Kerang Kapah
Kerang Kapah
Satu lagi kuliner seafood khas Tarakan yang wajib dicicipi adalah Kapah, sejenis kerang yang banyak ditemukan di pesisir Kota Tarakan. Kerang ini tidak hanya digemari wisatawan, tetapi juga masyarakat setempat. Oleh sebab itu, Kapah dapat ditemukan hampir di seluruh rumah makan dekat pesisir pantai. Biasanya, rumah makan
menyediakan pilihan, kapah mentah yang dapat dibawa pulang ataupun apah yang di tumis dengan beberapa rempah-rempah ataupun olahan lainnya.
Kapah memiliki volume daging yang lebih besar dibandingkan kerang jenis lainnya, berwana putih, kenyal, dan bercita rasa gurih. Kapah yang direbus dengan tambahan sedikit garam sangat nikmat disantap dengan cocolan sambal jeruk nipis atau sambal teri terasi. Lengkapi sajian kapah dengan minuman kelapa muda yang segar.
Kapah mengandung protein tinggi yang baik bagi kesehatan jantung. Tidak hanya protein, kapah juga mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti kalsium, vitamin A, vitamin E, dan vitamin B kompleks. Sedangkan, cangkang kapah kerap dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bahan dasar pembuatan buah tangan kreatif, seperti asbak rokok dan tempat tisu. o
Djoko Setijowarno,
Peneliti Laboratorium Transportasi dan Staf Pengajar Prodi Teknik Sipil
Unika Soegijapranata, Semarang
S ejak terbentuk Provinsi
Kalimantan Utara (Kaltara) pada 22 April 2013 lalu, baru
ada layanan transportasi umum oleh Perum Damri baru tersedia pada April 2016. Saat ini bus milik Perum Damri melayani tiga rute, yaitu Tanjung Selor – Malianu (197 km), Tanjung Selor – Berau (101 km) dan Malianu – Salang (121 km). Ketiga rute ini dilayani angkutan bus perintis. Melihat perkembangan terkini jalur Tanjung Selor - Malinau dengan tingkat isian (load factor) lebih dari 70 persen juga tambahan angkutan logistik sudah selayaknya tidak mendapat subsidi lagi dari pemerintah. Subsidi dapat dialihkan ke rute lain yang lebih memerlukan. Walaupun logistik yang dibawa banyak yang berasal dari Tanjung Selor. Sementara sebaliknya dari Malinau belum banyak logisitik yang dibawa.
Sebagian besar logistik di Prov. Kaltara mengandalkan jalur sungai. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan lebih murah dan juga efisien. Selain itu, jalan yang ada belum dapat menjangkau seluruh pemukiman penduduk. Baru dapat menghubungkan ibukota kabupaten dan sebagian wilayah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia. Masih banyak dusun-dusun di Kaltara yang dilayani melalui angkutan sungai. Sungai masih menjadi andalan
mobilitas sebagian besar warga Kaltara.
Sebelumnya jalur Tanjung Selor – Malinau sudah terlayani angkutan sewa (travel) plat hitam dengan tarif sekitar Rp 250 ribu per orang. Sedangkan jika menggunakan Bus Damri cukup membayar Rp 130 ribu dengan waktu tempuh normal selama 6 jam. Jalur Tanjung Selor- Malinau merupakan jalur yang cukup ramai selain jalur Tanjung Selor (Kab. Bulungan Kalimantan Utara) – Tanjung Redeb (Kab. Berau, Kalimantan Timur). Armada bus yang digunakan sudah sesuai standar layanan angkutan umum, yakni dilengkapi pendingin ruangan (AC). Penumpang dibuat nyaman dengan layanan Bus Damri yang berpendingin ini. Perjalanan jauh tidak terasa lelah sekali.
Seperti halnya di daerah lain, terutama di Jawa, di jalur ini juga
Layanan Angkutan Umum di Kaltara
ada tempat untuk beristirahat. Desa Sekatak Buji merupakan daerah yang cukup ramai dengan rumah makan. Desa Sekatak dihuni para pendatang dari Jawa dan Sulawesi. Daerah ini sudah sejak lama dijadikan tempat istirahat bagi yang bepergian antara Tanjung Selor – Malinau. Apalagi sekarang di sekitarnya terdapat tambang emas dan beberapa perusahaaan kelapa sawit, turut menjadikan kawasan ini ramai hingga malam hari. Tidak hanya rumah makan, di daerah ini juga terdapat pasar tradisional dan beberapa pertokoan yang menjajakan kebutuhan keseharian bagi warga sekitar atau pendatang.
Rute Bus Damri yang lain, seperti Malinau-Salang dan Tanjung Selor- Berau cukup membayar Rp 50 ribu. Untuk rute Malinau-Salang hanya beroperasi sehari satu kali (pulang pergi) dengan waktu tempuh selama tiga jam sekali jalan. Namun pada hari
Kaltara juga dapat menyisihkan tidak beroperasi.
