada Agathis Nama Lokal
Brown podocarp (Inggeris), bali
kuncup bulat.
(Kalimantan), kayu cina (Sumatra, Sulawesi), ki bima (Jawa); podo kebal, musang gunong (Semenanjung Malaysia), mengilan (Sabah), manggilan (Dusun, Serawak); malaamaciga (Tagalog/ Filipina), almaciga nga lalaki (Sibuyan, Filipina), Burma (Myanmar); thitmin (Thailand).
Kegunaan Salah satu kayu penting dari kelompok Podocarpaceae, kayu digunakan untuk kontruksi bangunan, finishing interior, perabot, venir kadang-kadang untuk perahu kecil.
Octomeles sumatrana Miq DATISCACEAE
Deskripsi
Pohon berukuran hingga 60 m tinggi, batang Distribusi
Malesia kecuali Semennajung Malaya,
berdiameter hingga 60 (-80) m, DBH hingga
Jawa dan Nusat Tenggara. Biasanya
150-210 cm. Banir membentang, tinggi hingga 10 tumbuhan ini banyak dijumpai di m. Tajuk tahap pertama melonjong, berdahan sepanjang sungai, dalam hutan sekunder.
tersusun radial. Kulit batang bagian luar berwarna
Nama Lokal
keabu-abuan halus. Kayu lembut. Daun penumpu
Binuang, Binuang bini (Melayu). Binuang
tidak ada. Daun tunggal, spiral, tepi daun rata,
(Indonesia), Kayu palaka (Sunda),
menjantung membundar, panjang 12-30 cm,
Benuang, Erima (Perancis), Binuang,
lebar 6-23 cm, pertulangan daun menjari, tulang Benuang, Erima (Inggeris). Sulawesi:
Benoa (Kulawi, Uma, Besoa, Kaili).
daun 5-7 (-9), mempunyai kelenjer domatia berbentuk biji besar terletak mengelompok
Kegunaan
diketiak daun. Tangkai daun panjang, bersegi 5. Kayu lembut digunakan sebagai bahan
baku pulp dan industri kayu lapis.
Perbungaan berbentuk bulirt tergantung. Bunga tanpa tangkai, aktinomorf, berkelamin ganda, daun kelopak 4-0, daun mahkota 4-9 , bebas, bakal buah terbenam, plasenta melekat di dinding luar, buah kapsul, biji kecil-kecil, banyak.
Palaquium quercifolium (de Vriese) Burck. SAPOTACEAE
Deskripsi
Distribusi
Berukuran besar, tinggi 40 m, diameter setinggi
Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan
dada (DBH) hingga 75 cm.Mengeluarkan getah Maluku. Dilaporkan 9 jenis Palaquium dari
Sulawesi yaitu : P. amboinensis P. ,
berwarna putih susu apabila terpotong. Banir
luzoniense, P. maliliensis, P. obovatum, P.
curam, tinggi kira-kira 1 m. Kulit batang
obovatum var. orientale P. obtusifolium, P. ,
quercifolium, P. ridleyi , dan berwarna coklat tua, berlekah dangkal, meretak, P. rostratum
(Kessler et al. 2002).
kulit batang bagian dalam berwarna merah
Habitat dan Ekologi
lembut. Ranting langsing hingga kokoh, diameter
Hutan primer lahan pamah. Di Sulawesi
4-8 mm, menggundul. Penumpu lanset, panjang
terutama didapatkan pada hutan
hingga 11 mm. Daun melonjong membundar pegunungan rendah di Taman Nasional
Lore Lindu.
telur sungsang, panjang 12-30 cm, lebar 5-10 cm, pangkal membaji, ujung melancip. Permukaan
Nama Lokal
atas gundul, permukaan bawah menyutra, tulang Kume, Nantu daun sekunder 9-16 pasang. Tangkai daun
panjang 3-7 cm. Bunga dalam gugus 4-8 di Kegunaan
Kayu perdagangan berkualitas bagus.
ketiak. Daun kelopak panjang hingga 6 mm, mahkota panjang 10-16 mm, benang sari 12, bakal buah beruang 5 atau 6, berbulu di ujung, tangkai putik panjang 15-22 mm, gundul. Buah membulat, garis tengah + 2 cm, gundul. Biji menjorong, kulit biji berwarna cokelat kekuningan.
Pandanus tectorius Park. PANDANACEAE
Deskripsi
Distribusi
Pohon atau perdu, bercabang lebar, kadang-
Memiliki daerah penyebaran yang cukup
kadang berbatang banyak, kerapkali dengan akar
luas di dunia. Umumnya tumbuh pada
tunjang sekitar pangkal batang dan akar udara daerah pantai. Di Sulawesi banyak
ditemukan di Cagar Alam Morowali
dari cabangnya, tinggi 3-7 m. Akar tunjang
terutama dekat Laut. Di Sulawesi terdapat
dengan jerawat dan tudung akar yang besar dan
beberapa jenis Pandanus dan beberapa
menyolok. Daun 7—250 cm X 3-9 cm, Ujung diantaranya merupakan endemik seperti
Pandanus sarsinorum yang pertama
segitiga dan lancip ; tepi daun dan lapisan bawah
dideskripsi dari lembah Sopu dalam
dari ibu tulang daun berduri tempel; berlilin dan
wilayah Taman Nasional Lore Lindu.
hijau biru, kadang-kadang hijau muda atau berwarna warni. Tongkol bunga jantan berdiri Nama Lokal
Pandan (Indonesia), naho ( Tao Taa Wana
sendiri, menggantung, panjang 25-60 cm, dengan
Morowali).
cabang samping 10-20 buah yang bercabang pendek; daun pelindung berbentuk lanset dan Kegunaan
Daun digunakan sebagai bahan anyaman
garis, bertunas, putih kuning, harum. Bunga
seperti topi, tikar, tas dan sebagainya.
betina, kepala, berdiri sendiri, bakal buah berinti
Buah pandan yang telah matang dapat
dimakan. Pandan wangi( P.amaryllifolius 6-18, dengan tangkai putik sebanyak 5-18. Buah )
banyak di tanam di pekarangan. Daunnya
majemuk menggantung, bentuk bola. Buah batu
digunakan untuk memasak dan sebagai
bulat telur terbalik, 4-7,5 X 2-6,5 cm, akhirnya
pewarna alami makanan.
orange kuning, tengah dinding buah berserabut dan dengan banyak ruang udara. Penamaan P. tectorius berasal dari kata (tector =tutup; tectorius =untuk dipakai sebagai penutup/atap).
Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen
Sinonim : Albizia moluccana Miq. (1855), Albizia falcata Backer (1908), Albizia falcataria (L.) Fosberg (1965)