Kepiting Soka

Kepiting Soka

Jika berkunjung ke Tarakan, wisatawan wajib untuk mencoba hewan laut bercapit satu ini. Berbeda dengan kepiting pada umumnya, kepiting soka memiliki cangkang yang lunak sehingga seluruh bagian kepiting dapat dimakan habis ataupun diolah menjadi camilan dan kerupuk. Adapun makanan olahan kepiting soka, seperti Kaltara Fried Crab (KFC), yakni kepiting soka digoreng tepung, tak ubahnya ayam goreng tepung. Saat memakannya, wisatawan seakan mendapatkan sensasi seperti memakan ayam goren tepung yang crispy, tetapi memiliki rasa dan aroma kepiting.

Tarakan selalu identik dengan pemandangan pantainya yang indah dan menakjubkan. Namun pesona Tarakan tidak berhenti pada pemandangannya saja, kuliner khasnya pun tidak kalah menggiurkan untuk dicoba, terutama hidangan seafood-nya. Begitu lezatnya, kuliner khas Tarakan pun sudah merambah pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Berikut kuliner khas Tarakan yang siap memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung.

yang dikeringkan. Rasa gurih dan asin dari ikan ini sangat cocok bila disandingkan dengan sambal maupun sebagai pendamping makan besar.

Ikan pepija sebagai bahan utama ikan asin pipih banyak ditemukan di perairan Pulau Tarakan. Ikan asin pipih biasa dibuat oleh para nelayan ataupun masyarakat sekitar, dan uniknya pembuatan kuliner khas ini sudah dilakukan oleh pendatang keturunan Sulawesi Selatan, masyarakat Juata Laut sejak puluhan tahun yang lalu.

Ikan pepija sebagai bahan utama ikan ssin pipih banyak ditemukan

di perairan Pulau Tarakan.

Kepiting Soka memiliki cangkang yang lunak sehingga seluruh bagian kepiting dapat dimakan habis ataupun diolah menjadi camilan dan kerupuk.

Ikan Asin Pipih berasal dari Ikan Pepija, yakni ikan tipis yang bertulang lunak yang dikeringkan.

Dodol Rumput Laut, dodol dengan cita rasa rumput laut.

Kapah mengandung protein tinggi yang baik bagi kesehatan jantung.

Dalam pembuatannya, pertama, ikan pepija dibelah menjadi dua bagian, lalu dicuci dengan air tawar. Selanjutnya, beberapa ikan dilumuri garam dan ikan lainnya dilumuri campuran bumbu dari gula merah, bawang putih, ketumbar, dan merica yang dihaluskan. Kemudian, ikan yang sudah dilumuri bumbu dan garam dijemur di bawah sinar matahari dengan alat penjemur yang terbuat dari kawat selama beberapa hari.

Setelah kering, ikan yang berbumbu akan berubah warna menjadi coklat kemerahan, sedangkan ikan yang dilumuri garam berwana kuning kecoklatan. Ikan-ikan kering ini pun siap dikemas dengan ukuran 200—1.000 gr dan dijual ke pasar.

Dodol Rumput Laut

Jika biasanya wisatawan menemukan dodol dengan cita rasa buah-buahan, lain halnya di Tarakan. Di sini, wisatawan dapat menemukan dodol dengan cita rasa rumput laut. Seperti dodol pada umumnya, dodol rumput laut ini juga mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh.

Pada proses pembuatannya, dodol rumput laut melalui dua proses yakni pencucian dan perendaman. Pertama, rumput laut yang telah dipilih kualitasnya dicuci terlebih dahulu agar kotoran yang melekat pada rumput laut. Kemudian setelah bersih, rumput laut direndam dalam air tawar dengan takaran 18 kali berat rumput laut atau sampai rumput laut terendam seluruhnya.

Perendaman dilakukan selama 2—3 hari sampai tekstur rumput laut menjadi agak lunak, tidak berbau, dan berwarna putih. Setelah itu, perendaman kedua dilakukan dengan air kapur sirih untuk menghilangkan bau amis dan membuat rumput laut lebih aseptis dan bertekstur bagus. Setelah satu jam, rumput laut tersebut dicuci sampai bersih dan siap diolah menjadi dodol yang kenyal dan lezat.

Dodol rumput laut yang sudah selesai diolah akan berwarna cokelat tua atau cokelat muda. Namun, dalam perkembangannya, pembuat dodol menambahkan pewarna makanan berwarna-warni agar tampilannya lebih menarik.