TINJAUAN KOTA SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KOTA SURAKARTA

A. TINJAUAN UMUM WILAYAH KOTA SURAKARTA

Letak geografis kota Surakarta berada di antara 110  45’15’ -110 45’35’ Bujur Timur ; 7036’-

70  56’ Lintang Selatan. Daerah-daerah yang berbatasan dengan wilayah kota Surakarta :  Sebelah Utara

: Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali

 Sebelah Timur

: Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo

 Sebelah Selatan

: Kabupaten Sukoharjo

 Sebelah Barat

: Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo

Kota Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 92 m diatas permukan air laut. Kondisi topografinya relatif datar dengan kemiringan rata-rata (0-3)°. Di bagian utara agak bergelombang dengan kemiringan kurang lebih 5°. Sebagian besar tanahnya berupa tanah liat dengan pasir (regosol kelabu). Di bagian utara pada beberapa tempat berupa tanah padas dan agak berbatu.

Gb.59. Peta Surakarta Sumber; Bappeda Surakarta

Kota Surakarta berada didataran rendah, antara kaki Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dua buah sungai; kali Pepe dan kali Jenes yang membelah tengah kota, sungai Bengawan Surakarta mengalir di sebelah Timur kota.

Luas wilayah Kotamadya Dati II Surakarta adalah 440,040 km ( 4404ha ), terdiri dari 5 kecamatan; Banjarsari, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, dan Serengan.dan 51 kelurahan. Secara administrasi kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan Perda no.1 tahun 1989, wilayah kodya Dati II Surakarta dibagi dalam 4 wilayah pengembangan, yaitu Wilayah Pengembangan Utara, Barat, Timur, dan Selatan. Wilayah Pengembangan Utara :

Colomadu

Wilayah Pengembangan Timur :

Palur, Jaten

Wilayah Pengembangan Barat:

Pabelan, Kartasura

Wilayah Pengembangan selatan:

Grogol, Baki, Mojolaban

Gb. 60. Peta Wilayah pengembangan Surakarta

Sumber; Bappeda Surakarta

B. PERKEMBANGAN FUNGSI KOTA SURAKARTA

Wilayah Surakarta, merupakan kota yang sudah dapat dikatakan mapan, mempunyai banyak peranan dan fungsi yaitu sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan, pariwisata, olahraga serta sosial budaya Tabel. 3. Fungsi dan Skala Pelayanan Kota

Sumber: Perda No.8/1993

NO

FUNGSI KOTA

SKALA PELAYANAN

1. Pemerintahan

Lokal dan Regional

2. Industri Lokal, Regional dan Nasional

3. Pendidikan Lokal, Regional dan Nasional

4. Pariwisata dan Sosial Budaya Lokal, Regional dan Internasional

5. Perdagangan

Lokal dan Regional

6. Pusat Olahraga Lokal, Regional dan Nasional

C. RENCANA PENGEMBANGAN SURAKARTA

1. Pembagian Sub wilayah Pengembangan RUTRK (1993-2013)

Rencana pembagian satuan wilayah pembangunan dan pelayanan dibagi dalam 4 WP (Wilayah Pengembangan) dan 10 SWP (Sub Wilayah Pengembangan). 4 WP tersebut antara lain WP Utara, WP Selatan, WP Timur, dan WP Barat. Kemudian untuk 10 SWP antara lain :

SWP I, dengan pusat pertumbuhan Kal. Pucangsawit, luas ± 487,52 Ha. SWP II, dengan pusat pertumbuhan Kal. Kampung Baru, luas ± 430,90 Ha. SWP III, dengan pusat pertumbuhan Kal. Gajahan, luas ± 494,31 Ha. SWP IV, dengan pusat pertumbuhan Kal. Sriwedari, luas ± 549,40 Ha. SWP V, dengan pusat pertumbuhan Kal. Sondakan, luas ± 258,50 Ha.

SWP VI, dengan pusat pertumbuhan Kal. Jajar, luas ± 327,60 Ha. SWP VII, dengan pusat pertumbuhan Kal. Sumber, luas ± 258,30 Ha. SWP VIII, dengan pusat pertumbuhan Kal. Jebres, luas ± 349,50 Ha. SWP IX, dengan pusat pertumbuhan Kal. Kadipiro, luas ± 715,10 Ha. SWP X, dengan pusat pertumbuhan Kal. Mojosongo, luas ± 532,95 Ha.

Untuk pengembangan wilayah Surakarta Selatan, area perencanaan terdiri dari 7 SWP dari

10 SWP tersebut yaitu SWP I,II,III,IV,V, sebagian SWP VI dan sebagian SWP VIII. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 4. Pembagian Sub Wilayah Surakarta Selatan Sumber: RUTRK Kodya Surakarta 1993-2013

Luas (Ha.)

Pusat

Lingkup Wilayah Kelurahan

SWP Pertumbuhan

(Kelurahan)

Pucangsawit, Jagalan, Sewu, Gandekan, Sangkrah Timur

I 487,52

Pucangsawit

dan Semanggi

II 430,90

Kampung Baru

Kampung Baru, Kepatihan Kulon. Kepatihan Wetan, Selatan Purwodiningratan, Gilingan, Kestalan, Keprabon, Ketelan, Timuran, Punggawan, Setabelan dan Suryodiprajan

Joyotakan, Danukusuman, Kemlayan Kratonan, Selatan Jayengan, Gajahan, Kauman, Joyosuran, Baluwarti, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon

IV 549,40

Sriwedari

Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Barat Purwosari, Manahan, Mangkubumen

V 258,50

Sondakan

Pajang, Laweyan, Sondakan

Selatan - Rencana Struktur Tata Guna Tanah

Untuk memantapkan struktur yang telah digariskan dalam RUTRK 1993-2013, adapun fungsi masing-masing SWP dengan prosentase kegiatannya seperti ditunjukkan pada berikut :

