Komunikasi Pemasaran Kerangka Teoritis

25

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis

Teori harus dipahami oleh setiap peneliti karena dengan teori, peneliti mampu memahami, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena atau masalah yang sedang diteliti.Itu sebabnya teori harus dapat diuji. F.N. Kerlinger menyatakan teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, kontsruk, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara menghubungkan antar konsep Singarimbun, 2008: 37. Dalam kerangka teori diuraikan tentang pengaliran jalan pikiran menurut kerangka logis atau menurut “logical construct” Lubis, 1998: 109. Jadi kerangka teoritis disusun berdasarkan pemikiran logis atau berlandaskan akal sehat yang menjelaskan variabel-variabel dan keterhubungan antara variabel-variabel yang dianggap secara integral menyatukan dinamika dari situasi-situasi yang diselidiki Silalahi, 2009 : 95.

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy 2003:26 bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?”. Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who siapakah komunikatornya ?, Says what pesan apa yang dinyatakannya?, In which channel media apa yang digunakannya?, To whom siapa komunikannya ? dan With what effect efek apa yang diharapkan ? Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan approach terhadap efek yang 26 diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni :Information informasi, Persuasion persuasi dan Instruction instruksi. Komunikasi pemasran adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen, sehingga konsumen mengetahui tentang produk tersebut, baik dari nama merek, kemasan, harga maupun tempat pemasaran Safrin, 2004: 1. Menurut William G. Nickels John Wiley Sons, 1984 yang dimaksud dengan Komunikasi pemasaran adalah “proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien.” Sistem Komunikasi Pemasaran itu terdiri dari tiga unsur yaitu marketing intelligence, understanding the company, dan promotion management. Marketing intelligence ialah kemampuan suatu produsen untuk mencari dan mengumpulkan informasi tentang suatu produk pesaing baik itu kelebihan maupun kekurangan dari produk tersebut Understanding company ialah upaya seorang produsen untuk memahami lebih dahulu tentang kesiapan perusaahannya untuk menghasilkan produk tersebut. Promotion manager ialah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk tetap menjaga terciptanya arus informasi tentang produk tersebut kepada distributor, pengecer maupun pembeli potensial lainnya. Safrin, 2004: 3 Adapun proses komunikasi pemasaran itu menurut William G.Nickels 1984 terdiri dari rangkaian yang saling berhubungan antara penjual dengan pembeli atau antara produsen dengan konsumen yang terdiri a mendengar-reaksi-respon- mendengar, b keinginan dan kebutuhan, c informasi, d persuasi, dan e negosiasi. 27 Gambar I: Proses Komunikasi Pemasaran Sumber: William G. Nickels 1984, Marketing Communication and Promotion Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mengenalkan suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan iklan, penjualan tatap muka personal selling, promosi penjualan sales promotion serta publisitas dan kehumasan. Rangkaian unsur-unsur komunikasi pemasaran itu disebut dengan bauran pemasaran promotion mix. Safrin, 2004: 5. Mendengar-reaksi-respon-mendengarkan Penjual Pedagang Keinginan dan kebutuihan Informasi Persuasi Negosiasi 28 Gambar 2: Bauran Pemasaran Sumber: William G. Nickels 1984, Marketing Communications and Promotions

2.1.2 STP Segmentation, Targeting, Dan Positioning

Dokumen yang terkait

Strategi Bundling Esia Dan Minat Beli (Studi Korelasional Strategi Bundling Esia Terhadap Minat Beli Mahasiswa USU)

2 32 204

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 57 138

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

13 103 93

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 14 138

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

0 0 15

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

0 0 2

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

1 1 9

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

0 0 3

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

0 0 8