Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

(1)

KUESIONER

Kepada :

Mahasiswa FISIP USU Di

Tempat Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan untuk penyelesaian tugas akhir sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, maka penulis melakukan penelitian mengenai Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU. Atas kesediaan waktunya untuk mengisi kuesioner ini, penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis

Launa Meily Girsang

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan kenyataan, pengalaman dan yang saudara rasakan. Tidak ada jawaban yamg dianggap salah, kotak di sebelah kanan tida perlu diisi dan anda tidak perlu mencantumkan nama.

I. Karakteristik Responden

Nomor Responden

1 2 1. Usia………….. tahun


(2)

2. Departemen

1. Administrasi Bisnis 4. Ilmu Politik

2. Administrasi Negara 5. Kesejahteraan Sosial 4 3. Antropologi 6. Sosiologi

7. Ilmu Komunikasi 3. Frekuensi Menonton Iklan Axe Apollo di RCTI

1. 2 kali 3. 4 kali 2. 3 kali 4. > 4kali 5

A. Brand Positioning

1. Apakah slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo yaitu Axe Effect di RCTI sudah orisinil?

1. Sangat orisinil

2. Orisinil 6 3. Kurang orisinil

4. Tidak orisinil

2. Menurut anda, apakah slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo sudah berbeda dengan produk pesaing lainnya ?

1. Sangat berbeda

2. Berbeda 7 3. Kurang berbeda


(3)

3. Apakah slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo mampu menumbuhkan perhatian Anda ?

1. Sangat mampu

2. Mampu 8 3. Kurang mapu

4. Tidak mampu

4. Apakah Anda mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo di RCTI ?

1. Sangat mengerti

2. Mengerti 9

3. Kurang Mengerti 4. Tidak mengerti

5. Apakah Anda mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo di RCTI ?

1. Sangat Mampu

2. Mampu 10

3. Kurang Mampu 4. Tidak Mampu

6. Apakah Anda mengetahui makna yang tersirat dalam slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo yaitu Axe Effect di RCTI ?

1.Sangat tahu

2.Tahu 11 3. Kurang tahu

4. Tidak tahu

7. Apakah slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo yaitu Axe Effect di RCTI mudah untuk Anda ingat?

1. Sangat mudah


(4)

3. Kurang mudah

4. Tidak mudah

8. Apakah Anda mampu mengingat lebih lama slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo dibandingkan dengan slogan iklan produk lain yang sejenis?

1. Sangat mampu

2. Mampu 13

3. Kurang Mampu 4. Tidak Mampu

9. Apakah slogan dalam iklan Axe Apollo yaitu Axe Effect dapat mempengaruhi sikap Anda dalam memilih deodorant untuk pria?

1. Sangat mempengaruhi

2. Mempengaruhi 14

3. Kurang mempengaruhi 4. Tidak mempengaruhi

10. Apakah slogan dalam iklan Axe Apollo di RCTI dapat mempengaruhi keputusan Anda dalam memilih deodorant untuk pria?

1. Sangat mempengaruhi

2. Mempengaruhi 15

3. Kurang mempengaruhi 4. Tidak mempengaruhi

11. Menurut Anda, apakah bahasa yang digunakan pada slogan iklan Axe Apollo di RCTI sesuai dengan usia Anda?

1. Sangat sesuai

2. Sesuai 16

3. Kurang sesuai 4. Tidak sesuai


(5)

B. Minat Beli

12.Menurut Anda, apakah model iklan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo di RCTI dapat menumbuhkan perhatian anda?

1. Sangat menumbuhkan perhatian

2. Menumbuhkan perhatian 17

3. Kurang menumbuhkan perhatian 4. Tidak menumbuhkan perhatian

13. Apakah Anda menaruh perhatian pada tampilan warna yang muncul dalam iklan Axe Apollo?

1. Sangat menaruh perhatian

2. Menaruh perhatian 18

3. Kurang menaruh perhatian

4. Tidak menaruh perhatian

14. Apakah Anda memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo di RCTI

1. Sangat memperhatikan

2. Memperhatikan 19

3. Kurang memperhatikan 4. Tidak memperhatikan

15. Apakah musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo dapat menumbuhkan perhatian Anda?

1. Sangat menumbuhkan perhatian

2. Menumbuhkan perhatian 20

3. Kurang menumbuhkan perhatian 4. Tidak menumbuhkan perhatian

16. Apakah Anda merasa senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo di RCTI ? 1. Sangat senang


(6)

3. Kurang senang 4. Tidak senang

17. Setelah Anda menonton iklan Axe Apollo di RCTI, apakah Anda mempunyai rasa ingin tahu tentang produk Axe?

1. Sangat ingin tahu

2. Ingin tahu 22

3. Kurang ingin tahu 4. Tidak ingin tahu

18.Setelah Anda menonton iklan Axe Apollo di RCTI, apakah anda berniat untuk mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh?

1. Sangat berniat

2. Berniat 23

3. Kurang berniat 4. Tidak berniat

19. Apakah Anda tertarik menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo di RCTI?

1. Sangat tertarik

2. Tertarik 24

3. Kurang tertarik 4. Tidak tertarik

20. Apakah Anda ingin menjadi figur dalam iklan Axe Apollo di RCTI ? 1. Sangat ingin

2. Ingin

3. Kurang ingin 25

4. Tidak ingin

21. Apakah Anda ingin menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo di RCTI ?


(7)

1. Sangat ingin 2. Ingin

3. Kurang ingin 26

4. Tidak ingin

22. Apakah Anda ingin memilih produk Axe dan bukan produk lainnya sebagai deodorant Anda ?

1. Sangat ingin memilih

2. Ingin memilih 27

3. Kurang ingin memilih 4. Tidak ingin memilih

23. Setelah menyaksikan iklan Axe Apollo di RCTI, apakah Anda percaya terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh ?

1. Sangat percaya

2. Percaya 28

3. Kurang percaya 4. Tidak percaya

24. Setelah menyaksikan iklan Axe Apollo di RCTI, apakah anda yakin menggunakan produk Axe ?

1. Sangat yakin

2. Yakin 29

3. Kurang yakin 4. Tidak yakin

25. Apakah setelah menggunakan produk Axe, Anda mempunyai keinginan untuk merekomendasikannya kepada teman Anda?

1. Sangat ingin

2. Ingin 30 3. Kurang ingin


(8)

(9)

(10)

(11)

Tabel Nilai Jawaban Brand Positioning Variabel X

No.Responden

Brand Positioning (Variabel X)

Total

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

0 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 30

0 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 30

0 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 4 28

0 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32

0 5 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 30

0 6 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 30

0 7 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 27

0 8 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 26

0 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32

1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 36

1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32

1 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34

1 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33


(12)

1 8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32

1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

2 0 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 29

2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 36

2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 23

2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 1 1 3 27

2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 33

2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

2 6 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 28

2 7 4 1 3 4 3 4 4 4 3 3 2 35

2 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32

2 9 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 36

3 0 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 40

3 1 2 3 4 1 2 2 3 1 2 1 3 24

3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 37

3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 27

3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 32

3 5 4 4 1 3 3 3 3 3 2 2 3 31

3 6 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32

3 7 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 33

3 8 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 32

3 9 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 27

4 0 3 4 3 2 3 2 3 2 4 4 4 34

4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 31


(13)

4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 29

4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33

4 5 3 3 3 3 3 1 3 2 1 1 2 25

4 6 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 29

4 7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34

4 8 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 28

4 9 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 29

5 0 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 30

5 1 2 3 3 3 3 4 4 2 1 1 3 29

5 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 20

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 31

5 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

5 5 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 28

5 6 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 33

5 7 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 34

5 8 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 30

5 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32

6 0 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 23

6 1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 38

6 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 3 29

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34

6 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 40

6 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 37

6 6 3 1 2 3 3 3 4 4 1 2 4 30


(14)

6 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

6 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

7 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

7 1 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 36

7 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 29

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

7 4 3 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 26

7 5 3 3 3 4 4 3 4 2 2 2 4 34

7 6 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 29

7 7 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34


(15)

Tabel Nilai Jawaban Minat Beli Variabel Y

Minat Beli

Total

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3 4 2 4 3 1 3 4 3 2 4 2 3 2 40

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39

3 2 3 4 3 1 2 2 4 2 2 1 1 2 32

3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 37

4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 44

2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 3 26

3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 38

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 40

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 40

3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 43

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 36

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41


(16)