Tabel. 5. Potensi dan Prosentase Fungsi/Kegiatan Kawasan-Kawasan di Surakarta Sumber: RUTRK Kodya Surakarta 1993-2013 dan RDRTK SKAsel

Skala Pelayanan Kegiatan

Fungsi / kegiatan (%)

Jml SW

Ters

Sekunder

Primer

(%) Ling

Kota

Regi

Interna-

BWK

Nas

/lokal

onal

sional

20 10 70 100 II 

III

25 45 100 IV 

15 5 10 65 100 V 

A = Pariwisata

F = Fungsi Perdagangan

B = Fungsi Kebudayaan G = Fungsi Pusat Administrasi&Perkantoran

C = Fungsi Olahraga

H = Fungsi Perumahan

D = Fungsi Industri

BWK = Bagian Wilayah Kota

E = Fungsi Pendidikan

Inter = Internasional

KETERANGAN

: Zona perdagangan dan jasa : Zona perkantoran : Zona pendidikan

: Zona pemukiman

Gb.61. Peta rencana struktur tata guna tanah Sumber; RUTRK Surakarta 1993-2013

Gb 3.4. Pembagian Sub Wilayah Pembangunan Surakarta Gb.62. Pembagian Sub Wilayah Pembangunan Surakarta

Sumber; RUTRK Surakarta 1993-2013

(Sumber : RUTRK Kodya Surakarta 1993 -2013, 1993)

2. Kecenderungan Perkembangan Fisik Kota (RDTRK-SKASEL, Analisis 1996)

Surakarta bagian selatan yang dijadikan area perencanaan ini sudah terbangun semua, hanya ada beberapa tempat yang masih rendah (<20%) kepadatannya. Keadaan yang demikian ini ada kecenderungan perkembangan fisik kota mengarah secara horisontal dan vertikal.

a. Perkembangan Secara Horisontal (RDTRK-SKASEL, Analisis 1996)  Berkembang di sekitar bangunan yang telah ada, sehingga lingkungan bertambah padat.  Berkembang ke arah yang masih kosong seperti Kelurahan Semanggi dan Kel. Pucangsawit

yang pada umumnya berupa perumahan.

b. Perkembangan Secara Vertikal (RDTRK-SKASEL, Analisis 1996) Yaitu bangunan yang semula 1 lantai atau lebih dijadikan bangunan yang lebih banyak jumlah lantainya seperti : berubahnya fungsi bangunan, seperti Beteng Plaza, berbagai bangunan bank di Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Urip Sumoharjo, termasuk rumah menjadi bangunan komersial, hotel.

D. RENCANA PEMANFAATAN RUANG KOTA SURAKARTA

Menurut Permendagri no.2 tahun 1987 yang dimaksud dengan rencana pemanfaatan ruang kota mencakup arahan pemanfaatan ruang yang menggambarkan lokasi intensitas tiap penggunaan, baik kegiatan fungsi primer dan fungsi sekunder yang ada di dalam kota sampai akhir tahun perencanaan. Jadi dalam hal ini mencakup materi yang berupa pengaturan lokasi dan luas lahan yang dirinci dalam Sub Wilayah Pembangunan (SWP), untuk kegiatan primer maupun sekunder.

Dasar dan arah pemanfaatan ruang di wilayah kota Surakarta dipertimbangkan atas kenyataan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dan kotanya, agar dicapai suatu perimbangan Dasar dan arah pemanfaatan ruang di wilayah kota Surakarta dipertimbangkan atas kenyataan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dan kotanya, agar dicapai suatu perimbangan

1. Ketersediaan lahan kota.

2. Keterkaitan antar kegiatan

3. Sifat fleksibilitas suatu kegiatan.

4. Peranan dan fungsi kawasan tersebut terhadap kota.

5. Karakteristik budaya masyarakat.

6. Peninggalan budaya dan sejarah kota. Adapun kegiatan-kegiatan yang disediakan ruangnya di dalam wilayah kota Surakarta mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kota Surakarta di masa mendatang (2013), yakni :

1. Penyediaan areal pusat pariwisata.

2. Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan.

3. Penyediaan areal olahraga.

4. Penyediaan areal relokasi industri.

5. Penyediaan areal perluasan dan pembangunan pendidikan.

6. Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan dan perbelanjaan.

7. Penyediaan areal pusat perkantoran/pusat administrasi.

8. Penyediaan areal lingkungan perumahan.

E. PENATAAN BANGUNAN (RUTRK Surakarta 1993-2013)

1. Penataan Lingkungan dan Bangunan

Penataan kepadatan bangunan pada penggal jalan utama untuk tiap SWP dikota Surakarta:

a. Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) tinggi (>75%), untuk bangunan dengan Ketinggian Bangunan (KB) maks. 4 lantai, yang berfungsi komersial di daerah perdagangan.

b. Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) sedang (50 - 75%), untuk bangunan dengan Ketinggian Bangunan (KB) maks. 8 lantai, yang berfungsi komersial di daerah perdagangan, serta KB maks. 2 lantai untuk perumahan.

c. Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) rendah (20 - 50%), untuk bangunan dengan Ketinggian Bangunan (KB) min. 9 lantai, yang berfungsi komersial di daerah perdagangan, serta KB maks. 2 lantai untuk industri.

2. Penataan Perpetakan Bangunan Jalan-Jalan Utama

a. Kawasan peruntukan dan penggal jalan dengan petak > 5000 m 2 untuk KB min. 9 lantai.

b. Kawasan peruntukan dan penggal jalan dengan petak 2000 - 5000 m 2 untuk KB max. 8 lantai.

c. Kawasan peruntukan dan penggal jalan dengan petak 1000 - 2500 m 2 untuk KB max. 4 lantai.

d. Kawasan peruntukan dan penggal jalan dengan petak < 1000 m 2 untuk KB max. 2 lantai.

