Gambar 4.4. Kurva Histerisis Sensor
Dari hasil penelitian didapat histerisis sensor yang ditunjukkan gambar 4.4 menghasilkan perubahan kontinu naik dan turun. Dari kurva tersebut juga terlihat
lengkung histerisis yang menunjukkan pengukuran dengan arah naik dan turun menandakan bahwa sensor memberikan respon pada saat beban ditambah atau
dikurang. Pengukuran tersebut juga menimbulkan error histerisis yang
mempengaruhi kinerja sensor, dan error histerisis ditunjukkan pada tabel 4.4.
Histerisis juga diperlukan untuk mengetahui stabilitas dari sensor beban tersebut dengan mengamati Gambar 4.4. Dapat terlihat bahwa nilai tegangan tidak
tepat berhimpit antara titik satu dengan lainnya. Hal ini menandakan adanya nilai perbandingan yang tidak sesuai saat penekanan dinaikkan dan diturunkan. Namun,
tren kenaikan dan penurunan tegangan sebanding dengan variasi penekanan yang diberikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sensor serat optik yang
dibuat relatif memenuhi kaidah stabilitas sebuah sensor. Hal ini juga dibuktikan
dari error histerisis sensor pada Tabel 4.5.
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
20 40
60 80
100
T egan
gan V
olt
Beban Kg
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Error Histerisis Beban Kg
Error Histerisis 0.5091
20 1.6714
40 3.3609
60 3.3417
80 3.5266
Dari tabel 4.4. terlihat bahwa error histerisis yang terjadi pada sensor tidak melebihi 5 artinya histerisis sensor masih cukup baik, yang dalam hal ini
menandakan sensor dapat merespon beban pada saat beban ditambah ataupun dikurang, sehingga sensor layak untuk diuji validitasnya. Error histerisis yang
masih belum dapat mencapai nilai yang lebih baik lagi disebabkan oleh mekanisme dari sensor yaitu pada sistem suspensi atau elastisitas dari lapisan
karet yang masih butuh penelitian lebih lanjut agar didapat hasil yang lebih optimal.
Selanjutnya pembahasan mengenai validitas sensor. Validasi sensor adalah proses pembuktian bahwa suatu sensor layak digunakan untuk mendeteksi suatu
parameter tertentu sehingga dapat diketahui berapa perubahan yang terjadi agar dapat dikonversi menjadi besaran yang diinginkan. Validasi perlu dilakukan agar
dapat diketahui apakah sensor beban tersebut dapat digunakan untuk mengukur
beban dengan valid atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5. Grafik Validasi Sensor
Hasil validasi sensor ditunjukkan grafik pada gambar 4.5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tegangan keluaran sensor berbanding lurus dengan variasi
beban, artinya semakin besar beban yang diberikan, maka tegangan akan semakin besar. Persamaan yang diperoleh dari grafik tersebut adalah persamaan
Polynomial orde 3 yaitu y = 23040 x
3
– 11934 x
2
+ 2023 x – 32.49, dimana y
adalah variasi beban dan x adalah tegangan yang diukur. Persamaan ini yang digunakan untuk melakukan validasi beban sehingga dapat diketahui
perbandingan antara beban terukur dengan beban sebenarnya. Persamaan ini juga dapat digunakan sebagai perumusan untuk aplikasi pada alat timbang sehingga
dapat mengukur beban dan selanjutnya dapat dibandingkan nilai terukur dengan
nilai sebenarnya.
Sensitivitas sensor juga perlu diketahui untuk mengetahui performa dari sensor beban ini. Sensitifitas merupakan perbandingan antara masukan sensor
y = 23040x
3
- 11934x
2
+ 2023.x - 32.49
10 20
30 40
50 60
70 80
90
0.05 0.1