22 Pemberdayaan perempuan khususnya ibu rumah tangga yang tidak bekerja
yang dilakukan melalui pendidikan berbasis komunitas akan berhasil dengan baik apabila ditunjang adanya daya dukung dari potensi lingkungan dan tersedianya bahan
yang tepat dan relevan dengan tujuan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Potensi lingkungan tempat tinggal dan bahan ajar merupakan stimulus yang
harapkan dapat membangkitkan motivasi peserta didik dalam mempraktekkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari Pemilihan dan penggunaan potensi lokal dan
bahan ajar dalam pendidikan berbasis komunitas yang tepat memiliki arti penting untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Keberhasilan pendidikan banyak
dipengaruhi oleh pendidik dalam pemilihan materi yang sesuai dnegan komunitas belajar. Penggunaan buku panduan kegiatan dan pembelajaran akan memberikan
banyak manfaat antara lain memperjelas pesan yang disampaikan, mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu, mengatasi sikap pasif dari peserta didik dan
memberikan pengalaman yang menarik dan beragam. Pengembangan model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui
pendidikan berbasis komunitas merujuk pada penelitian tindakan. Dari informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data, selanjutnya peneliti mendesain produk yang
berupa desain model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui pendidikan berbasis komunitas usaha jasa kuliner..
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research Development RD. Metode penelitian dan
pengembangan merupakan metode yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji
keefektifan produk tersebut sesuai dengan tujuan
pengembangan Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah
prototype model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui pendidikan
berbasis komunitas. Metode yang dipergunakan meliputi metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif dipergunakan untuk menghimpun kondisi yang ada di
lapangan. Metode evaluatif dipergunakan untuk mengevaluasi kelayakan model pemberdayaan perempuan desa wisata
melalui pendidikan berbasis komunitas yang wujudkan dalam bentuk panduan kegiatan dan pembelajaran.
Melalui evaluasi produk dan proses uji coba tersebut diharapkan dapat diperoleh masukan
tentang kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari produk yang dik menggunakan model desain yang dikembangkan oleh Depdiknas 2008. Dalam
pengembangan model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui pendidikan berbasis komunitasdalam bentuk pelatihan pengelolaan usaha dalam kelompok
belajar dilakukan dengan prosedur pengembangan model Borg and Gall yang dimodifikasi.
24
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di desa wisata Bejiharjo kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung kidul. Berdasarkan studi pendahuluan diperkuat dengan
informasi dari tokoh masyarakat Bejiharjo bahwa masyarakat korban erupasi gunung merapi yang tinggal di desa wisata Bejiharjo kecamatan Karangmojo
Kabupaten Gunung kidul termasuk salah satu desa wisata yang sangat potensial untuk diberdayakan melalui kelompok belajar berwirausaha.
Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan khususnya ibu rumah tangga yang tidak bekerja dapat dikelompokan;
a. Permasalahan yang berkaitan dengan kemiskinan banyak perempuan yang tidak bekerja, sehingga pendapatan keluarga rendah, sementara kebutuhan
hidup terus meningkat, adanya pola pikir “nrimo ing pandum”, tidak dimilikinya keterampilan, terbatasnya kesempatan kerja, sedikitnya sumber
pendapatan. b. Permasalahan yang berkaitan dengan sosial budaya masih kuatnya nilai yang
dianut, bahwa perempuan sebagai “konco wingking” atau nomor dua dalam keluarga
c. Permasalahan yang berkaitan dengan kekerasan rumah tangga adanya sebagian suami yang menelantarkan keluarga, angka perceraian tinggi
d. Permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan dan latihan keterampilan perempuan rendah, akses untuk memperoleh keterampilan dan pendidikan
sangat terbatas