3. Penataan Ketinggian Bangunan

Sesuai dengan arahan RUTRK yang mendasarkan atas penilaian dari beberapa faktor seperti: harga tanah, lebar jalan, penggunaan tanah, keberadaan bangunan kuno, kepadatan bangunan, kecenderungan (intensitas bangunan), jalur pesawat terbang. Maka kawasan potensial untuk bangunan bertingkat banyak di kotamadya Surakarta sebagai berikut:

a. Kawasan sangat potensial Kawasan sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Urip Sumoharjo, Jend. Sudirman, Yos Sudarso, Gatot Subroto dan Dr. Rajiman.

b. Kawasan Potensial Kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani, Kapten Mulyadi, Gajah Mada, Sutan Syahrir, S. Parman, Brigjend. Sudiarto, Veteran, Honggowongso, dan Kol. Sutarto.

c. Kawasan cukup potensial Kawasan sepanjang Jl. RM. Said, Ahmad Dahlan, Juanda, Teuku Umar, Ronggowarsito, Kartini, Monginsidi, Dr. Rajiman (Laweyan), Adi Sucipto, dr. Muwardi, dan Brigjend. Katamso.

d. Kawasan kurang potensial Kawasan sepanjang Jl. Kyai Mojo, Cokroaminoto, Suryo, Yosodipuro, Bhayangkara, Perintis Kemerdekaan, Dr. Wahidin, Hasanudin, MT. Haryono, Ir. Sutami dan Kol. Sugiono.

Gb.63. Kawasan sangat potensial

Gb. 64. Kawasan potensial Sumber; Bappeda kota Surakarta

Sumber; Bappeda kota Surakarta

Gb. 65. Kawasan cukup potensial Gb. 66. Kawasan kurang potensial

Sumber; Bappeda kota Surakarta Sumber; Bappeda kota Surakarta

Tabel. 6. Ketinggian Bangunan di Surakarta Sumber; RUTRK Kodya Surakarta 1993-2013 dan RDRTK SKAsel

Nama Jalan

II Ronggowarsito

B 1000-2500

2-5

50-75 150-300

1000-2500

2-5

50-75 150-300

II Gajahmada

50-75 250-600 II Slamet Riyadi

2500-5000

5-9

A 2500-5000

5-9

50-75 250-600

75-80 225-320

III

Honggowongso

75-80 375-640 III

2500-5000

5-9

Kapten Mulyadi

A 2500-5000

5-9

75-80 375-640

75-80 375-640 III

2500-5000

5-9

Slamet Riyadi

A 5000-10000

9-20

75-80 675-

75-80 225-400 III

1000-2500

2-5

Dr. Rajiman

2500-5000

5-9

75-80 375-640

75-80 375-640 III

50-75 250-600 IV Adi Sucipto

50-75 250-600 IV Slamet Riyadi

A = Perdagangan

B = Pemukiman, Perkantoran

C = Pariwisata, Industri

A L D : Angka Lantai Dasar

A L L : Angka Luas Lantai

F. RELEVANSI TEMPAT PENDIDIKAN MUSIK DI SURAKARTA

1. Perkembangan Musik di Surakarta

Banyak macam budaya yang tumbuh dan berkembang dengan baik di Surakarta, terutama dalam bidang musik. Surakarta mempunyai potensi yang baik untuk berkembang dalam bidang musik. Dapat dilihat dari kota Surakarta yang menyimpan orang-orang berpotensi dalam bidang seni musik. Selain maestro keroncong gesang dan Waljinah, Bambang Waskito, ada juga pemusik etnik seperti S. Yasudah.

Dunia musik di Surakarta memang tidak pernah mati, baik musik tradisional maupun modern. Hal ini dipicu dari lomba-lomba musik, banyak bermunculannya kelompok-kelompok musik baik tradisional maupun musik modern mulai dari kelompok Solo Organ, Campur Sari, Keroncong, Dangdut sampai pada grup band seperti Utara Band ikut mewarnai perkembangan musik di Surakarta.

Perkembangan musik modern di Surakarta sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Surakarta dan sekitarnya seiring dengan perkembangan media audio (radio dan televisi) yang dapat diterima masyarakat Surakarta saat ini. Banyaknya stasiun radio di daerah Surakarta menjadikan musik jenis diatonis sebagai program mayoritas, sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangan musik pada umumnya dan musik jenis diatonis pada khususnya.

Perkembangan musik juga didukung oleh adanya industri alat-alat musik seperti gamelan, gitar/bass, ketipung (tabla, bongo) yang kesemuanya masih aktif memproduksi dan menjual alat-alat. Selain industri alat-alat musik, toko-toko/tempat penjualan alat-alat musik banyak tersebar di kota Surakarta ini. Di Surakarta juga terdapat perusahaan rekaman tertua di Indonesia yaitu PN Lokananta, sehingga dapat dikatakan bahwa kota Surakarta pernah menjadi pusat perkembangan musik.

Perkembangan keroncong modern di daerah Surakarta: Langgam Jawa Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh. Tahun 1968 Langgam Jawa berkembang menjadi Campursari.

Umumnya mempunyai struktur lagu pop yaitu A - A - B - A atau juga A - B - C - D dangan jumlah 32 birama. Lagu Langgam Jawa yang terkenal di tahun 1958 adalah ciptaan Anjar Any (1936-2008): Yen Ing Tawang Ana Lintang (Tawang dalam Bahasa Jawa berarti: awang-awang, langit, dan makna lain nama suatu desa di Magetan, Kalau di Langit Ada Bintang). Langgam Jawa menjadi terkenal oleh Waljinah. Keroncong Beat

Dimulai oleh Yayasan Tetap Segar pimpinan Rudy Pirngadie, di Jakarta pada tahun 1959 dan bisa mengiringi lagu barat pop (mau melangkah lebih bersifat universal). Dengan Keroncong Beat maka berbagai lagu (bukan dengan rangkaian harmoni keroncong, termasuk kunci Minor) dapat dinyanyikan seperti La Paloma, Monalisa, Widuri, Mawar Berduri, dll. Campur Sari

Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun 1968 Manthous memperkenalkan gabungan alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari. Kini daerah Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal sebagai pusat para artis musik campursari. Keroncong Koes-Plus

Koes Plus dikenal sebagai perintis musik rock di Indonesia, pada sekitar tahun 1974 juga berjasa dalam musik keroncong yang rock. Seandainya, band rock Indonesia bisa mengikuti jejak

Koes-Plus untuk melestarikan budaya sendiri seperti keroncong, maka betapa indah musik rock Indonesia dapat ngetop dengan irama kampung halaman. Keroncong Dangdut (Congdut)

Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur beat dangdut ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru. Didi Kempot adalah tokoh utama gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan, Sewu Kuto.

