97
e. Bahwa selama hidupnya almarhum XXXX hanya menikah satu kali yakni dengan PEMOHON Pemohon I ;
f. Bahwa selama hidupnya Almarhum tidak pernah mengangkat anak dan juga
tidak pernah meninggalkan wasiat yang belum dilaksanakan serta tidak pernah meninggalkan hutang yang belum dibayar;
g. Bahwa selama hidupnya, XXXX, tetap memeluk agama Islam; h. Bahwa anak kandung yang bernama XXXX, saat ini telah berpindah agama
yakni agama Kristen murtad, sehingga tidak dapat mewarisi harta orang Islam, sebagaimana hadits Rasululah SAW sebagai berikut :
Artinya : “Orang Islam tidak dapat mewarisi harta orang kafir dan orang kafir pun tidak dapat mewarisi harta orang Islam”
Walaupun demikian, ia ahli waris non Muslim berhak memperoleh harta warisan dari pewaris yang beragama Islam berdasarkan wasiat wajibah, bukan dalam
kapasitas sebagai ahli waris tetapi dalam kapasitas sebagai penerima wasiat secara serta merta walau tidak diwasiatkan, sesuai dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah
Agung RI. Nomor : 368 KAG1995 tanggal 16 Juli 1998 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor : 51 KAG1999 tanggal 29 September 1999 yang
antara lain dalam salah satu pertimbangannya dinyatakan bahwa anak kandung Non Muslim bukan ahli waris, namun berhak mendapatkan bagian dari harta warisan
berdasarkan wasiat wajibah. Para Pemohon meminta bantuan Pengadilan Agama Surabaya untuk
menetapkan ahli waris dari almarhum XXXX untuk mengurus harta peninggalan
Universitas Sumatera Utara
98
Almarhum. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Para Pemohon mohon ke hadapan Majelis Hakim Pemeriksa Permohonan berkenan untuk menetapkan
permohonan dengam amar Penetapan sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan Para Pemohon;
2. Menetapkan ahli waris almarhum XXXX adalah isteri almarhum, dua orang anak kandung almarhum yang beragam Islam dan 1 orang anak kandung yang
berbeda agama murtad. 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PARA Pemohon
dengan surat
permohonannya yang
didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Surabaya pada tanggal 24 Januari 2012 Nomor : 140Pdt.P2012PA.Sby., yang pada pokoknya Para Pemohon telah mengemukakan
hal- hal sebagai berikut : 1. Para Pemohon menerangkan bahwa seorang laki-laki bernama XXXX telah
meninggal dunia pada tanggal 7 Januari 1999 di Desa Kamal, Kecamatan Kauai, Kabupaten Bangkalan, Madura, karena sakit ;
2. Kedua orang tua almarhum XXXX, telah meninggal dunia terlebih dahulu ; 3. Semasa hidupnya almarhum. XXXK telah menikah dengan PEMOHON
Pemohon I; 4. Selama menikah antara almarhum XXXX dengan PEMOHON, telah
dikaruniai 5 lima orang anak; 5. Bahwa selama hidupnya almarhum XXXX hanya menikah satu kali yakni
dengan PEMOHON Pemohon I;
Universitas Sumatera Utara
99
6. Pengadilan Agama Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam
tingkat pertama
telah memberikan
penetapan dalam
perkara permohonan Penetapan Ahli Waris yang diajukan oleh PEMOHON, umur 71
tahun, Agama Islam, pekerjaan lbu rumah tangga, bertempat tinggal di XXXX Kabupaten Bangkalan, sebagai Pemohon 1;
Menetapkan ahli waris almarhum XXXX adalah : 1. PEMOHON, sebagai isteri Almarhum;
2. XXXX bin XXXX sebagai anak kandung Almarhum; 3. XXXX binti XXXX sebagai anak kandung Almarhum;
4. PEMOHON, sebagai anak kandung Almarhum;
5. XXXX bin XXXX sebagai anak kandung Almarhum;
Pada hari dan tanggal sidang yang telah ditentukan Para Pemohon datang menghadap dipersidangan, kemudian Ketua Majelis berusaha menasehati Para
Pemohon dan ternyata Para Pemohon tetap pada permohonannya, kemudian Ketua Majelis mernbacakan permohonan Para Pemohon yang isi permohonannya tetap
dipertahankan oleh Para Pemohon. Para Pemohon untuk menguatkan dalil-dalilnya telah mengajukan bukti surat- surat di depan sidang. Para Pemohon didepan sidang
menyatakan telah cukup keterangannya dan tidak ada lagi keterangan atau bukti- bukti yang hendak diajukan didepan sidang dan mohon kepada Majelis Hakim untuk
segera membacakan penetapannya. Sidang telah dicatat dalam berita acara sidang dan harus dinyatakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Penetapan ini
Universitas Sumatera Utara