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 39

3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34

4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 37

3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 30

2 4 1 4 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 28

4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 32

3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 40

4 1 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 30

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 46

4 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 1 36

4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 46

3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 36

3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 41

3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 33

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 40

3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 36

3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 35

3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 18

3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 44

3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 37

1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 18


(17)

3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 36

1 1 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 22

3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 36

2 4 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 35

1 2 4 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 30

4 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 30

2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 26

2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 33

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

4 3 2 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 1 30

3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 39

4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 42

4 3 2 4 3 2 2 2 4 2 3 1 2 2 36

4 3 3 2 3 2 1 3 1 3 3 2 3 2 35

3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 1 30

4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 47

4 2 3 4 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 37

3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 40

4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 48

4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 48

3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 36

3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 36


(18)

3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 33

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 48

3 3 3 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 2 38

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 40

2 3 2 3 3 2 1 3 1 1 1 1 2 2 27

3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 43

3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 2 40

4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 46


(19)

Tabel Skor Ranking Positioning Brand Iklan Axe Apollo dan Minat Beli

No.Responden

Skor Ranking

di di²

X Y X Y

0 1 30 40 30 53 -23 529

0 2 30 39 30 46.5 -16.5 272.25

0 3 28 32 16 17.5 -1.5 2.25

0 4 32 37 42 38.5 3.5 12.25

0 5 30 44 30 70.5 -40.5 1640.25

0 6 30 26 30 5.5 24.5 600.25

0 7 27 31 11.5 16 -4.5 20.25

0 8 26 29 8.5 9 -0.5 0.25

0 9 33 38 54 42.5 11.5 132.25

1 0 33 40 54 53 1 1

1 1 33 38 54 42.5 11.5 132.25

1 2 32 40 42 53 -11 121

1 3 36 43 71.5 67 4.5 20.25

1 4 32 42 42 62 -20 400

1 5 34 43 65 67 -2 4

1 6 33 36 54 31 23 529

1 7 31 41 35.5 58.5 -23 529

1 8 32 38 42 42.5 -0.5 0.25

1 9 33 39 54 46.5 7.5 56.25

2 0 29 34 22.5 22 0.5 0.25

2 1 36 37 71.5 38.5 33 1089

2 2 23 30 4.5 12.5 -8 64

2 3 27 28 11.5 8 3.5 12.25

2 4 33 43 54 67 -13 169

2 5 33 42 54 62 -8 64

2 6 28 32 16 17.5 -1.5 2.25

2 7 35 40 69 53 16 256

2 8 32 30 42 12.5 29.5 870.25

2 9 36 43 71.5 67 4.5 20.25

3 0 40 46 77.5 73 4.5 20.25

3 1 24 36 6 31 -25 625

3 2 37 46 74.5 73 1.5 2.25

3 3 27 36 11.5 31 -19.5 380.25

3 4 32 41 42 58.5 -16.5 272.25

3 5 31 33 35.5 20 15.5 240.25

3 6 32 40 42 53 -11 121

3 7 33 36 54 31 23 529

3 8 32 35 42 24 18 324


(20)

4 0 34 44 65 70.5 -5.5 30.25

4 1 31 37 35.5 38.5 -3 9

4 2 19 18 2 2.5 -0.5 0.25

4 3 29 36 22.5 31 -8.5 72.25

4 4 33 36 54 31 23 529

4 5 25 22 7 4 3 9

4 6 29 36 22.5 31 -8.5 72.25

4 7 34 42 65 62 3 9

4 8 28 36 16 31 -15 225

4 9 29 35 22.5 24 -1.5 2.25

5 0 30 30 30 12.5 17.5 306.25

5 1 29 30 22.5 12.5 10 100

5 2 20 26 3 5.5 -2.5 6.25

5 3 31 33 35.5 20 15.5 240.25

5 4 11 14 1 1 0 0

5 5 28 30 16 12.5 3.5 12.25

5 6 33 39 54 46.5 7.5 56.25

5 7 34 42 65 62 3 9

5 8 30 36 30 31 -1 1

5 9 32 35 42 24 18 324

6 0 23 30 4.5 12.5 -8 64

6 1 38 47 76 75 1 1

6 2 29 37 22.5 38.5 -16 256

6 3 34 40 65 53 12 144

6 4 40 48 77.5 77 0.5 0.25

6 5 37 48 74.5 77 -2.5 6.25

6 6 30 36 30 31 -1 1

6 7 28 36 16 31 -15 225

6 8 33 39 54 46.5 7.5 56.25

6 9 33 33 54 20 34 1156

7 0 33 42 54 62 -8 64

7 1 36 48 71.5 77 -5.5 30.25

7 2 29 38 22.5 42.5 -20 400

7 3 33 40 54 53 1 1

7 4 26 27 8.5 7 1.5 2.25

7 5 34 43 65 67 -2 4

7 6 29 40 22.5 53 -30.5 930.25

7 7 34 46 65 73 -8 64

7 8 33 40 54 53 1 1


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro.2004.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:Simbiosa Rekatama Media

Arikunto, Suharimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin.2005. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Effendy, Onong Uchajana.2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Fajar, Marhaeni.2009. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek Edisi Pertama,Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu

Handayani, Desy et.,all. 2010. Brand Operation. Jakarta: Erlangga Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Jakarta: Erlangga

Kasali, Rhenald.1995. Manajemen Periklanan:Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT. Anem Kosong Anem

Kartajaya, Hermawan. 2010. Hermawan Kartajaya on Positioning. Bandung: Mizan Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Edisi Kesembilan. Jakarta: PT

Prenhallindo

___________. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium:Jilid 1. Jakarta: PT. Prenhalindo

___________. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kriyantono, Rachmat. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

__________________. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Moriarty, Sandra,Nancy Mitchell dan William Wells. 2011. Advertising Edisi

Kedelapan. Jakarta: Kencana

Morissan.2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(22)

Mulyana, Deddy.2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Press Rosdakarya

Nurudin.2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Press Pandji, Anoraga. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Shimp, Terence.2003.Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Suhandang, Kustadi.2004. Public Relations Perusahaan. Bandung: Nuansa

________________. 2010. Periklanan: Manajemen, Kiat, dan Strategi. Bandung: Nuansa

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication:Teks dan Kasus.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wibowo, Wahyu. 2003. Sihir Iklan : Format Komunikasi Mondial Dalam Kehidupan Kosmopolit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara Sumber Lain :

12:55 tanggal 28 November 2013

megaonlinetrading.com/remote.asp?m=berita-pasar&id=17921). Diakses pada jam 13.05 tanggal 28 November 2013

2 Januari 2014

Tempo.co/read/news/2013/03/06/090465467/Acara-TV-Ini-Paling-Digemari-Penonton-Indonesia diakses pada jam 11.00 tanggal 2 Januari 2014


(23)

http:sejarahperiklananindonesia;majalah dictum.html diakses pada jam 12.00 tanggal 2 Januari 2014


(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU di Jl. A. Sofyan No. 1 Medan.

3.1.1 Gambaran Umum Universitas Sumatera Utara

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.

Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang


(25)

diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.

Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).

Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.

Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).

Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).


(26)

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.

Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957, dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.

3.1.2 Profil

3.1.2.1 Program Studi

USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing.

3.1.2.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Kelahiran Fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Pada awal pendiriannya (1980), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara masih merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Setahun kemudian


(27)

Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses pengembangannya, jurusan yang ada di FISIP USU tidak dibuka sekaligus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya. Oleh karenanya, pada tahun ajaran 1980/1981, FISIP USU hanya membuka 2 (dua) jurusan saja yaitu:

1. Jurusan Ilmu Komunikasi

2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara

3.1.2.3 Visi

Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah: “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”.

3.1.2.4 Misi

• Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik

• Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagi suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain


(28)

• Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing;

• Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

3.1.2.5 Pimpinan

Dekan : Prof. Dr. Badaruddin, M.Si

Pembantu Dekan : 1. Drs. Zakaria, M.S.P. 2. Dra. Rosmiani, M.A. 3. Drs. Edward, M.S.P. 3.2 Sejarah Singkat RCTI

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah

pertama. RCTI pertama mengudara pada 13

November hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki membayar Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak perusahaan media yang juga memiliki


(29)

hak siar atas ajang MNCTV.