2. Potensi Tempat Pendidikan Musik di Surakarta

Perkembangan musik di Surakarta memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kebutuhan pendidikan musik baik yang didapat secara formal maupun non formal. Pendidikan musik di Surakarta selama ini lebih banyak diperoleh masyarakat melalui jalur pendidikan non formal seperti, kursus atau les privat. Hal ini merangsang berdirinya berbagai macam lembaga pendidikan musik di Surakarta dengan kurikulum yang berbeda-beda. Menjamurnya tempat pendidikan musik di Surakarta, memberi warna tersendiri bagi perkembangan musik di kota budaya ini. Selain untuk meningkatkan kualitas bermusik juga menawarkan karir di dunia hiburan dan menjadi penyalur hobi.

Dari beberapa survey ke beberapa tempat kursus musik yang ada di Surakarta setiap tahun jumlah keanggotaannya rata-rata mengalami peningkatan. Dengan kondisi yang sudah ada sekarang ini dapat diprediksi prospek sekolah musik di Surakarta semakin baik. Berikut adalah beberapa fasilitas pendidikan musik yang ada di Surakarta:

a. Purwacaraka Music Studio

Lembaga pendidikan musik Purwacaraka Music Studio di Surakarta yang berada di Jln, MT. Haryono No. 40, Manahan, Solo berdiri tahun 2004 dan cabang lain berada Jln. Gatot Subroto No. 157, Jayengan, Solo. Purwacaraka Music Studio di Surakarta ini merupakan cabang dari

Gb. 67. Purwacaraka Music Studio

Purwacaraka Music Studio Jakarta. Purwacarakan sebagai

Sumber; Doc. Pribadi, 2008

pemilik, mewaralabakan kursus musiknya, untuk itu demi

menjada kualitasnya, pembelian alat-alat musik dilakukan sendiri oleh Purwacaraka.

Kursus musik ini mempelajari jenis musik modern, seperti kursus alat musik guitar, piano, biola, organ, drum, keyboard, dan vokal dengan jumlah kelas yang diisyaratkan minimal delapan dengan target 300 siswa. Jadwal kursus yaitu satu minggu satu kali 45menit. Fasilitas yang tersedia yaitu kelas dan alat-alat musik selain biola. Sistem pengajarannya privat yaitu Kursus musik ini mempelajari jenis musik modern, seperti kursus alat musik guitar, piano, biola, organ, drum, keyboard, dan vokal dengan jumlah kelas yang diisyaratkan minimal delapan dengan target 300 siswa. Jadwal kursus yaitu satu minggu satu kali 45menit. Fasilitas yang tersedia yaitu kelas dan alat-alat musik selain biola. Sistem pengajarannya privat yaitu

Kurikulum pembelajaran dibuat oleh Purwacaraka dengan standar nasional. Ujian dilaksanakan setiap enam bulan sekali (tiap 1 grade) dan juga tergantung kemampuan siswanya. Setiap grade diberi sertifikat kelulusan (ada 4 grade). Setiap ujian yang menguji adalah tim penguji dari pusat. Kegiatan lainnya seperti undangan perlombaan dari pihak luar per siswa atau kelompok, dan siswa mengikuti lomba antar cabang Purwacaraka Music Studio. Untuk latihan persiapan lomba baik per siswa atau kelompok siswa dilakukan di ruang kelas biasa.

Berikut ini kurikulum belajar vokal dan alat musik di Purwacaraka Music Studio: Tabel . 7. Kurikulum Drum

Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis

1. Pengenalan not drum berikut cara-cara 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu

penempatan pukulan pada tangan dan kaki mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00

serta posisi badan.

3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 2. Rudiment (Latihan tangan) seperti: Single tersedia di tiap Cabang.

struke, Double struck, Paradiddle triplet dan 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

lain-lain.

Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur. 3. Penguasaan skill pada permainan drum. 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA

4. Penguasaan pada Beat drum dan full in. CARAKA MUSIC STUDIO.

5. Improvisasi (pengembangan) pada permainan 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan,

drum

satu minggu 1 x 45 menit. 6. Improvisasi/penyampaian kalimat dalam 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

memainkan drum (Solo Drum) Pendidikan

Tabel. 8. Kurikulum Piano Klasik Sumber; www. purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Teknik dasar/latihan dasar, Pemakaian kunci G, 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu

F dan notasi dikuncinya masing-masing mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00.

2. Teknik menggunakan 5 jari dalam permainan 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang

Legato

tersedia di tiap Cabang. 3. Latihan koordinasi tangan : kedua tangan harus 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

memainkan nada bersama-sama Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur.

4. Latihan lagu dari komposer – komposer terkenal 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA 5. Latihan lagu – lagu Modern

MUSIC STUDIO. 6. Variasi lagu anak – anak, terutama untuk murid 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan,

yang berusia muda. satu minggu 1 x 30 menit. 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

Pendidikan

Tabel. 9. Kurikulum Piano pop Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Pengenalan teori dasar musik seperti : Garis 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu

birama, Tanda-tanda kunci, staff, dan notasi. mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00.

2. Pengenalan instrumen piano pop secara umum. 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang

3. Latihan teknik jari. tersedia di tiap Cabang.

4. Pengarahan / pengenalan rhytmic, Style dan 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

register sederhana. Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur.

5. Pengetahuan chord – chord. 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA

MUSIC STUDIO. 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan,

satu minggu 1 x 30 menit. 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

Pendidikan.

