PLUS MINUS

PLUS MINUS

PENGGUNAAN AC

trans sehat

Menggunakan Air Conditioner (AC) memang dapat menghadirkan kenyamanan berkendara, terlebih ketika berada pada kondisi udara yang panas terik. Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan AC secara terus menerus memiliki dampak tertentu bagi kesehatan. Lalu, bagaimana penggunaan AC yang paling ideal selama berkendara? Simak ulasannya dibawah ini.

macet-, penggunaan AC cukup efektif untuk meningkatkan kenyamanan berkendara sekaligus melindungi penumpang dari debu maupun gas buang mobil lain.

Di sisi lain, saat berkendara di wilayah pedesaan yang tidak macet, minim debu, polusi udara sedikit, dan suhu udara yang bersahabat, maka pemakaian AC mobil dapat diminimalisir.

Penggunaan AC pun memiliki dampak cukup signifikan terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan, yaitu tercatat lebih boros dibandingkan saat

kendaraan dipacu tanpa penggunaan AC. Selain itu, penggunaan bahan pendingin AC yang tidak standar digadang-gadang berkontribusi cukup besar terhadap kerusakan lapisan ozon yang berpengaruh pada isu perubahan iklim dunia (climate change). Bagi sebagian orang, ragam kondisi ini menjadi hal prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan AC selama berkendara

Perhatikan Sirkulasi Udara

Beberapa produsen kendaraan, memiliki dua alternatif sumber udara yang akan dihembuskan ke dalam kabin melalui

perantaraan AC. Alternatif pertama adalah mengambil udara dari luar kendaraan. Sementara alternatif kedua adalah mendaur ulang udara dari dalam kabin mobil itu sendiri.

Ketika Anda memilih sistem AC yang mendaur ulang udara dari dalam mobil, maka udara tersebut akan didinginkan dengan Freon, kemudian dikeluarkan kembali melalui ventilasi AC. Kondisi ini cenderung kurang baik apabila dilakukan dalam kurun waktu panjang, karena akan terjadi sirkulasi udara yang sama secara terus menerus. Secara otomatis, udara yang dihisap akan dipenuhi dengan

Ketika Anda memilih

sistem AC yang mendaur ulang

udara dari dalam mobil, maka udara tersebut akan didinginkan dengan

Freon, kemudian dikeluarkan kembali melalui ventilasi AC.

kawasan pedesaan yang udaranya cenderung masih minim polusi.

Sebaliknya, hindari penggunaannya ketika Anda berada pada kondisi lingkungan yang kualitas udaranya buruk, seperti pada kawasan yang dipenuhi asap ataupun debu. Alih-alih mendapatkan udara segar, Anda justru berpotensi menghirup udara berkualitas lebih buruk.

Selain itu, saat memilih sistem AC ini, Anda harus meyakini sepenuhnya bahwa sistem AC kendaraan Anda terisolasi dengan baik. Apabila terdapat kebocoran freon atau adanya lubang pada ruang mesin, maka kebocoran ini akan menjadi jalan masuk udara dari mesin. Udara yang muncul dari mesin sangat berbahaya, apalagi jika mesin mengalami kebocoran gas buang. Sebagian gas buang tersebut akan bocor dan masuk ke dalam ruang mesin yang memiliki lubang untuk memasukkan kabel ke dalam AC atau panel kendali pada interior mobil.

oleh penggunaan AC sistem tertutup, antara lain nyeri sendi dan nyeri otot, kekebalan tubuh menurun, flu, mata kering, kulit keriput atau kulit kering, sesak napas, gangguan kehamilan, gangguan reproduksi, mudah lelah, pembengkakan saraf, bahu beku, leher tengeng, kelumpuhan wajah atau muka petot, dan lain sebagainya.

Upaya mengatasinya, ternyata sangat mudah. Anda hanya perlu memindahkan sistem AC yang menggunakan udara dari luar. Dengan demikian, udara yang disirkulasikan dalam kabin mobil akan berganti dengan udara yang relatif lebih baru. Namun perlu diperhatikan kondisi udara luar saat memilih sistem AC ini. Pilihan ini akan menjadi efektif apabila Anda melakukannya pada kawasan yang memiliki kualitas udara baik, seperti saat berada di kawasan pegunungan maupun

karbondioksida (CO2) yang sangat mengganggu kerja organ tubuh. Dampak buruk yang dapat terjadi, antara lain gangguan konsentrasi, pusing, mual, kekurangan oksigen, dan keracunan CO2.

Selain itu, ada hal lain yang perlu diwaspadai, terutama apabila salah satu penumpang tengah menderita sakit tertentu. Bukan tidak mungkin, dipicu sirkulasi udara bersifat tertutup tersebut, penyakit dapat menyebar tanpa disadari. Kondisi ini akan semakin diperburuk apabila waktu perjalanan terlalu panjang, karena berpotensi menurunkan stamina para penumpang, sehingga lebih mudah terpapar penyakit. Penyakit tertentu yang menular melalui udara, antara lain radang paru-paru, TBC, pes, cacar sir, Sars, flu burung, dan lain-lain.

Selain itu, beberapa penyakit akibat virus menular yang dapat dipicu

Akibatnya, udara yang Anda hirup akan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Berbekal informasi ini, tampak jelas bahwa selain memberi kenyamanan saat berkendara, penggunaan AC juga berpeluang menghadirkan kondisi- kondisi negatif apabila kita tidak bijaksana dalam pemanfaatan dan juga perawatannya. Tentu saja, kita selalu dituntut untuk menentukan pilihan terbaik sesuai kondisi yang kita hadapi. Selamat berkendara! o

Berpetualang ke