RCTI menerima izin siaran pada denga tanah seluas 10 Hektar. Pada pertama kali, selama 4 jam sehari dengan decoder

Bermula dari Jl. Raya Pejuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, RCTI memulai siarannya secara komersial pada Jabodetabek, di mana pada saat itu siaran RCTI diterima secara terbatas untuk pelanggan yang memiliki dekoder di wilayah Jabodetabek. Meskipun bersiaran lokal di Jakarta, namun ternyata status RCTI pada saat itu adalah televisi berlangganan, bukan televisi lokal. Meski pada saat itu RCTI masih berstatus televisi berlangganan di Jakarta, RCTI sempat menayangkan iklan-iklan bermerek. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus Indonesia. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal.

Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pada bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI beroperasi secara terestrial sebagai siaran gratis dan pada saat itu pula, stasiun televisi swasta kedua di Indonesia yang pada saat itu berstatus televisi lokal di RCTI merealisasikan hal itu setelah RCTI meluaskan siarannya ke Bandung pada

Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus melakukan siarannya secara nasional. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 24 Agustus


(30)

semangat baru. Hingga awal tahun seluruh Indonesia.

3.3 Sekilas Tentang Axe

Produk Axe diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun 1983 di Prancis. Sebagaimana yang dinyatakan oleh jutaan pria Prancis, merek Axe begitu terkenal sehingga dalam waktu tidak terlalu lama merek tersebut sudah dikenal di negara-negara lain, dan sekarang telah menikmati kemasyhurannya selama lebih dari dua dasawarsa. Dewasa ini Axe dapat dengan mudah ditemui di lebih dari 60 negara dan telah menjadi deodoran nomor satu di pasar Eropa dan Amerika Latin, dan sudah dikenal di Amerika Serikat (dikenal sebagai Lynx) dan Asia. Di Indonesia, produk Axe menjadi produk terkemuka dalam segmen deodoran pria.

Axe adalah sebuah merek produk perawatan multinasional termasuk AXE memiliki kualitas premium dan berasal dari tempat-tempat eksotis di berbagai belahan dunia. Diantaranya adalah Cardamon Oil dari Guatemala, Geranium Oil dari Reunion Island, dan Patchouli Oil dari Indonesia.

Dengan kerja keras tim yang berpengalaman dan arahan Ann Gottlieb, yang juga sangat berpengalaman dalam menghasilkan fine fragrance ternama di dunia, AXE berhasil menciptakan lima pilihan wewangian yang disesuaikan dengan berbagai karakter pemakainya. AXE saat ini telah menjadi salah satu pemimpin pasar dunia wewangian pria muda (male fragrance) yang wanginya disukai pria pemakainya dan keharumannya juga digandrungi para wanita. Kelima varian ini hadir dari imajinasi para "Superstar Perfumer" dunia yang juga pernah menciptakan parfum-parfum desainer kenamaan seperti Calvin Klein, Elizabeth Arden,Ralph Lauren, Prada, Christian Dior, Armani, Versace, dan lain-lain. (AS) Harga eceran produk Axe Deodorant Body Spray 150ml Pewangi Tubuh adalah Rp. 26.500,-


(31)

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel berhubungan dengan variasi-variasi pada variabel lain. (Rakhmat, 2004:27).

Dengan metode korelasional, kita bukan hanya menghimpun data dan menyusun secara sistematis, tetapi juga meneliti hubungan diantara variabel-variabel.

3.5 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristk tertentu dalam penelitian (Nawawi 2001:141).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S-1 Angkatan 2011 dan 2012 yang pernah menonton iklan Axe Apollo di RCTI minimal 2 kali.

Tabel 3.1 Populasi

NO Departemen Angkatan Jumlah

2011 2012

1. Administrasi Bisnis 30 40 70

2 Administrasi

Negara

20 25 45

3 Antropologi 15 20 35

4 Ilmu Komunikasi 25 33 58

5 Ilmu Politik 27 30 57

6 Kesejahteraan Sosial

20 23 43

7 Sosiologi 25 15 40


(32)

3.6 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus perhitungan besaran sampel (Bungin, 2005:105). Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% yakni sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah populasi d = Nilai presisi (a = 0,1)

Maka, perhitungannya sebagai berikut :

= 77,67 dibulatkan 78 orang

Jadi, sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 78 orang.

3.7Teknik Penarikan Sampel

3.7.1 Stratified Proportional Sampling

Dalam teknik Stratified Proportional Sampling populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata, yang bisa berupa usia, kota, jenis kelamin,agama, tingkat penghasilan dan sebagainya yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. Dalam teknik ini, setiap strata diambil


(33)

jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel, yaitu dengan rumus :

Keterangan :

: Jumlah mahasiswa tiap angkatan : Jumlah sampel keseluruhan populasi : Jumlah populasi

Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui sampel pada setiap departemen yaitu : Tabel 3.2

Penarikan Sampel

Departemen Stambuk SubPopulasi Penarikan

Sampel Sampel Administrasi Bisnis

2011

30 7

Administrasi Negara 20 4

Antropologi 15 3

Ilmu Komunikasi 25 6


(34)

Kesejahteraan Sosial 20 4

Sosiologi 25 6

Administrasi Bisnis

2012

40 9

Administrasi Negara 25 6

Antropologi 20 4

Ilmu Komunikasi 33 7

Ilmu Politik 30 7

Kesejahteraan Sosial 23 5

Sosiologi 15 4

Jumlah 78

3.7.2 Purposive Sampling

Pengambilan sampling dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006:154). Adapun kriteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa FISIP USU angkatan 2011 dan 2012 b. Pernah menonton iklan Axe Apollo minimal 2 kali


(35)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Penelitian Lapangan ( field research)

Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui :

• Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab tertulis pula oleh responden (Nawawi, 1991:117). Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa FISIP USU yang telah terpilih menjadi sampel

• Wawancara, yaitu alat pengumpul data yang berbetuk sejumlah pertanyaan lisan yang dijukan oleh peneliti yang dijawab secara lisan pula oleh responden (Nawawi, 1991:111). Dalam hal ini peneliti akan berdialog atau mewawancarai pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang hendak diteliti

• Observasi, yaitu proses pengamatan dan pencatatan secara sistemastis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian.

b. Penelitian Kepustakaan (library research)

Penelitian kepustakaan ini merupakan data sekunder yakni data yang didapat melalui kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, majalah-majalah, bahan perkuliahan yang kiranya punya relevansi langsung dengan masalah penelitian penulis.


(36)

3.9 Teknik Analis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa, yaitu :

1. Analisa Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggak merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom untuk setiap kategori (Singarimbun, 2008:266).

2. Analisa Tabel Silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif (Singarimbun, 2008:273).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat hubungan diantara dua variabel, maka peneliti menggunakan rumus koefisien tata genjang (Rank Order Correlation Coeficient) oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien . Spearman Rho menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya.

Rumus koefisien korelasi adalah :


(37)

Keterangan :

rs : Koefisien korelatif Spearman n : Jumlah sampel

di : Menunjukkan perbedaan tiap rank

Untuk menguji signifikan korelasi untuk n > 0 apakah masing-masing variabel berpengaruh dengan menggunakan rumus ttest pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut :

Keterangan :

t : nilai terhitung

rs : nilai koefisien korelasi n : Jumlah sampel

Jika tabel ttabel > thitung , maka hubungan signifikan (Ha diterima) Jika tabel ttabel < thitung , maka hubungan tidak signifikan (Ho diterima)

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan) digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi, sebagai berikut (Kriyantono, 2006:169).

< 0,20 :Hubungan rendah sekali ; lemah sekali 0,20 - 0,40 : Hubungan rendah tapi pasti

0,41 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 : Hubungan yang tinggi kuat ; kuat


(38)

> 0,91 : Hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali

Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X terhadap Y (Rakhmat, 2004:30) yaitu dengan rumus:


(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis

4.1.1 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan untuk membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal untuk menganalisa data yang terdiri dari kolom sejumlah frekuensi dan persentase untuk kategori (Singarimbun, 1995:226).

4.1.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, departemen mahasiswa FISIP dan frekuensi menonton iklan Axe Apollo di RCTI.

Tabel 4.1 Usia Responden

No Usia Frekuensi Persen (%)

1 19 Tahun 22 28,2

2 20 Tahun 29 37,2

3 21 Tahun 20 25,6

4 22 Tahun 7 9

Total 78 100

P.01/F.03

Dari tabel 4.1 tersebut menunjukkan data tentang usia responden yang dijadikan objek penelitian ini. Dari tabel tersebut dapat dilihahat bahwa responden yang berada pada usia 19 tahun 22 orang (28,2 %), usia 20 tahun berjumlah 29 orang (37,2 %), usia 21 tahun 20 orang (25,6 %), dan usia 22 tahun 7 orang (9%). Dari


(40)

penjabaran tersebut di atas dapat dilihat bahwa yang berusia 20 tahun lebih banyak dibandingkan dengan yang berusia 19 tahun, 21 tahun dan 22 tahun.