Tabel. 10. Kurikulum Vokal Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 5 tahun

1. Pernapasan 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu 2. Tune

mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00

3. Vocalising 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 4. Teknik improvisasi, interpretasi, penghayatan

tersedia di tiap Cabang. 5. Tingkat pertama sebagai masa pembentukan 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

dasar dimana siswa akan mampu menyanyi Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur

dengan cara yang tepat dan benar untuk tinggat 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA

dasar, dalam hal memproduksi suara atau voice MUSIC STUDIO.

producing, dibantu dengan materi pelajaran serta 6. Sistem Pembelajaran Private satu bulan 4x pertemuan,

praktek.

satu minggu 1 x 30 menit. 6. Tingkat kedua sebagai masa pembentukan 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

dasar ke II dimana siswa akan mampu menyanyi Pendidikan

dengan artikulasi dengan interpretasi yang baik, serta mampu membaca partitur musik sederhana dalam notasi balok.

7. Tingkat ketiga sebagai masa pembangunan satu dimana siswa akan dapat menyanyi dengan teknik-teknik lebih tinggi, yang hanya mungkin dilakukan setelah melewati pembentukan dasar I dan II.

8. Tingkat keempat sebagai masa pengembangan II akan mengembangkan potensi personalnya, ditambah dengan kemampuan menyanyi pada teknik-teknik tingkat lanjutan.

Tabel. 11. Kurikulum Gitar Klasik Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Teknik dasar, tangan kiri dan kanan 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu 2. Latihan ritmis dan baca partitur

mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00. 3. Mempelajari menala, tanda dinamik, tempo 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 4. Mempelajari chord yang lebih luas

tersedia di tiap Cabang .

5. Belajar improvisasi 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada 6. Latihan solo dalam sustained note

Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur. 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA

MUSIC STUDIO. 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan,

satu minggu 1 x 30 menit. 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

Pendidikan

Tabel. 12. Kurikulum Gitar Elektrik Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Teknik jari 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu 2. Baca not

mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00. 3. Mempelajari chord yang lebih luas 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 4. Belajar improvisasi

tersedia di tiap Cabang. 5. Mempelajari jenis music Rock, Blues, Jazz 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur. 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA MUSIC STUDIO.

6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan, satu minggu 1 x 30 menit.

7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas Pendidikan

Tabel. 13. Kurikulum Biola Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Latihan cara memegang Bow (Penggesek) dan 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu

posisi Biola dibahu, baik memakai Shoul Derrest mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00.

atau tidak.

3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 2. Latihan posisi senar 1 = E, 2 = A, 3 = D, 4 = G tersedia di tiap Cabang.

3. Latihan Gesek senar satu persatu mulai dari 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

senar 1 sampai dengan 4 dengan Bow yang Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur.

panjang (Full Bow). 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWA CARAKA 4. Belajar Ketukan, Nilai 4 ketuk, 2 ketuk, 1 ketuk MUSIC STUDIO.

dan sebagainya disemua senar, mulai dengan 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan,

lambat s/d cukup cepat. satu minggu 1 x 30 menit.

5. Latihan ritme – ritme sederhana agar dapat 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas

bermain dengan birama (Jarak waktu yang Pendidikan

teratur antar ketukan, dan durasi not tertentu)

Tabel. 14. Kurikulum Keyboard Sumber; www.purwacarakamusicstudio.com.

Syarat dan Ketentuan Materi yang Disampaikan 1. Usia minimal 6 tahun sudah bisa baca & tulis.

1. Pengenalan teori dasar musik seperti: Garis 2. Waktu kursus dari hari senin sampai dengan hari sabtu

birama, Tanda-tanda kunci, staff, dan notasi. mulai pukul 09:00 s.d Pukul 20:00.

2. Pengenalan instrumen keyboard secara umum. 3. Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang 3. Latihan teknik jari.

tersedia di tiap Cabang. 4. Pengarahan / pengenalan rhytmic, Style dan 4. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada

register sederhana.

Minggu kelima tersebut tidak diadakan Pelajaran /Libur. 5. Pengetahuan chord – chord. 5. Materi Belajar berdasarkan Kurikulum PURWACARAKA MUSIC STUDIO. 6. Sistem Pembelajaran private satu bulan 4x pertemuan, satu minggu 1 x 30 menit. 7. Ujian dilaksanakan satu tahun 1x dan Akreditasi Dinas Pendidikan.

b. Elfa’s Music School

Lembaga pendidikan musik Elfa’s di Surakarta yang berdiri tahun 2007 ini terletak di Jln Prof. Dr. Soepomo

No. 48, Punggawan, Solo, sedangkan cabang yang lain berada di Ruko Saraswati No. 3 di Jln Raya Solo Permai, Solo Baru. Elfa’s Music School ini berpusat di Jakarta. Kursus musik ini mempelajari jenis musik pop, jazz, dan

Gb. 68. Elfa’s Music School Sumber; Doc. Pribadi, 2008

klasik, kursusnya meliputi kursus alat musik guitar akustik dan guitar elektrik, piano, biola, bass, dan vokal. Fasilitas

yang tersedia yaitu alat-alat musik selain biola dan 11 kelas (ukuran ± 3x3,5m) yang terdiri dari 3 kelas vokal dan 8 kelas belajar alat musik.

Sistem belajarnya berupa privat, semi privat, dan sanggar. Untuk privat yaitu satu siswa dibimbing satu pengajar dalam satu kelas (kelas vokal dan belajar alat-alat musik). Untuk kelas piano selain privat juga dapat memilih kelas semi privat, yaitu 2 siswa dibimbing 1 pengajar.

Sedangkan untuk kursus vokal dapat memilih kelas sanggar, yaitu 3 siswa dibimbing 1 pengajar. Siswa Elfa’s Music School Surakarta minimal berusia 3,5 tahun yang berasal dari Solo, Sragen, dan sekitarnya. Jadwal kursus yaitu satu minggu satu kali 45menit. Untuk menjadi pengajar di sini di seleksi oleh pihak Elfa’s Music School pusat.

