Analisis shift share

1. Analisis shift share

Alat analisis Shift Share dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan kinerja sektor-sektor ekonomi Kabupaten Sukoharjo dibandingkan dengan kinerja perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Sehingga dengan analisis Shift Share dapat diketahui adanya perubahan struktur ekonomi Kabupaten Sukoharjo terhadap struktur ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi yaitu Provinsi Jawa Tengah sebagai referensi atau acuan.

Perubahan relatif struktur ekonomi Kabupaten Sukoharjo dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut: Perubahan relatif struktur ekonomi Kabupaten Sukoharjo dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:

b. Pergeseran proporsional (proportional shift), menunjukkan perubahan relatif (naik atau turun) kinerja suatu sektor di Kabupaten Sukoharjo terhadap sektor yang sama di Provinsi Jawa Tengah. Pergeseran proporsional disebut juga pengaruh bauran industri (industri mix).

c. Pergeseran diferensial (differential shift), menunjukkan tingkat kekompetitifan kinerja suatu sektor di Kabupaten Sukoharjo dibanding Provinsi Jawa Tengah. Pergeseran diferensial ini disebut juga pengaruh keunggulan kompetitif.

Salah satu contoh perhitungan analisis Shift Share pada tabel 4.8 yaitu sebagai berikut:

1) Pengaruh pertumbuhan ekonomi referensi Provinsi Jawa Tengah (Nij) untuk sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2000-2009 (angka diambil dari lampiran I): Nij = Eij x rn

= 797.367,59 x 0,05 = 38.703,58

Keterangan: Eij : PDRB dari sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo rn : Laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) Provinsi Jawa Tengah

Sukoharjo tahun 2000-2009 (angka diambil dari lampiran I): Mij = Eij (rin – rn)

= 797.367,59 x (0,03 – 0,05) = - 12.293,79

Keterangan: Eij : PDRB dari sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo rin : Laju pertumbuhan sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah rn : Laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) Provinsi Jawa Tengah

3) Pengaruh keuanggulan kompetitif (Cij) untuk sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2000-2009 (angka diambil dari lampiran I): Cij = Eij (rij – rin)

Keterangan: Eij : PDRB dari sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo rij : Laju pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo rin : Laju pertumbuhan sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah

4) Dampak riil pertumbuhan ekonomi daerah (Dij) untuk sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2000-2009 (angka diambil dari lampiran I):

= 38.703,58 + (- 12.293,79) + 3.337,75 = 29.747,54

Keterangan: Nij : Pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah Mij : Pengaruh bauran industri Cij : Keunggulan kompetitif

Berikut ini adalah hasil perhitungan Shift Share secara keseluruhan yang diambil dari data PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo dan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2000-2009:

Tabel 4.8 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Sukoharjo Tahun

2000-2009 (Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha

Komponen (Jutaan Rupiah)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

38.703,58

-12.293,79

3.337,75 29.747,54 Pertambangan dan

-1.673,69 591,04 Industri Pengolahan

58.023,50

-1.288,53

-12.353,26 44.381,71 Listrik, Gas dan Air Bersih

-2.533,00 9.739,69 Perdagangan, Hotel dan

-2.419,99 44.110,80 Pengangkutan dan

-2.252,34 8.952,18 Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

Total PDRB

Sumber: Diringkas dari Lampiran I.

bahwa selama periode pengamatan tahun 2000-2009, perkembangan PDRB Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan sebesar Rp 168.236,29 juta. Hal ini dapat dilihat dari nilai (Dij) yang positif di seluruh sektor ekonomi. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi yang lainnya yaitu sebesar Rp 44.381,71 juta, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar Rp 44.110,80 juta, sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Rp 29.747,54 juta, sektor jasa-jasa Rp 20.617,93 juta, sektor bangunan Rp 9.739,69 juta, sektor pengangkutan dan komunikasi Rp 8.952,18 juta, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp 7.526,76 juta, dan sektor listrik, gas dan air bersih Rp 2.568,65 juta. Untuk sektor yang paling sedikit memberikan kontribusi yaitu sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar Rp 591,04 juta. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa di Kabupaten Sukoharjo tahun 2000-2009 terjadi proses perubahan struktural yang ditandai dengan pergeseran dari kegiatan ekonomi di sektor primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan) ke sektor sekunder (sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor bangunan) dan sektor tersier (sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa). Hal tersebut dapat diketahui dari sektor sekunder yang lebih rendah kontribusinya dibandingkan dengan sektor sekunder dan sektor tersier.