Tabel 4.2 Departemen Responden

No Departemen Frekuensi

Persen (%)

1 Administrasi Bisnis 16 20,5

2 Administrasi Negara 10 12,8

3 Antropologi 7 9

4 Ilmu Politik 13 16,7

5 Kesejahteraan Sosial 9 11,5

6 Sosiologi 10 12,8

7 Ilmu Komunikasi 13 16,7

Total 78 100

P.02/F.04

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan data tentang departemen responden yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dari tabel tersebut jumlah responden yang berada di departemen Administrasi Bisnis adalah sebanyak 16 orang (20,5%), Administrasi Negara sebanyak 10 orang (12,8%), Antropologi sebanyak 7 orang (9%), Ilmu Politik 13 orang (16,7%), Kesejahteraan Sosial sebanyak 9 orang (11,5%), Sosiologi sebanyak 10 orang (12,8%), dan Ilmu Komunikasi sebanyak 13 orang (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa responden terbesar dalam penelitian ini adalah responden yang berada di departemen Administrasi Bisnis.

Tabel 4.3 Frekuensi Menonton

No Frekuensi Menonton Frekuensi Persen

(%)

1 2 Kali 32 41

2 3 Kali 9 11,5

3 4 Kali 7 9

4 > 4 Kali 30 38,5

Total 78 100


(41)

Tabel 4.3 menunjukkan seberapa sering responden menonton iklan Axe Apollo di RCTI dalam sehari. Jumlah responden yang memiliki frekuensi menonton sebanyak 2 kali adalah 32 orang (41%), frekuensi menonton 3 kali sebanyak 9 orang (11,5%), frekuensi menonton 4 kali sebanyak 7 orang (9%), dan frekuensi menonton lebih dari 4 kali sebanyak 30 orang (38,5%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menonton iklan Axe Apollo di RCTI sebanyak 2 kali dalam sehari, walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan pada responden yang menonton iklan Axe Apollo lebih dari 4 kali dalam sehari.

4.1.3 Positioning Brand Iklan Axe Apollo / Variabel Bebas (X) Tabel 4.4 Keorisinalan Slogan Iklan Axe Apollo

No Keorisinalan Slogan Iklan Axe

Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat orisinil 14 17,9

2 Orisinil 52 66,7

3 Kurang Orisinil 10 12,8

4 Tidak Orisinil 2 2,6

Total 78 100

P.04/F.06

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa 14 orang (17,9%) menyatakan slogan iklan Axe Apollo sangat orisinil, 52 orang (66,7%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo orisinil, 10 orang (12,8%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo kurang orisinil, dan 2 orang (2,6%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo tidak orisinil.

Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa FISIP USU setuju bahwa Iklan Axe Apollo di RCTI sudah orisinil yakni asli atau tidak meniru slogan produk iklan lain yang sejenis, hal ini terlihat dari frekuensinya yang mencapai 52 orang (66,7%).


(42)

Tabel 4.5

Slogan yang Digunakan Dalam Iklan Axe Apollo

No

Slogan Yang Digunakan Iklan

Axe Apollo

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Berbeda 10 12,8

2 Berbeda 56 71,8

3 Kurang Berbeda 9 11,5

4 Tidak Berbeda 3 3,9

Total 78 100

P.05/F.07

Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa 10 orang (12,8%) menyatakan slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo sangat berbeda dengan slogan produk pesaing lainya, 56 orang (71,8%) menyatakan bahwa slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo berbeda dengan slogan produk pesaing lainnya, 9 orang (11,5%) menyatakan bahwa slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo kurang berbeda dengan slogan produk pesaing lainnya, dan 3 orang (3,9%) menyatakan bahwa slogan yang digunakan dalam iklan Axe tidak berbeda dengan produk pesaing lainnya.

Dari penjabaran tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa slogan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo sudah berbeda dengan slogan produk pesaing lainnya, yang disebabkan keorisinalan slogan yang digunalan oleh Axe Apollo. Hal ini dapat terlihat pada jumlah frekuensi yang mencapai 56 orang (71,8%).


(43)

Tabel 4.6

Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam Menumbuhkan Perhatian

No

Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam

Menumbuhkan Perhatian

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Mampu 6 7,7

2 Mampu 51 65,4

3 Kurang Mampu 19 24,3

4 Tidak Mampu 2 2,6

Total 78 100

P.06/F.08

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 6 orang (7,7%) responden yang menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo sangat mampu menumbuhkan perhatian, 51 orang (65,4%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo mampu menumbuhkan perhatian, 19 orang (24,3%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo kurang mampu menumbuhkan perhatian, dan 2 orang (2,6%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo tidak mampu menumbuhkan perhatian.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas mahasiswa FISIP USU menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo mampu menumbuhkan perhatian dengan frekuensi 51 orang (65,4%), hal ini dikarenakan iklan Axe Apollo yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik perhatian responden.


(44)

Tabel 4.7

Slogan yang Disampaikan dalam Iklan Axe Apollo

No

Slogan yang disampaikan dalam iklan Axe

Apollo

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Mengerti 8 10.2

2 Mengerti 52 66.7

3 Kurang Mengerti 16 20.5

4 Tidak Mengerti 2 2.6

Total 78 100

P.07/F.09

Tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 8 orang (10,2%) sangat mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo, 52 orang (66,7%) mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo, 16 orang (20,5%) kurang mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo, dan 2 orang (2,6%) tidak mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo.

Dari penjabaran tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa FISIP USU mengerti slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo dengan hasil frekuensi 52 orang dalam persen sebanyak 66,7%. Hal ini berarti Axe Apollo mampu membuat slogan yang dapat dimengerti oleh calon konsumennya.


(45)

Tabel 4.8

Kemampuan Memahami Slogan yang Disampaikan dalam Iklan Axe Apollo

No Kemampuan memahami slogan yang

disampaikan dalam iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Mampu 7 9

2 Mampu 57 73

3 Kurang Mampu 13 16,7

4 Tidak Mampu 1 1,3

Total 78 100

P.08/F.10

Dari tabel 4.8 di atas, 7 orang (9%) menjawab sangat mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo, 57 orang (73%) menjawab mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo, 13 orang (16,7%) menjawab kurang mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo dan 1 orang (1,3%) menjawab tidak mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa FISIP mampu memahami slogan yang disampaikan dalam iklan Axe Apollo hal ini terlihat pada jumlah frekuensi yang mencapai 57 orang dengan persentase 73%. Hal ini berbanding lurus terhadap slogan yang dapat dimengerti oleh mahasiswa FISIP USU yang keduanya sama-sama mempunyai persentasi yang besar untuk mengerti dan memahami slogan Axe Apollo.


(46)

Tabel 4.9

Makna Yang Tersirat dalam Slogan Iklan Axe Apollo

No Makna Yang tersirat dalam

Slogan Iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Tahu 5 6,4

2 Tahu 51 65,4

3 Kurang Tahu 19 24,3

4 Tidak Tahu 3 3,9

Total 78 100

P.9/F.11

Berdasarkan tabel 4.9, sebanyak 5 orang (6,4%) sangat tahu makna yang tersirat dalam slogan iklan Axe Apollo, 51 orang (65,4%) tahu makna yang tersirat dalam slogan iklan Axe Apollo, 19 orang (24,3%) kurang tahu makna yang tersirat dalam slogan iklan Axe Apollo, dan 3 orang (3,9%) tidak tahu makna yang tersirat dalam slogan iklan Axe Apollo.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FISIP USU sudah tahu makna yang tersirat dalam slogan iklan Axe Apollo terbukti dengan jumlah frekuensinya yang mencapai 51 orang (65,4%). Hal ini disebabkan karena mahasiswa FISIP USU mampu memahami dan mengerti slogan yang disampaikan iklan Axe Apollo.


(47)

Tabel 4.10

Kemudahan Slogan Iklan Axe Apollo untuk Diingat

No Kemudahan Slogan Iklan

Axe Apollo untuk diingat Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Mudah 10 12,8

2 Mudah 51 65,4

3 Kurang Mudah 14 17,9

4 Tidak Mudah 3 3,9

Total 78 100

P.10/F.12

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa 10 orang (12,8%) menyatakan slogan iklan Axe Apollo sangat mudah untuk diingat, 51 orang (65,4%) menyatakan slogan iklan Axe Apollo mudah untuk diingat, 14 orang (17,9%) menyatakan slogan iklan Axe Apollo kurang mudah untuk diingat, dan 3 orang (3,9%) menyatakan slogan iklan Axe Apollo tidak mudah untuk diingat.