Kurikulum pembelajaran dibuat oleh Elfa’s Music School pusat dengan standar nasional. Ujian dilaksanakan setiap 1 tahun sekali atau setiap grade (tergantung kemampuan siswa) dan setiap grade diberi sertifikat kelulusan (ada 3 grade). Setiap pelaksanaan ujian yang menguji adalah tim penguji dari pusat.

Kegiatan lainnya dilakukan setiap 1 bulan sekali, misalnya tampil bareng siswa Elfa’s Music School, namun Elfa’s Music School tidak mengikuti kegiatan lomba antar sekolah musik (dari pihak luar).

c. Solo Concert Music

Didirikan tahun 2008 di Surakarta yang berada di Jln. RM. Said No. 150, Solo. Siswa dapat memilih belajar musik secara privat atau kelompok. Pelatihan yang diberikan dari jenis musik modern (alat-alat musik), vokal, keroncong, kulintang, marching band, dan menulis lagu. Di tempat kursus musik ini terdapat 1 studio musik dan 4 ruang kelas. Studio

Gb. 69. Solo Concert Music Sumber; Doc. Pribadi, 2008

musik dengan luas 4x8 meter ini menggunakan penyerap

bunyi dengan karpet. Studio ini selain digunakan untuk latihan kelompok dan bersama juga disewakan untuk umum.

Solo Concert Music tidak membatasi siswa yang mengikuti kursus. Kursus dilakukan satu minggu satu kali 45 menit. Untuk ujian, dilakukan setiap tiga bulan sekali dan lama masa kursus tidak ditentukan (terserah siswa). Selain kegiatan belajar musik di kelas juga terdapat kegiatan setiap satu tahun sekali, yaitu Study Music Competisi untuk SCM sendiri dan umum.

d. Yayasan Musik Indonesia (Queen Music)

 Music Wonderland Course Music Wonderland dirancang untuk anak-anak usia 3 tahun, di kelas ini anak-anak memperoleh pengalaman pertama berkenalan dengan keyboard bersama orang tua, guru, dan teman-temannya. Mereka memupuk kecintaan terhadap musik dengan mendengarkan, bernyanyi, merasakan irama, dan bermain dengan keyboard.

Keuntungan yang diperoleh anak dalam kelas ini: Metode pelajaran Metode pelajaran di kelas JMC disesuaikan dengan perkembangan fisik dan mental anak- anak pada umumnya. Kelas group

Anak-anak memperoleh pengalaman bermain musik bersama, ini membantu dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama. Misalnya; anak-anak akan mendapat pengalaman mendengarkan permainan teman- teman dan kegembiraan bermain bersama dalam sebuah Ensemble yang menyatukan tempo, volume dll dari tiap anak, yang tidak akan pernah diperoleh di dalam kursus Privat. Partisipasi orang tua Partisipasi orang tua di kelas sangat membantu anak dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bermusiknya, sehingga kegiatan belajar musik di kelas juga dapat berlangsung optimal. Menggunakan instrument keyboard Penggunaan instrument electone di kelas sangat sesuai dengan kekuatan otot jari anak, 2 staff keyboard electone membuat mereka bisa membedakan suara melody dan harmony dengan jelas, mengeluarkan suara yang tepat pitchnya dibandingkan dengan alat musik lain dan juga memiliki jangkauan nada (tone range) yang luas.

 Junior Extension Course Setelah mereka memperoleh kemampuan dasar bermusik di KMA, di sini mereka dapat mengembangkan kebebasan berekspresi & bereaksi sesuai dengan diri masing-masing, sesuai perkembangan usia mereka, otot-otot jari semakin kuat sehingga mereka akan mendapat pengalaman yang lebih jauh mengenai teknik permainan dan musikalitas.

 Junior Advanced Course Di tahap ini anak-anak sudah memilih alat musik apa yang menjadi alat musik utama yang mereka mainkan apakah piano atau electone. Di kursus ini anak-anak diwajibkan untuk mengambil 2 jenis kursus yaitu private lesson dan group lesson. Di dalam private lesson akan ditekankan pada peningkatan kemampuan teknik bermain alat musik utama mereka secara lebih serius.

 Advanced Extension Course Sesuai perkembangan usia yang beranjak remaja, kemampuan fisik untuk melakukan teknik-teknik bermain yang lebih rumit dan variatif semakin ditingkatkan melalui private lesson-nya dan juga mereka telah memperoleh lebih banyak pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang membuat ekspresi musik mereka.

 Junior Special Advanced Course Kursus ini adalah wadah yang menampung anak-anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat ditempuh setelah anak-anak menyelesaikan KMA-4 dan lulus dalam audisi, mengingat kemampuan mereka yang mereka miliki maka sejak awal JSAC anak-anak diwajibkan mengikuti private lesson dan group lesson, sehingga secara teknik dan musikalitas mereka akan memperoleh kemampuan lebih dini.

 Special Advanced Course Terdiri dari 4 buku, konsepnya sama dengan JSAC tetapi di SAC seluruh kunci (24 kunci) dalam tangga nada akan diajarkan dan nilai-nilai not yang digunakan dalam lagu-lagunya akan lebih rumit, demikian juga jenis-jenis tanda birama nada lagu-lagunya akan lebih variatif. Setelah ditempat cukup lama di JSAC, kemampuan anak-anak dalam membuat komposisi dan improvisasi akan lebih ditingkatkan dari segi teknik maupun style musik yang dibuat.

Solfege Keyboard Harmony Improvisation and Composing Sound Plaza

 Kursus Musik Junior Yamaha menciptakan sistem pengajaran musik secara berkelompok (Group Lesson) sesuai dengan usianya. Pelajaran berkelompok ini bisa didapatkan di Kursus Musik Junior yang dimulai dari usia 6-8 tahun, yang dirancang untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman belajar musik.

