Kelompok Masyarakat: Pertanian, Petrnakan Dan Perikanan

41 kepentingan yang mendasar dalam meningkatkan kesejahteraan. Inti dari kegiatan Pemberdayaan masyarakat adalah memperkuat kelembagaan masyarakat yang dalam hal ini adalah kelompok masyarakat untuk meningkatkan keahlian-keahlian dan ketrampilan yang dapat di gunakan sebagai kecakapan dalam menggelola usahanya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat .

B. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini disajikan data mengenai permasalahan perempuan desa wisata Bejiharjo secara umum, model pemberdayaan perberdayaan perempuan desa wisata melalui pendidikan berbasis komunitas, dan hasil uji coba panduan. Masing-masing disajikan sebagai berikut:

1. Permasalahan yang Dihadapi Perempuan Desa Wisata Bejiharjo

Berdasarkan data yang terkumpul dari lapangan ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh perempuan khususnya ibu rumah tangga yang tidak bekerja dapat dikelompokan; a. Permasalahan yang berkaitan dengan kemiskinan Secara ekonomi, perempuan khususnya ibu rumah tangga yang tidak bekerja sangat bergantung pada suami, sanak keluarga dan tetangganya. Ada sebagian ibu rumah tangga ini ikut membantu suami mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dengan buruh tani menanam, merawat tanaman, memanen, merawat hasil panenan atau mencari kayu bakar. Rata- rata ibu rumah tanggah belum memiliki keterampilan dalam berwirausaha, 42 sehingga dalam pemenuhan kebutuhan sangat bergantung pada kondisi fisik dirinya dan penghasilan suaminya. b. Permasalahan yang berkaitan dengan hubungan sosial budaya Perempuan khususnya ibu rumah tangga di desa Bejiharjo masih temukan merasa anggota masyarakat “kelas dua” yang harus berperan sebagai ibu rumah tangga yang bertugas, merawat anak, memasak dan menemani suami di rumah atau di ladang. Kondisi perempuan ibu rumah tangga di daerah ini, lebih banyak mengurus rumah, tanah pekarangan, sawah dan anak- anak di rumah, kalaupun ada sebagian perempuan ibu rumah tangga yang bekerja sifatnya hanya membantu suaminya mengurus lahannya sendiri atau ikut gotong royong membantu pengerjaan lahan tetangga. Di samping itu, sebagian besar perempuan ibu rumah tangga bekerja di sektor informal dan buruh tani. Kondisi ini berlanjut secara turun temurun, sehingga hak-hak untuk mengembangkan diri dan kesempatan ibu rumah tangga masih sangat dibatasi oleh budaya dan lingkungan sosialnya. c. Permasalahan yang berkaitan dengan Pendidikan dan latihan Perempuan masih menanggung beban berat diskriminasi dalam memperoleh akses terhadap pendidikan dan latihan. Kesempatan dan partisipasi perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang tidak bekerja di desa Bejiharjo dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan belum merata dan seimbang. Ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja memperoleh pelatihan berkisar pada keterampilan praktis yang sifatnya untuk konsumtif dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari, seperti; membuat kripik singkong,