Dapat ditarik kesimpulan mayoritas respronden dengan 51 orang (65,4%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo mudah untuk diingat. Ini berarti Axe Apollo mampu membuat slogan yang sederhana dan jelas sehingga dapat dengan mudah diingat oleh Mahasiswa FISIP USU.


(48)

Tabel 4.11

Kemampuan Mengingat Lebih Lama Slogan Iklan Axe Apollo

No

Kemampuan mengingat Lebih Lama Slogan Iklan

Axe Apollo

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Mampu 5 6,4

2 Mampu 51 65,4

3 Kurang Mampu 17 21,8

4 Tidak Mampu 5 6,4

Total 78 100

P.11/F.13

Berdasarkan Tabel 4.11 didapat 5 orang (6,4%) menyatakan sangat mampu mengingat lebih lama slogan iklan Axe Apollo, 51 orang (65,4%) menyatakan mampu mengingat lebih lama slogan iklan Axe Apollo, 17 orang (21,8%) menyatakan kurang mampu mengingat lebih lama slogan iklan Axe Apollo, dan 5 orang (6,4%) menyatakan tidak mampu mengingat lebih lama slogan iklan Axe Apollo.

Dari tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa FISIP USU mampu mengingat lebih lama slogan iklan Axe Apollo lebih lama, terbukti dengan jumlah frekuensi yang mencapai 51 orang (65,4%). Hal ini berarti slogan iklan Axe Apollo mampu tertanam di benak mahasiswa FISIP USU lebih lama dibandingkan dengan slogan produk pesaing lainnya.


(49)

Tabel 4.12

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Sikap

No

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi

Sikap

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Mempengaruhi 5 6,4

2 Mempengaruhi 45 57,7

3 Kurang Mempengaruhi 18 23,1

4 Tidak Mempengaruhi 10 12,8

Total 78 100

P.12/F.14

Dari tabel 4.12 diketahui bahwa 5 orang (6,4%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo sangat mempengaruhi sikap responden dalam memilih deodorant untuk pria, 45 orang (57,7%) menyatakan slogan Iklan Axe Apollo mempengaruhi sikap responden dalam memilih deodorant untuk pria, 18 orang (23,1%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo kurang mempengaruhi sikap responden dalam memilih deodorant untuk pria, dan 10 orang (12,8%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo tidak mempengaruh responden dalam memilih deodorant untuk pria,

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa slogan iklan Axe Apollo mempengaruhi sikap Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria. Hal ini berarti dengan slogannya yang disampaikan melalui iklan, Axe Apollo mampu mempengaruhi sikap Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant yang disebabkan karena slogan iklan Axe Apollo yang mampu menumbuhkan perhatian.


(50)

Tabel 4.13

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Keputusan

No

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi

Keputusan

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat mempengaruhi 4 5,1

2 Mempengaruhi 35 44,9

3 Kurang Mempengaruhi 26 33,3

4 Tidak Mempenagruhi 13 16,7

Total 78 100

P.13/F.15

Dari Tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa 4 orang (5,1%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo sangat mempengaruhi keputusan Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria, 35 orang (44,9%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo mempengaruhi keputusan Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria, 26 orang (33,3%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo kurang mempengarui keputusan Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria, dan 13 orang (16,7%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo tidak mempengaruhi Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa slogan iklan Axe Apollo mempengaruhi Mahasiswa FISIP USU dalam memilih deodorant untuk pria terlihat dalam jumlah frekuensi yang mencapai 35 orang (44,9%). Hal ini berarti Axe Effect sebagai slogan Axe dapat menarik perhatian Mahasiswa FISIP USU untuk membeli deodorant Axe dibandingkan dengan produk lainnya.


(51)

Tabel 4.14

Kesesuaian Bahasa Slogan Iklan Axe Apollo dengan Usia Responden

No

Kesesuaian Bahasa Slogan Iklan Axe Apollo dengan

Usia Responden

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Sesuai 14 17,9

2 Sesuai 57 73,1

3 Kurang Sesuai 4 5,1

4 Tidak Sesuai 3 3.9

Total 78 100

P.14/F.16

Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, 14 orang (17,9%) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pada slogan iklan Axe Apollo sangat sesuai dengan usia responden, 57 orang (73,1%) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pada slogan iklan Axe Apollo sesuai dengan usia responden, 4 orang (5,1%) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pada slogan iklan Axe Apollo kurang sesuai dengan usia responden, dan 3 orang (3,9%) menyatakan bahwa slogan iklan Axe Apollo tidak sesuai dengan usia responden.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa bahasa yang digunakan pada slogan iklan Axe Apollo sudah sesuai dengan usia responden. Axe Apollo sebagai deodorant pria memang menargetkan pria yang berumur 17-29 tahun sebagai target pasarnya, sehingga produk Axe membuat bahasa slogan yang dapat menarik perhatian Mahasiswa FISIP USU sebagai target pasarnya. Dan hal ini terbukti dengan pencapaian frekuensi 57 orang dengan persentase 73,1%.


(52)

4.1.4 Minat Beli/ Variabel Y

Tabel 4.15

Model Iklan dalam Iklan Axe Apollo

No Perhatian pada model Iklan

Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Menumbuhkan Perhatian 18 23,1

2 Menumbuhkan Perhatian 48 61,5

3 Kurang Menumbuhkan Perhatian 8 10,3

4 Tidak Menumbuhkan Perhatian 4 5,1

Total 78 100

P.15/F.17

Dari tabel 4.15 tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 18 orang (23,1%) menyatakan model iklan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo sangat menumbuhkan perhatian, 48 orang (61,5%) menyatakan model iklan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo dapat menumbuhkan perhatian, 8 orang (10,3%) menyatakan model iklan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo kurang menumbuhkan perhatian, dan 4 orang (5,1%) menyatakan bahwa model yang digunakan dalam iklan Axe Apollo tidak menumbuhkan perhatian.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Axe Apollo yaitu Aura Kasih, Vicki Shu, dan Tyas Mirasih menumbuhkan perhatian Mahasiswa FISIP USU. Hal ini disebabkan karena model yang digunakan merupakan artis yang cukup dikenal oleh masyarakat luas dan mempunyai penampilan yang menarik.


(53)

Tabel 4.16

Tampilan Warna Pada Iklan Axe Apollo

No Perhatian Pada tampilan

Warna Iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Menaruh Perhatian 6 7,7

2 Menaruh Perhatian 57 73,1

3 Kurang Menaruh Perhatian 10 12,8

4 Tidak Menaruh Perhatian 5 6,4

Total 78 100

P.16/F.18

Dari Tabel 4.16 terlihat bahwa 6 orang (7,7%) menyatakan bahwa responden sangat menaruh perhatian pada tampilan warna yang muncul dalam iklan Axe Apollo, 57 orang (73,1%) menyatakan responden menaruh perhatian pada tampilan warna yang muncul dalam iklan Axe Apollo, 10 orang (12,8%) menyatakan responden kurang menaruh perhatian pada tampilan warna yang muncul dalam iklan Axe Apollo, 5 orang (6,4%) menyatakan tidak menaruh perhatian pada tampilan warna yang muncul dalam iklan Axe Apollo.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan mereka menaruh perhatian pada warna yang ada di dalam iklan Axe Apollo, dimana warna yang paling dominan dalam iklan tersebut adalah biru dan hitam yang menunjukkan maskulinitas. Hal ini terbukti dengan frekuensi yang mencapai 57 orang (73,1%).


(54)

Tabel 4.17

Penataan Gambar Pada Iklan Axe Apollo

No Perhatian pada Penataan

Gambar Iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Memperhatikan 8 10,3

2 Memperhatikan 46 59

3 Kurang Memperhatikan 19 24,3

4 Tidak Memperhatikan 5 6,4

Total 78 100

P.17/F.19

Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa 8 orang (10,3%) menyatakan sangat memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo, 46 orang (59%) menyatakan memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo, 19 orang (24,3%) menyatakan kurang memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo, dan 5 orang (6,4%) menyatakan tidak memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Mahasiswa FISIP USU memperhatikan penataan gambar yang digunakan dalam iklan Axe Apollo dengan hasil frekuensi berjumlah 46 orang (59%). Hal ini membuktikan bahwa penataan gambar iklan Axe Apollo dikemas sedemikian rupa dari awal sampai akhir sehingga dapat menarik perhatian Mahasiswa FISIP USU.