Yamaha menciptakan sistem pengajaran musik secara berkelompok (Group Lesson) sesuai dengan usianya. Pelajaran berkelompok ini yang dirancang untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman belajar musik, dimana anak-anak pada usia ini cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal dan melalui permainan ensemble akan membangkitkan sikap positif anak-anak dalam belajar dan bekerja sama.

Dengan menggunakan proses metoda pengajaran (basic learning process) mendengar (hearing), bernyanyi (singing), bermain musik (playing), membaca not (reading), anak-anak dapat mengembangkan pengetahuan musik tentang nada-nada dan cara mengekspresikannya yang akan menumbuhkan kemampuan mereka dalam melakukan aransemen dan improvisasi.

Alat musik yang digunakan yaitu Yamaha Electone memiliki tiga buah keyboard, upper, lower dan pedal yang mampu menciptakan harmonisasi yang baik sehingga memperjelas nada-nada yang sedang dimainkan walaupun secara bersamaan dan anak-anak akan mendapat pengertian dasar mengenai jenis suara seperti Piano, Biola Terompet dan lain-lain.

Materi yang diajarkan pada Kursus Musik Junior : Keyboard repertoire Ensemble Playing Singing, Solfege dan Lyrics Aransemen dan improvisasi Teori musik Keterangan mengenai kursus:

Pengajaran secara berkelompok (group lesson) terdiri dari 6-8 anak.

1 kali seminggu, 60 menit (kecuali ada hari libur). Target per level 6 bulan. Jangka Waktu Kursus : Tingkat pemula (beginner) step 1 s/d 6, 3 tahun. Tingkat Menengah (intermediate), Music Town step 1 s/d 3, 2 tahun. Tingkat Advance, Music Planet 1 tahun

 New Electone Study Course Kursus ESC ditujukan bagi siswa diatas usia 9 tahun, yang belum mempunyai pengalaman dalam permainan keyboard dan bagi semua orang yang ingin bermain musik sebagai hobi. Pada kursus ini, para siswa akan diberikan teknik dasar permainan electronic organ (Electone), teori dasar musik dan istilah-istilah musik.

Dengan menggunakan electone yang memiliki 3 keyboard (upper, lower dan pedal) para siswa akan mendapatkan pengalaman bermusik yang menyenangkan, dengan menggunakan berbagai macam rhythm otomatis dan berbagai macam warna suara dari instrument- instrument seperti Piano, Terompet, Biola dan lain-lain.

Materi pelajaran bagi siswa : - Textbook Yamaha Electone Study Course Vol 1 s/d 8 - Vol 1 s/d Vol 4 :

 Pada awal masa kursus para siswa akan mempelajari teori dasar dalam bermain electone.  Mempelajari berbagai macam harmoni (accord) disamping latihan-latihan jari (finger exercises).  Pada Vol 1 & 2, akan diberikan pola dasar accord dan rhythm.  Pada Vol 3 & 4, para siswa belajar memainkan pola rhythm yang lebih variatif.

- Vol 5 & Vol 6 : Pada tahap ini, para siswa mempelajari berbagai macam teknik dengan tujuan agar siswa mampu untuk mengaransemen lagu-lagu yang terdapat pada bagian Folio dan Album.

- Vol 7 : Pada tahap ini, para siswa mempelajari berbagai macam teknik dengan tujuan agar siswa mampu untuk mengaransemen lagu-lagu yang terdapat pada bagian Folio dan Album.

Vol 8 :  Pada tahap ini siswa akan mempelajari Fake dan Adlib, serta peningkatan kemampuan dalam bermain dan berimprovisasi.

 Pada tahap ini, para siswa diharapkan sudah menguasai seluruh materi pelajaran yang diaplikasikan pada kemampuan bermain serta berimprovisasi pada electone.

 Kursus Gitar Junior Diselenggarakan untuk anak-anak usia 7 s/d 10 tahun. Pelajaran diberikan dalam bentuk kelompok 2-4 anak dalam satu kelas. Satu kali 30 menit per minggu, 4 kali per bulan. Sistim Kurikulum : - Tingkat Dasar A step 1 : grade 11 (± 12 s/d 16 bulan) - Tingkat Dasar B step 1 : grade 10 (± 10 s/d 12 bulan) Bila siswa telah menyelesaikan Tingkat Dasar B, maka siswa tersebut dapat melanjutkan pelajarannya ke Tingkat Menengah Kursus Guitar Reguler (KGR). Teknik permainan yang diajarkan adalah memetik (finger-picking) dengan teknik klasikal serta mengocok (strumming). Metodanya meliputi solfegio, hearing permainan solo, duet dan trio gitar. Menggunakan lagu-lagu anak dengan standar international serta lagu-lagu populer dengan notasi standar Setelah menyelesaikan setiap tingkatannya siswa mengikuti ujian grade gitar Yamaha secara berurutan (grade 11 s/d 6).

 Kursus Gitar Reguler Diselenggarakan untuk anak-anak usia 7 s/d 10 tahun. Pelajaran diberikan dalam bentuk kelompok 2-4 anak dalam satu kelas. Satu kali 30 menit per minggu, 4 kali per bulan. Sistim Kurikulum : - Tingkat Dasar : Grade 10 (± 8 s/d 12 bulan). - Tingkat Menengah : Grade 9 dan 8 (keduanya ± 10 s/d 12 bulan). - Tingkat Lanjutan : Grade 7 dan 6 (keduanya ± 12 s/d 18 bulan). Ditujukan Untuk: - Seseorang yang telah mampu bermain gitar sebelumnya dan dapat membaca notasi

standar, tidak harus memulai kursus dari awal. - Gitar yang disediakan di kelas adalah gitar dengan senar nilon (gitar klasik). Teknik permainan yang digunakan adalah memetik dengar jari (finger-picking) serta mengocok (strumming).

