10 -31 gram/cm³. Hanya sepuluh persen ambang kritis sehingga alam semesta tak akan menciut dengan kerapatan seperti itu.

5 X 10 -31 gram/cm³. Hanya sepuluh persen ambang kritis sehingga alam semesta tak akan menciut dengan kerapatan seperti itu.

Jumlah perhitungan coba-coba diatas belum memasukkan faktor materi yang tak terdeteksi seperti yang telah disinggung dalam artikel yang lalu, Sekarang tentu pertanyaan sentralnya adalah, berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada didaerah tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, tetapi hal ini juga Jumlah perhitungan coba-coba diatas belum memasukkan faktor materi yang tak terdeteksi seperti yang telah disinggung dalam artikel yang lalu, Sekarang tentu pertanyaan sentralnya adalah, berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada didaerah tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, tetapi hal ini juga

Gbr 9.6. Gugus galaksi yang berjarak lebih dari 4 mi- galaksi ini tidak

lyar tahun nampak samar dan hanya memperlihatkan sedikit detil (foto: observatorium Palomar)

bercahaya, dan tentu saja tidak terlihat, jadi oleh para ahli

astronomi disebut saja materi gelap (dark matter lih

gbr 5.2 . ), karena materi ini bukan gas panas yang bisa dideteksi dengan teropong sinar-X, juga bukan gas dingin yang dapat diteropong dengan teropong infra merah, materi gelap ini bukan materi normal.

Ada dugaan bahwa materi gelap terbentuk dari neutrino yang selama ini dianggap tak memiliki massa, tetapi penyelidikan terakhir memperkirakan bahwa neutrino memiliki massa yang sangat kecil, berbagai teoritisi mengusulkan nama partikel penyusun yang berbeda, tetapi pada umumnya bersifat subatomik, axion, photino, WIMP(partikel massa terikat lemah) beberapa diantara partikel subatomik ini belum dapat dibuktikan.

Untuk sementara para ahli beranggapan bahwa alam semesta terbuka, sebab materi gelap juga dianggap Untuk sementara para ahli beranggapan bahwa alam semesta terbuka, sebab materi gelap juga dianggap

- Allan Sandage dari observatorium Hale, Gustav Tamman dari Universitas Basel Swiss, Amos Yahil dari SUNY (state university of New york) di Stony Brook, berpendapat bahwa massa yang ada kurang dari tetapan ambang kritis, sehingga alam semesta dianggap terbuka. Studi garis emisi deuterium yang dilakukan olch Diego A. Cesarsky dan Allan T.Moffett juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat cukup massa untuk membuat alam semesta jatuh ke dalam big crunch.

- Pergerakan galaksi dalam gugusnya tidak sama arah dan kecepatannya (acak), galaksi yang berada dalam satu gugus yang satu nampak mendekat, dan yang lain nampak menjauh, para ahli menganggap galaksi berrotasi pada pusat massa gugus, ada juga binary galaksi, astronomer tidak begitu yakin dengan jarak galaksi-galaksi yang terjauh, hal inilah yang tidak dimengerti oleh para kosmologis bila mercka tetap berpegang pada teori bigbang, karena bila arah gaya dari bigbang hanya berasal dari satu titik pusat maka sepantasnyalah bila arah dan kecepatannya juga sama, tetapi mengapa acak, bahkan saling bertumbukan diantaranya seperti NGC 4038 dan NGC 4039 dll.

- Radio galaksi yang sangat jauh dan samar, jauh - Radio galaksi yang sangat jauh dan samar, jauh

- kerapatan materi antar galaksi memiliki kerapatan 1000 ion/m3, hanya 1/1000 kerapatan gas antar bintang di galaksi Bimasakti, kerapatan gas antar bintang hanya 1/100.000.000 kerapatan udara dipermukaan laut yang besarnya 10-²¹Kg/m3, kerapatan materi mempengaruhi kecepatan dan frekuensi cahaya. Sebesar apakah pengaruhnya terhadap redshift?

- Menurut teori relativitas umum, benda berat yang bergerak akan memancarkan gelombang gravitasi yang dapat membelokkan arah sinar, sekecil apapun pengaruh gravitasi tentu ada gangguan yang diakibatkannya. Sedangkan kita ketahui bahwa cahaya dari galaksi yang jauh dalam perjalanannya melewati berbagai galaksi dengan segala isinya, maka tentu akan mengalami berbagai macam gangguan, termasuk absorbsi oleh debu antar bintang dan materi antar galaksi, mungkin ini juga salah satu penyebab fenomena

geser-merah.