(55)

Tabel 4.18

Musik atau Jingle dalam Iklan Axe Apollo

No Perhatian pada Musik atau

Jingle dalam Iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Menumbuhkan Perhatian 13 16,7

2 Menumbuhkan Perhatian 41 52,5

3 Kurang Menumbuhkan Perhatian 21 26,9

4 Tidak Menumbuhkan Perhatian 3 3,9

Total 78 100

P.18/F.20

Dari Tabel 4.18 diketahui bahwa 13 orang (16,7%) menyatakan musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo sangat menumbuhkan perhatian, 41 orang (52,5%) menyatakan musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo menumbuhkan perhatian, 21 orang (26,9%) menyatakan musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo kurang menumbuhkan perhatian, dan 3 orang menyatakan musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo tidak menumbuhkan perhatian.

Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa musik jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo dapat menumbuhkan perhatian terbukti dengan hasil frekuensi yang mencapai 41 orang (52,5%). Hal ini membuktikan bahwa musik atau jingle yang digunakan dalam iklan Axe Apollo dapat menumbuhkan perhatian Mahasiswa FISIP USU.


(56)

Tabel 4.19

Perasaan Setelah Menyaksikan Iklan Axe Apollo

No

Perasaan Setelah Menyaksikan Iklan Axe

Apollo

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Senang 3 3,9

2 Senang 55 70,5

3 Kurang Senang 16 20,5

4 Tidak Senang 4 5,1

Total 78 100

P.19/F.21

Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa 3 orang (3,9%) merasa sangat senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 55 orang (70,5%) merasa senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 16 orang (20,5%) merasa kurang senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dan 4 orang (5,1%) merasa tidak senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden merasa senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, terlihat pada jumlah frekuensi yang mencapai 55 orang (70,5%). Hal ini diakibatkan karena model iklan, musik atau jingle, dan penataan gambar yang telah menarik perhatian Mahasiswa FISIP USU.


(57)

Tabel 4.20

Rasa Ingin Tahu Tentang Produk Axe

No Rasa Ingin Tahu Tentang

Produk Axe Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Ingin Tahu 5 6,4

2 Ingin Tahu 40 51,3

3 Kurang Ingin Tahu 26 33,3

4 Tidak Ingin Tahu 7 9

Total 78 100

P.20/F.22

Tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa 5 orang (6,4%) menyatakan setelah menonton iklan Axe Apollo mempunyai rasa sangat ingin tahu tentang produk Axe, 40 orang (51,3%) menyatakan setelah menonton iklan Axe Apollo mempunyai rasa ingin tahu tentang produk Axe, 26 orang (33,3%) menyatakan setelah menonton iklan Axe Apollo mempunyai rasa kurang ingin tahu tentang produk Axe, dan 7 orang (9%) menyatakan setelah menonton iklan Axe Apollo mempunysi rasa tidak ingin tahu tentang produk Axe.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa iklan Axe Apollo dapat meningkatkan rasa ingin tahu Mahasiswa FISIP USU, hal ini dapat dilihat pada jumlah frekuensi yakni 40 orang (51,3%). Hal ini disebabkan karena timbulnya rasa senang setelah menyaksikan iklan Axe Apollo.


(58)

Tabel 4.21

Mencari Informasi Tentang Produk Axe Lebih Jauh

No Mencari Informasi Tentang

Produk Axe Lebih Jauh Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Berniat 2 2,6

2 Berniat 36 46,1

3 Kurang Berniat 32 41

4 Tidak Berniat 8 10.3

Total 78 100

P.21/F.23

Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa 2 orang (2,6%) menyatakan sangat berniat mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh setelah menonton iklan Axe Apollo, 36 orang (46,1%) menyatakan berniat mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh setelah menonton iklan Axe Apollo, 32 orang (41%) menyatakan kurang berniat mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh setelah menonton iklan Axe Apollo, dan 8 orang (10,3%) menyatakan tidak berniat mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh setelah menonton iklan Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan Axe Apollo dapat membuat Mahasiswa FISIP USU berniat mencari informasi tentang produk Axe lebih jauh yaitu dengan frekuensi 36 orang (46,1%). Hal ini disebabkan karena rasa ingin tahu pada produk Axe setelah menonton iklan Axe, sehingga timbul rasa niat untuk mencari informasi tentang produk Axe.


(59)

Tabel 4.22

Ketertarikan Menggunakan Produk Axe

No Ketertarikan Menggunakan

Produk Axe Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Tertarik 8 10,3

2 Tertarik 46 59

3 Kurang Tertarik 18 23,1

4 Tidak Tertarik 6 7,7

Total 78 100

P.22/F.24

Dari Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa 8 orang (10,3%) menyatakan sangat tertarik untuk menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 46 orang (59%) menyatakan tertarik menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 18 orang (23,1%) menyatakan kurang tertarik menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dan 6 orang (7,7%) menyatakan tidak tertarik menggunak produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditari kesimpulan bahwa iklan Axe Apollo dapat membuat Mahasiswa FISIP USU tertarik menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklannya yang terbukti dengan jumlah frekuensi 46 orang (59%). Hal ini disebabkan karena ada niat untuk mencari informasi lebih jauh tentang produk Axe, sehingga timbul rasa ketertarikan untuk menggunakan produk Axe.


(60)

Tabel 4.23

Keinginan Menjadi Figur dalam Iklan Axe Apollo

No Keinginan Menjadi Figur

Dalam Iklan Axe Apollo Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Ingin 11 14,1

2 Ingin 36 46,2

3 Kurang Ingin 12 15,4

4 Tidak Ingin 19 24,3

Total 78 100

P.23/F.25

Dari Tabel 4.23 menunjukkan bahwa 11 orang (14,1%) menyatakan sangat ingin menjadi figur dalam iklan Axe Apollo, 36 orang (46,2%) menyatakan ingin menjadi figur dalam iklan Axe Apollo, 12 orang (15,4%) menyatakan kurang ingin menjadi figur dalam iklan Axe Apollo, dan 19 orang (24,3%) menyatakan tidak ingin menjadi figur dalam iklan Axe Apollo.

Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa figur dalam iklan Axe Apollo dapat membuat Mahasiswa FISIP USU ingin menjadi figur seperti dalam iklan Axe Apollo, yang dapat pergi keluar angkasa ditemani oleh tiga orang model perempuan di iklan tersebut. Hal ini dikarenakan karena model iklan dalam iklan tersebut dapat menumbuhkan perhatian dari Mahasiswa FISIP USU untuk menjadi seperti figur di dalamnya.


(61)

Tabel 4.24

Keinginan Untuk Menggunakan Produk Axe

No Keinginan Untuk

Menggunakan Produk Axe Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Ingin 6 7,7

2 Ingin 43 55,2

3 Kurang Ingin 20 25,6

4 Tidak Ingin 9 11,5

Total 78 100

P.24/F.26

Dari Tabel 4.24 diatas terlihat bahwa 6 orang (7,7%) menyatakan sangat ingin untuk menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 43 orang (55,2%) menyatakan ingin untuk menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 20 orang (25,6%) menyatakan kurang ingin menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dan 9 orang (11,5%) menyatakan tidak ingin menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Mahasiswa FISIP USU ingin menggunakan produk Axe setelah menonton iklan Axe Apollo dengan frekuensi 43 orang (55,2%). Hal ini membuktikan iklan Axe Apollo dapat mempengaruhi sikap Mahasiswa FISIP USU untuk menginginkan produk Axe.


(62)

Tabel 4.25

Keinginan Memilih Produk Axe sebagai deodorant

No Keinginan Memilih Produk

Axe sebagai deodorant Frekuensi

Persen (%)

1 Sangat Ingin Memilih 6 7,7

2 Ingin Memilih 40 51,3

3 Kurang Ingin Memilih 24 30,8

4 Tidak Ingin Memilih 8 10,3

Total 78 100

P.25/F.27

Berdasarkan Tabel 4.25 menunjukkan bahwa 6 orang (7,7%) sangat ingin memilih produk Axe dan bukan produk lainnya sebagai deodorant, 40 orang (51,3%) menyatakan ingin memilih produk Axe dan bukan produk lainnya sebagai deodorant , 24 orang (30,8%) menyatakan kurang ingin memilih produk Axe sebagai deodorant, dan 8 orang(10,3%) menyatakan tidak ingin memilih produk Axe sebagai deodorant.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa iklan Axe Apollo dapat membuat Mahasiswa FISIP USU agar berkeinginan untuk memilih produk Axe dan bukan produk lainnya sebagai deodorant dengan jumlah frekuensi yang mencapai 40 orang (51,3%). Hal ini berarti iklan Axe Apollo dapat mempengaruhi sikap Mahasiswa FISIP USU agar berkeinginan untuk memilih Axe sebagai deodorant.


