MENJANGKAU NUNUKAN DAN SEBATIK VIA UDARA DAN LAUT

MENJANGKAU NUNUKAN DAN SEBATIK VIA UDARA DAN LAUT

Dalam membangun wilayah perbatasan, seperti di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang terletak di Kalimantan Utara (Kaltara), sangat dibutuhkan infrastruktur pendukung agar daerah perbatasan dapat lebih berkembang dengan baik, terutama akses transportasinya. Salah satu infrastruktur transportasi yang menjadi prioritas untuk membuka akses di wilayah perbatasan adalah melalui udara dan laut.

nfrastruktur merupakan sebuah

memantapkan perwujudan wawasan

Pentingnya Gerbang Udara untuk

elemen penting yang berada di

nusantara.

Menjangkau Wilayah Perbatasan

Pembangunan infrastruktur menjadi kegiatan yang memiliki peran terhadap

dalam suatu sistem ruang dan

prioritas utama pemerintah Provinsi perubahan kemakmuran wilayah

Selain itu juga dapat meningkatkan

Kalimantan Utara (Kaltara). Berbekal dan kesejahteraan masyarakat. Moda

serta mendukung pertahanan dan

investasi Rp1,4 triliun yang bersumber transportasi merupakan sarana untuk

keamanan negara, khususnya yang

dari APBN, Kaltara mulai membenahi memperlancar roda perekonomian,

berada di wilayah perbatasan seperti

infrastruktur vital, mulai dari jalan, memperkukuh persatuan dan

Nunukan dan Sebatik. Selanjutnya,

bandara perintis, dermaga, hingga kesatuan bangsa dalam rangka

hal itu dapat mempererat hubungan

antarbangsa Indonesia dan Malaysia.

jembatan. Khususnya Transportasi

udara, cukup penting untuk menjangkau kawasan perbatasan dan pedalaman. Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara menyebutkan bahwa dengan cakupan wilayah yang cukup luas terdiri dari 5 kabupaten/ kota, maka sektor perhubungan udara perlu menjadi perhatian untuk dikembangkan di provinsi ke-34 ini.

Salah satu bandar udara (bandara) terbesar sekaligus merupakan bandara internasional di Kaltara berada di Tarakan. Bandara Internasional Juwata yang terletak di Kota Tarakan, hanya berjarak sekitar 3,5 km dari pusat kota, dan memiliki runway sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter. Saat ini, Bandara Juwata telah didarati oleh pesawat berbadan sedang baik jenis Boeing maupun Airbus, juga ATR dan pesawat-pesawat kecil, seperti Caravan. Pesawat-pesawat tersebut

terbang antara lain ke Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, juga ke kota-kota kecil, seperti Berau, Nunukan, Malinau, dan Tanjung Selor. Tercatat, setiap hari ada sekitar

40 penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai 3.000 orang.

Selain itu, setelah lama tidak beroperasi melayani penerbangan antardaerah, bandara Nunukan dibuka kembali pada 23 Februari 2018 dengan penerbangan perdana pesawat Express Air dari Samarinda ke Nunukan. Sedangkan penerbangan perdana dari Nunukan dimulai pada 24 Februari 2018 pukul 07.00 WITA. Untuk jadwal penerbangan dari Nunukan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu pukul

07.00, dan Minggu pukul 14.30. Sementara penerbangan ke Nunukan pada hari Senin, Rabu, Jum'at pukul

15.15, dan Minggu pukul 13.55.

Penerbangan tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat menikmati lalu lintas udara keluar daerah dengan lebih cepat dan nyaman. Masuknya pesawat jenis ATR 42-300 di bandara Nunukan akan dapat mempermudah jalur transportasi udara. Bandara terbesar kedua di Kaltara ini, rencananya dicalonkan sebagai bandara internasional.

Adapun rute yang dilalui pesawat Express Air yaitu Tarakan, Malinau, Tanjung Selor, Samarinda, Balikpapan, Berau, dan Melak. Harga Tiket Nunukan ke Tarakan sekitar Rp400 ribuan dimana pemesanan tiket dapat diakses di web maskapai terkait, agen perjalanan online, biro-biro perjalanan terdekat, maupun langsung di bandara Nunukan.

Selain bandara Internasional Juwata Tarakan dan bandara Nunukan yang sedang dilakukan proses pengembangan, terdapat pula sejumlah bandara yang tengah dilakukan upaya perpanjangan landasan, seperti bandara Long Apung Malinau dan Krayan Nunukan. Diharapkan, melalui dana investasi tersebut dapat benar- benar difokuskan untuk mempercepat pembangunan Kaltara.

Kini, dari sebuah tempat yang dulunya hanya sebuah bandara kecil berkelas perintis, lahir sebuah mimpi yang akan segera terwujud menjadi sebuah jembatan udara. Jembatan udara tersebut diharapkan tidak hanya memecah keterisolasian daerah saja, tetapi juga menjadi pintu gerbang bagi masuknya investasi ke wilayah utara Kalimantan ini.

Bandara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.

Terminal keberangkatan Bandara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.

Aktivitas penyeberangan di Nunukan, Kalimantan Utara

Pelabuhan Sungai Nyamuk di Sebatik