- Metodanya menggunakan lagu-lagu internasional maupun nasional, tradisional mancanegara maupun lagu populer. Juga musik-musik country, bossa-nova dan moderen (untuk tingkat lanjutan), selain repertori klasikal dengan notasi standar.

- Setelah menyelesaikan setiap tingkatannya, siswa mengikuti ujian grade Yamaha secara berurutan (dari grade 10 s/d grade 6).

- Siswa yang telah menamatkan KGR dan telah memperoleh sertifikat grade 6, dapat

melanjutkan pelajaran dan dapat juga ujian grade guru (grade 5 s/d 3).

 Popular Piano Yamaha Music membuka kelas bagi yang ingin bermain piano pop dengan sangat menyenangkan dan cepat bisa. Kursus Piano Pop dapat dipelajari oleh berbagai macam usia dari anak-anak, dewasa, sampai dengan orang tua. Sistem pelajaran yang juga dilengkapi dengan menggunakan Data Disk Player sebagai background musik akan membuat bermain piano pop lebih menarik dan lebih menyenangkan.

Pada kursus Piano Pop ini juga belajar basic ability ( dasar kemampuan ) dalam bermain lagu yang sesuai dengan usia mereka. Sehingga mereka dapat bermain lagu dengan mengekspresikannya dari diri mereka. Para siswa juga dapat bermain lagu sesuai dengan keinginan mereka selain dari kurikulum yang sudah ditentukan.

 Electric Guitar & Bass Pada kursus Electric Guitar ini sebaiknya dimulai pada usia 11 dan 12 tahun, dimana pada awalnya disesuaikan dengan kemampuan jari pada siswa tersebut dan kursus ini pun memberikan suatu sarana yang lengkap dan nyaman bagi siswa untuk membantu dalam belajar mengekspresikan perasaannya dan juga memberi kemampuan sense of music pada siswa lebih berkembang dimana sistem belajar yang menggunakan minus one yang sangat membantu untuk lebih kreatif dalam meningkatkan apresiasi bermusik pada siswa yang juga memberi suasana yang lebih enjoy dalam bermusik khususnya pada electric guitar.

Materi yang diajarkan pada kursus Gitar Electric : Comping Patternt & Riff Blues Style Comping Various Playing Techniques Lead Gitar Adlib Comments & Review Style : Pop, Jazz, Fusion, Blues, Funk, Rock a Balade & Contemporary, Arpegio, Hard Rock Improvisasi Yamaha telah menciptakan suatu metode pengajaran untuk Electric bass dengan suatu

system yang cukup mudah untuk dipahami dan menyenangkan. Kursus ini memang dirancang khusus dengan sistem pelajaran yang menggunakan Data Disk Player / Minus One sebagai background music sehingga membuat Sense of Rhythm akan lebih mudah dicapai.

Kursus ini berlaku untuk berbagai macam kalangan dari mulai anak-anak dewasa bahkan orang tua karena para siswa akan enjoy dengan background musik yang sudah tersedia Kursus ini berlaku untuk berbagai macam kalangan dari mulai anak-anak dewasa bahkan orang tua karena para siswa akan enjoy dengan background musik yang sudah tersedia

Materi yang diajarkan di kursus Electric Bass : Chord Pattern Scales Performance Technique (Tapping, Picking, Hammer On, Pull of- Slapping - Tapping, LIcks - Two Fingers) Solo Bass Harmonic Harmony Chord Groove

 Drums Yamaha Music membuka kelas khusus bagi yang ingin lebih mengenal cara bermain drum dengan sangat menyenangkan dan cepat bisa. Kursus ini memang dirancang khusus dengan kurikulum yang menarik dengan sistem pelajaran yang menggunakan

 Vocal Vocal adalah jenis bermusik yang paling popular, karena dapat dilakukan dimana saja dan

tidak membutuhkan alat tambahan, sehingga dapat dipelajari oleh berbagai macam usia tetapi lebih efektif jika dimulai pada usia 4 tahun keatas.

 Saxophone & Flute Sistem ini didesain bagi mereka yang ingin belajar saxophone dengan santai tapi cepat. Dengan menggunakan Data Disk Player sebagai background musik, sehingga Sense of Rhythm mudah dicapai dan lebih menyenangkan.

Materi yang diajarkan pada kursus Saxophone : Rhythm Training Finger Training Rhythm and Chord Jazz Etude Basic Adlib Baca Not Balok Scale

 Portable Keyboard Keyboard Course sebagai sistem pelajaran di Yamaha Pop Music Course sangat cocok untuk anak-anak usia 8 tahun s/d usia dewasa, baik untuk mereka yang memang hobi sebagai pemain keyboard tunggal maupun sebagai keyboardist dalam suatu group band.

Kursus keyboard ini mengembangkan kemampuan siswa seutuhnya dalam pengetahuan dasar musik dan cara bermain musik serta bagaimana cara operasional atau cara penggunaan keyboard dengan baik dan benar.

Materi Yang Diajarkan Pada Kursus KeyBoard Sistem pelajaran dengan menggunakan Minus One Belajar dengan Notasi Balok Chord Progression Registration (Setting Voice, Style,dll) Basic improvisation

 Pop music course Yamaha Piano Study Course (usia 6 tahun ke atas) Yamaha Electone Study Course (usia 9 tahun ke atas) Yamaha Children Electone Course (usia 6-8 tahun) Yamaha Music Junior Guitar Course (usia 6 tahun ke atas) Yamaha Piano Study Course (usia 6 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Vocal Course (usia 6 tahun keatas) Yamaha Popular Music Drum Course (usia 6 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Violin Course (usia 6 tahun keatas) Yamaha Electone Study Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Piano Study Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Music Guitar Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Drum Course (usia 12 tahun keatas) Yamaha Piano Study Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Music Guitar Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Drum Course (usia 12 tahun keatas) Yamaha Popular Music Electric Guitar Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Electric Bass Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Pop Piano Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Keyboard Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Vocal Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Saxophone Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Flute Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Violin Course (usia 12 tahun ke atas) Yamaha Popular Music Course (usia 12 tahun ke atas)