(63)

Tabel 4.26

Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan Axe

No

Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan

Axe

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Percaya 2 2,6

2 Percaya 40 51,3

3 Kurang Percaya 29 37,2

4 Tidak Percaya 7 9

Total 78 100

P.26/F.28

Dari Tabel 4.26 terlihat bahwa 2 orang (2,6%) menyatakan sangat percaya terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 40 orang (51,3%) menyatakan percaya manfaat dan keuntungan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 29 orang (37,2%) menyatakan kurang percaya kurang percaya terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dan 7 orang (9%) menyatakan tidak percaya terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe setelah menyaksikan ikaln Axe Apollo.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa , setelah menonton Mahasiswa FISIP USU percaya terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe dengan frekuensi yang mencapai 40 orangg (51,3%). Hal ini membuktikan iklan Axe Apollo mampu meyakinkan Mahasiswa FISIP USU untuk percaya terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe sebagai deodorant pria.


(64)

Tabel 4. 27

Keyakinan Untuk Menggunakan Produk Axe

No Keyakinan Untuk

Menggunakan Produk Axe Frekuensi Persen(%)

1 Sangat Yakin 2 2.6

2 Yakin 34 43,6

3 Kurang Yakin 36 46,1

4 Tidak Yakin 6 7,7

Total 78 100

P.27/F.29

Dari Tabel 4.27 menunjukkan bahwa 2 orang (2,6%) menyatakan sangat yakin untuk menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 34 orang (43,6%) menyatakan yakin untuk menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, 36 orang (46,1%) kurang yakin menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dan 6 orang tidak yakin menggunakan produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan setelah menyaksikan iklan Axe Apollo Mahasiswa FISIP USU kurang yakin untuk menggunakan produk Axe terlihat pada frekuensi yang mencapai 36 orang (46,1%). Hal ini membuktikan walaupun Mahasiswa FISIP USU percaya terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh jika menggunakan Axe tetapi mereka kurang yakin untuk menggunakan produk Axe.


(65)

Tabel 4.28

Keinginan Untuk Merekomendasikan Produk Axe

No

Keinginan Untuk Merekomendasikan Axe

Apollo

Frekuensi Persen

(%)

1 Sangat Ingin 0 0

2 Ingin 31 39,8

3 Kurang Ingin 38 48,7

4 Tidak Ingin 9 11,5

Total 78 100

P.28/F.30

Berdasarkan Tabel 4.28 terlihat bahwa 0 orang (0%) yang menyatakan sangat ingin menggunakan merekomendasikan produk Axe kepada, 31 orang (39,8%) menyatakan ingin merekomendasikan produk Axe kepada temannya, 38 orang (48,7%) menyatakan kurang ingin merekomendasikan Axe kepada temannya, dan 9 orang (11,5%) menyatakan tidak ingin merekomendasikan Axe kepada temannya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Mahasiswa FISIP USU kurang ingin merekomendasikan produk Axe kepada temannya dengan frekuensi yang mencapai 38 orang (48,7%). Hal ini membuktikan bahwa walaupun Mahasiswa FISIP USU percaya pada keuntungan dan manfaat produk Axe yang akan diperoleh tetapi mereka kurang ingin merekomendasikannya kepada teman mereka.


(66)

4.1.2 Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang pada bagian ini, akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisa tabel ini bukanlah dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.

Tabel 4.29

Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam Menumbuhkan Perhatian dengan Rasa Ingin Tahu Tentang Produk Axe

No

Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam Menumbuhkan Perhatian

Rasa Ingin Tahu Tentang Produk Axe

Sangat Ingin Tahu Ingin Tahu Kurang Ingin Tahu Tidak Ingin Tahu Total

1 Sangat Mampu 0 5 1 0 6

2 Mampu 4 29 15 3 51

3 Kurang Mampu 1 6 9 3 19

4 Tidak Mampu 0 0 1 1 2

Total 5 40 26 7 78

P.06/F.08 – P.20.F.22

Tabel 4.29 menunjukkan tentang hubungan kemampuan iklan Axe Apollo dalam menumbuhkan perhatian dengan rasa ingin tahu tentang produk Axe. Dari 78 responden, 6 orang menyatakan slogan iklan Axe Apollo sangat mampu menumbuhkan perhatian, 51 orang menyatakan mampu, 19 orang menyatakan kurang mampu, dan 2 orang menyatakan tidak mampu.


(67)

Mengenai rasa ingin tahu responden tentang produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo, dari 78 responden 5 orang menyatakan sangat ingin tahu, 40 orang menyatakan ingin tahu, 26 orang menyatakan kurang ingin tahu, dan 7 orang menyatakan tidak ingin tahu.

Dari data tersebut dapat diketahui dari 78 responden, 40 orang menyatakan mempunyai rasa ingin tahu tentang produk Axe setelah menonton iklan Axe Apollo. Karena rata-rata responden menyatkan ingin tahu maka, maka pembahasannya sebagai berikut :

- Sangat ingin tahu :

- Ingin tahu :

- Kurang Ingin Tahu :

- Tidak Ingin Tahu :

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui persentase responden yang menyatakan sangat ingin tahu tentang produk Axe setelah menyaksikan iklan Axe Apollo adalah sebanyak 6,41%, responden yang menyatakan ingin tahu sebanyak 37,2%, responden yang menyatakan kurang ingin tahu sebanyak 7,7% dan tidak ingin tahu sebanyak 0% dengan. Hal ini disebabkan karena slogan iklan Axe Apollo mampu menumbuhkan perhatian sehingga responden ingin mencari tahu informasi mengenai produk Axe.


(68)

Tabel 4.30

Kemudahan Slogan Iklan Axe Apollo Untuk Diingat dengan Ketertarikan Menggunakan Produk Axe

No Kemudahan Slogan Iklan

Axe Apollo untuk diingat

Ketertarikan Menggunakan Produk Axe

Total Sangat

Tertarik Tertarik

Kurang Tertarik

Tidak Tertarik

1 Sangat Mudah 4 3 2 1 10

2 Mudah 4 35 10 2 51

3 Kurang Mudah 0 8 5 1 14

4 Tidak Mudah 0 0 1 2 3

Total 8 46 18 6 78

P.10/F.12-P.22/F.24

Tabel 4.30 menunjukkan tentang hubungan kemudahan slogan Iklan Axe Apollo untuk diingat dengan ketertarikan responden menggunakan Produk Axe. Dari 78 responden, 10 orang menyatakan slogan iklan Axe Apollo sangat mudah untuk diingat, 51 orang menyatakan mudah untuk diingat, 14 orang menyatakan kurang mudah untuk diingat, dan 3 orang menyatakan tidak mudah untuk diingat.

Data mengenai ketertarikan responden menggunakan produk Axe, dari 78 responden 8 orang menyatakan sangat tertarik menggunakan produk Axe, 46 orang menyatakan tertarik, 18 orang menyatakan kurang tertarik, dan 6 orang menyatakan tidak tertarik.

Dari data tersebut dapat diketahui dari 78 responden 46 orang menyatakan tertarik menggunakan produk Axe. Karena rata-rata responden menyatakan tertarik, maka pembahasannya seperti berikut ini :

- Sangat Tertarik :

- Tertarik :


(69)

- Tidak Tertarik :

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui persentase responden yang menyatakan sangat tertarik pada produk Axe sebanyak 3,9%, responden yang menyatakan tertarik sebanyak 44,9%, responden yang menyatakan kurang tertarik sebanyak 10,2% dan responden yang menyatakan tidak tertarik sebanyak 0%. Hal ini disebabkan karena slogan iklan Axe Apollo mampu diingat lebih lama sehingga responden tertarik untuk menggunakan produk Axe.