Selasa dan Jumat bus pada rute ini
Hujan dan panas silih berganti dalam
sebulan. Merencanakan material jalan
sebagian anggarannya untuk
menyubsidi rute yang diusulkan itu. Dibandingkan perjalanan
di daerah seperti ini perlu memikirkan
Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan menggunakan travel, tentunya
kondisi cuacanya.
subsidi angkutan umum untuk rute harganya jauh lebih murah.
Bawen-Semarang sejauh 40 kilometer. Perjalanan ke Tanjung Selor ke Berau
Jalur ini bukan merupakan daerah
Konsep membeli pelayanan (buy the dengan travel membutuhkan biaya
dataran, tetapi jalannya naik turun
service ) yang diterapkan. Tahun ini sebesar Rp 120 ribu. Meski demikian,
dan berkelok mengikuti topografi
dikembangkan ke rute Purbalingga- di jalur ini nampaknya warga lebih
yang ada. Sekarang sudah beraspal
Purwokerto dan tahun depan untuk banyak memilih travel.
semua, tidak ada lagi jalan tanah
merah. Jika semua jaringan jalan
rute Demak-Semarang.
beraspal mulus dan lurus,
Masih ada jalan rusak
Pemprov Kaltara dapat Jaringan jalan Tanjung Selor –
perjalanan bisa ditempuh
belajar dengan Malinau sebagian mengalami
kurang dari 4 jam
termasuk istirahat.
Pemrov Jawa Tengah untuk urusan layanan transportasi umum dalam skala kecil tetapi
mulai bermanfaat bagi warga. Layanan angkutan umum perkotaan dapat pula diselenggarakan Perum Damri dengan pemerintahan kabupaten setempat, tanpa meninggalkan operator perorangan yang sudah lebih dulu beroperasi. Mengajak operator itu dalam satu manajemen transportasi umum yang baru.
Daerah perbatasan di Kalimantan dapat diandalkan sebagai pengembangan perekonomian Indonesia ke depan.
Selain dibangun jaringan jalan ke hingga 6 jam. Terutama dari Sekatak
kerusakan. Jarak 197 km ditempuh
Pengembangan rute
setiap pelosok negeri, harus diikuti Buji hingga Malinau, sekitar 50 persen
Dengan mulai meningkatnya
pula layanan transportasi umum yang jalannya rusak. Jika memerhatikan
perekonomian Provinsi Kaltara,
menjangkau kawasan tersebut. Daerah jenis arus kendaraan yang melintas,
tentunya mobilitas warga turut
perbatasan bukan serba terbatas. o masih jarang angkutan barang
meningkat. Pemerintahn Provinsi
(Pemprov) Kaltara sudah meminta
yang lewat. Perkebunan sawit tidak
Kementerian Perhubungan untuk
sebanyak seperti di ruas jalan
segera dikembangkan beberapa jalur
paralel perbatasan Malinau – Sei
yang memang menjadi kebutuhan
Manggaris. Kerusakan jalan lebih
untuk dilayani. Adapun rute yang
banyak di daerah cekungan yang
diusulkan, seperti Tanjung Selor –
tidak dilengkapi dengan drainase. Air
Tideng Pale (Kab. Tana Tidung) sejauh
yang menggenang terlalu lama dan
220 km dengan waktu tempuh sekitar
dilewati kendaraan terus menerus
3 jam 30 menit, Tideng Pale – Malinau
bisa menyebabkan jalan cepat rusak,
(47 km, 1 jam 20 menit), Tanjung Selor –
minimal lapisan aspal akan mudah
Sebelumnya jalur Tanjung
Tanah Kuning (86 km, 2 jam 30 menit),
mengelupas karena daya rekatnya
Malinau - Long Loreh (68 km, 2 jam),
Selor –Malinau sudah
rendah. Oleh karena itu, penting untuk
Tanjung Selor – Long Beluah (82 km, 2
terlayani angkutan sewa
membuat drainase setiap kali jaringan
jam 30 menit), Sei Menggaris – Satuan
(travel) plat hitam yang
jalan baru dibangun. Tujuannya,
Pemukiman (SP) 1 / SP 2 (84 km, 2 jam
supaya air tidak menggenangi
30 menit), Pelabuhan Pembeliangan
tarifnya sekitar
permukaan jalan. Selain itu, faktor
– Naputi (72 km, 2 jam 30 menit) dan
Rp 250 ribu
cuaca juga turut berpengaruh.
Pelabuhan Pembeliangan – Sujau
Kawasan Kaltara sebagian besar
(60 km, 2 jam). Tidak harus meminta
per orang.
merupakan hutan yang tentunya
bantuan Kemenhub untuk memberikan
curah hujan masih cukup tinggi.
subsidi angkutan perintis, Pemprov
Pop Up,