terhadap Kabupaten Sukoharjo karena sebagian besar merupakan jenis pertambangan rakyat dengan skala usaha yang kecil dan penguasaan teknologi yang sederhana sehingga hasil produksinya terbatas. Usaha pertambangan dan penggalian yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo tersebut antara lain yaitu penambangan bahan-bahan galian seperti batu kali, pasir, kerikil, dan tanah liat di Kecamatan Nguter, Kecamatan Bulu, dan Kecamatan Baki. Sedangkan sektor industri memberi kontribusi terbesar terhadap Kabupaten Sukoharjo hal tersebut antara lain disebabkan adanya dua industri besar di kabupaten ini yaitu PT. Sritex dan PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories yang produknya sudah menembus pasar luar negeri. Selain itu banyak terdapat industri-industri lain di daerah ini seperti industri shuttle cock di Gadingan Mojolaban, industri gitar di Kecamatan Grogol (Desa Pondok) dan Kecamatan Baki (Desa Ngrombo dan Desa Mancasan), sentra grafir dan ukir kaca di Desa Manang Kecamatan Grogol, gamelan di Kecamatan Mojolaban (Desa Wirun), sentra industri Rotan di Kecamatan Gatak (Desa Trangsan dan Desa Mayang), sentra kerajinan berbahan kayu banyak dijumpai di Kecamatan Mojolaba, Kecamatan Sukoharjo, dan Kecamatan Grogol.

Peningkatan PDRB di Kabupaten Sukoharjo tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

Berdasarkan tabel 4.8 perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Tengah selama pengamatan yaitu tahun 2000-2009 telah mempengaruhi peningkatan PDRB Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp 190.588,91 juta. Keadaan ini menunjukkan bahwa peningkatan PDRB Kabupaten Sukoharjo sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan ini terjadi pada sektor, dimana semua sektor mengalami peningkatan. Sektor yang memberikan nilai kontribusi terbesar adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 58.023,50 juta, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar Rp 53.337,98 juta, sektor pertanian sebesar Rp 38.703,58 juta, sektor jasa-jasa sebesar Rp 14.887,57 juta, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 8.154,44 juta, sektor bangunan sebesar Rp 7.664,83 juta, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp 6.344,25 juta, sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar Rp 1.818,44 juta, dan sektor yang paling memberikan nilai kontribusi paling rendah adalah pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.654,31 juta.

b) Pengaruh Bauran Industri (Mij) Berdasarkan tabel 4.8 hasil total pengaruh bauran industri terhadap perkembangan PDRB Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2000-2009 menurun sebesar Rp 3.078,02 juta. Hasil perhitungan Shift Share pada tabel 4.8 terlihat bahwa sektor yang pertumbuhannya cepat yaitu

4.607,86 juta, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 3.050,09 juta, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 610,42 juta, sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar Rp 503,37 juta, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp 148,78 juta. Sektor yang pertumbuhannya lambat yaitu sektor pertanian sebesar Rp 12.293,79 juta, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 6.807,19 juta, dan sektor industri pengolahan sebesar Rp 1.288,53 juta.

Sektor industri pengolahan memiliki kontribusi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhannya lambat, hal tersebut dikarenakan sektor ini memiliki peran yang besar terhadap pendapatan daerah di Kabupaten Sukoharjo, akan tetapi sektor industri yang ada di Kabupaten Sukoharjo masih didominasi oleh industri kecil dan rumah tangga yang rata-rata masih menggunakan teknologi dan informasi yang masih sederhana serta kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah sehingga laju pertumbuhannya lambat.

c) Pengaruh Keunggulan Kompetitif (Cij) Berdasarkan tabel 4.8 pengaruh komponen keunggulan kompetitif di Kabupaten Sukoharjo dalam kurun waktu tahun 2000-2009 menurun sebesar Rp 19.274,60 juta. Hal ini berarti di Kabupaten Sukoharjo belum mempunyai daya saing yang lebih kuat dibandingkan Provinsi Jawa Tengah. Sektor yang mengalami

12.353,26 juta, kemudian sektor jasa-jasa sebesar Rp 2.660,61 juta, sektor bangunan sebesar Rp 2.533,00 juta, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 2.419,99 juta, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 2.252,34 juta, dan sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar Rp 1.673,69 juta.