Tabel 4.31

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Keputusan dengan Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan Produk Axe

No

Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi

Keputusan

Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan Axe

Total Sangat

Percaya Percaya

Kurang Percaya

Tidak Percaya

1 Sangat Mempengaruhi 0 4 0 0 4

2 Memengaruhi 1 25 8 1 35

3 Kurang Mempengaruhi 1 10 11 4 26

4 Tidak Memmpengaruhi 0 1 10 2 13

Total 2 40 29 7 78

P.13/F.15-P.26/F.28

Tabel 4.31 menunjukkan hubungan slogan iklan Axe Apollo dalam mempengaruhi keputusan responden dalam memilih deodorant pria dengan kepercayaan terhadap manfaat dan keuntungan produk Axe. Dari 78 responden, 4 orang menyatakan slogan iklan Axe Apollo sangat mempengaruhi responden dalam memilih deodorant pria, 35 orang menyatakan mempengaruhi keputusan, 26 orang menyatakan kurang mempengaruhi keputusan, dan 13 orang menyatakan tidak mempengaruhi keputusan.


(1)

ABSTRACT

Brand Positioning and Buying Interest (A Correlational Study of Advertising on Brand Positioning of Axe Apollo in RCTI towards Student’s Buying Interest in FISIP USU). The purpose of this research is to determine the extent of Advertising on Brand Positioning of Axe Apollo in RCTI towards Student’s Buying Interest in FISIP USU. The theories that used in this research is Communication Theories, Mass Communication, Television as Mass Media, Brand Positioning, and Buying Interest. This research using Correlational Method. The population on this research is Student in Grade 2011 and 2012 in FISIP USU, they are Business Administration, Country Administration, Antropology, Politics Science, Social Welfare, Sociology, and Communication Science who had watching Axe Apollo in RCTI minimal twice, that is as much as 348. Furthermore, to calculate the total research sample using Tarro Yamane’s formula with 10% precison to 90% confidence level that obtained sample 78 people. The research data were obtained from library and field research through survey techinique and the questionenaires. The research of Koefisien Correlation results showed that reffers to Guildford’s scale there is strong high between Advertising on Brand Positioning of Axe Apollo in RCTI with Student’s Buying Interest.When viewed from the T Test, tarithmetic bigger (>) than ttable that have a

significant relationship. It’s similarly based determination test that proved Advertising on Brand Positioning of Axe Apollo in RCTI towards Student’s Buying Interest in FISIP USU high enough about 64% and the rest, about 36% may influenced by other factors.


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

LEMBAR PERSETUJUAN……….. ii

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS……… iii

LEMBAR PENGESAHAN……… iv

KATA PENGANTAR……… v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……. vii

ABSTRAK……… viii

DAFTAR ISI……… x

DAFTAR TABEL……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 7

1.3 Pembatasan Masalah……….. 7

1.4 Tujuan Penelitian……… 8

1.5 Manfaat Penelitian………. 8

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori……….. 9

2.1.1 Komunikasi……… 9

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi……….. 9

2.1.1.2 Unsur-unsur Komunikasi……… 10

2.1.1.3 Ruang Lingkup Komunikasi……….. 12

2.1.2 Komunikasi Massa………. 14

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa………….. 14

2.1.2.2 Ciri-ciri dan Fungsi Komunikasi Massa… 15 2.1.3 Komunikasi Pemasaran………. 17

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran……… 17

2.1.3.2 Lingkup dan Sarana Komunikasi Pemasaran 20 2.1.3.3 Kegunaan Komunikasi Pemasaran……….. 22

2.1.4 Iklan……… 23

2.1.4.1 Sejarah Periklanan……… 23

2.1.4.2 Pengertian Iklan………... 25

2.1.4.3 Tujuan, Manfaat dan Fungsi Iklan………... 26

2.1.4.4 Jenis-Jenis Iklan……… 28

2.1.4.5 Komponen Iklan………... 29

2.1.5 Media Massa Televisi…...………. 30

2.1.5.1 Televisi Sebagai Media Iklan……… 31

2.1.5.2 Pengertian dan Sifat Televisi……… 31

2.1.5.3 Perkembangan Televisi di Indonesia……… 31


(3)

2.1.6 Positioning……… 35

2.1.6.1 Pengertian Positioning………. 35

2.1.6.2 Teknik Mengkomunikasikan Positioning….. 36

2.1.7 Teori AIDDA……… 37

2.1.8 Teori Minat Beli……… 39

2.1.8.1 Pengertian Minat Beli……… 39

2.1.8.2 Ciri-Ciri Minat………... 40

2.2 Kerangka Konsep……….. 40

2.3 Variabel Penelitian………. 42

2.4 Defenisi Operasional………. 42

2.5 Hipotesis……… 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian………. 46

3.1.1 Gambaran Umum Universitas Sumatera Utara…… 46

3.1.2 Profil………. 48

3.1.2.1 Program Studi……….. 48

3.1.2.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik……. 48

3.1.2.3 Visi………... 49

3.1.2.4 Misi……… 49

3.1.2.5 Pimpinan……… 50

3.2 Sejarah Singkat RCTI... 50

3.3 Sekilas tentang AXE……… 51

3.4 Metode Penelitian……… 53

3.5 Populasi……… 53

3.6 Sampel……….. 54

3.7 Teknik Penarikan Sampel………. 55

3.7.1 Stratified Proportional Sampling………. 55

3.7.2 Purposive Sampling……….. 57

3.8 Teknik Pengumpulan Data……… 57

3.9 Teknik Analisis Data………. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis……… 61

4.1.1 Analisi Tabel Tunggal………61

4.1.1.1 Karakteristik Responden………... 61

4.1.1.2 Positioning Brand Iklan Axe Apoll.………. 63

4.1.1.3 Minat Beli……….. 74

4.1.2 Analisis Tabel Silang………. 88

4.2 Uji Hipotesis……….. 91


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……… 95

5.2 Saran………. 95

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1. Fungsi Komunikasi Massa Alexis S.Tan ……….. 17

2. Populasi……….. 53

3. Penarikan Sampel………... 55

4. Usia Responden……….. 61

5. Departemen Responden……….. 62

6. Frekuensi Menonton……… 63

7. Keorisinalan Slogan Iklan Axe Apollo……… 63

8. Slogan yang Digunakan Dalam Iklan Axe Apollo………... 64

9. Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam Menumbuhkan Perhatian………. 65

10. Slogan yang Disampaikan dalam Iklan Axe Apollo……… 66

11. Kemampuan Memahami Slogan yang Disampaikan dalam Iklan Axe Apollo………..……….. 67

12. Makna Yang Tersirat dalam Slogan Iklan Axe Apollo………. 68

13. Kemudahan Slogan Iklan Axe Apollo untuk Diingat……….. 69

14. Kemampuan Mengingat Lebih Lama Slogan Iklan Axe Apollo….. 70

15. Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Sikap……… 71

16. Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Keputusan……… 72

17. Kesesuaian Bahasa Slogan Iklan Axe Apollo dengan Usia Responden……… 73

18. Model Iklan dalam Iklan Axe Apollo……….. 74

19. Tampilan Warna Pada Iklan Axe Apollo………. 75

20. Penataan Gambar Pada Iklan Axe Apollo……… 76

21. Musik atau Jingle dalam Iklan Axe Apollo……….. 77

22. Perasaan Setelah Menyaksikan Iklan Axe Apollo……… 78

23. Rasa Ingin Tahu Tentang Produk Axe……….. 79

24. Mencari Informasi Tentang Produk Axe Lebih Jauh………. 80

25. Ketertarikan Menggunakan Produk Axe……… 81

26. Keinginan Menjadi Figur dalam Iklan Axe Apollo………82

27. Keinginan Untuk Menggunakan Produk Axe……… 83

28. Keinginan Memilih Produk Axe sebagai deodorant………. 84

29. Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan Axe………..85

30. Keyakinan Untuk Menggunakan Produk Axe……….. 86

31. Keinginan Untuk Merekomendasikan Produk Axe……… 87

32. Kemampuan Slogan Iklan Axe Apollo dalam Menumbuhkan Perhatian dengan Rasa Ingin Tahu Tentang Produk Axe………….. 88

33. Kemudahan Slogan Iklan Axe Apollo Untuk Diingat dengan Ketertarikan Menggunakan Produk Axe……… 90

34. Slogan Iklan Axe Apollo dalam Mempengaruhi Keputusan dengan Kepercayaan Terhadap Manfaat dan Keuntungan Produk Axe……. 91


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner 2. Fotron Cobol

3. Tabel Nilai Jawaban Variabel X 4. Tabel Nilai Jawaban Variabel Y

5. Tabel Skor Ranking Brand Positioning dan Minat Beli 6. Tabel Distribusi t

7. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 8. Surat Izin Penelitian


Dokumen yang terkait

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 84 139

Efektifitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 83 139

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 57 138

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

13 103 93

TAP.COM - I PENGARUH IKLAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ...

0 3 131

Cover Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14

Abstract Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2

Chapter I Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 8

Chapter II Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 37