Keterkaitan Langsung Tahun 2015
Gambar 9 Keterkaitan Langsung Tidak Langsung Tahun 2015
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertamban- gan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lain- nya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/ Konstruksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komu- nikasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemer- intahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Muhammad Alwan Habibi Mushlih, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.343-374
tersebut diatas rata-rata derajat kepekaan Dari tabel 5 terlihat nilai power seluruh sektor ini. nilai derajat kepekaan dispersion for the backward linkage Jawa pada tahun 2015 yang terendah adalah Timur semakin menurun dengan sektor sektor 11 listrik, gas, dan air minum den- yang menduduki peringkat pertama ber- gan nilai derajat kepekeaan yang sama, beda disetiap tahunnya. Pada tahun 2000 sebesar 0,663660112.
sektor 12 bangunan/konstruksi menjadi sektor yang menduduki peringkat pertama
10. Keterkaitan Langsung Tidak Langsung dengan nilai daya penyebaran sebesar Kedepan Tahun 2000 sampai Tahun 2015. 1,356850291, pada tahun berikutnya sek- Secara umum, keterkaitan kebe- tor 16 lembaga keuangan, usaha bangu- lakang langsung tidak langsung atau pow- nan, dan jasa perusahaan menduduki er dispersion for the backward linkage dari peringkat pertama dengan nilai derajat tahun 2000 sampai dengan tahun 2015 penyebaran yang lebih kecil dari periode akan dipaparkan pada tabel 5.
sebelumnya yakni 1,344209424. Tahun
Tabel 5 Daya Penyebaran Tahun 2000 sampai Tahun 2015
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Perubahan Landscape Ekonomi....... MediaTrend 13 (2) 2018 p. 343-374
2010 sektor 8 industri makanan, minu- Secara umum, keterkaitan kebe- man, dan tembakau menduduki peringkat lakang langsung tidak langsung atau in- pertama dengan nilai derajat penyebaran dices of sensivity of dispertion for forward yang lebih kecil dari periode sebelumnya linkage dari tahun 2000 sampai dengan yaitu 1,309497591. Tahun 2015 sektor 7 tahun 2015 akan dipaparkan pada tabel 6.
pertambangan dan penggalian menduduki Dari tabel 6 terlihat nilai indices of urutan pertama dengan nilai lebih kecil lagi sensivity of dispertion for forward linkage dibandingkan periode-periode sebelum- Jawa Timur semakin meningkat dengan nya, yaitu 1,258510464. Sektor 19 menjadi sektor yang menduduki peringkat pertama sektor yang paling rendah dalam setiap peri- berbeda disetiap tahunnya. Pada tahun odenya dengan nilai yang terus menurun. 2000 sektor 9 industri lainnya menjadi sek-
tor yang menduduki peringkat pertama
11. Keterkaitan Langsung Tidak Lang- dengan nilai derajat kepekaan sebesar sung Kebelakang Tahun 2000 sampai Ta- 1,926834465, pada tahun berikutnya sek- hun 2015
tor 13 perdagangan menduduki peringkat
Tabel 6 Derajat Kepekaan Tahun 2000 sampai Tahun 2015
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Muhammad Alwan Habibi Mushlih, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.343-374
pertama dengan nilai derajat kepekaan backward linkage dengan nilai forward yang lebih besar dari periode sebelumnya linkage. Dari hierarki pada tahun 2000 ter- yakni 1,673551563. Tahun 2010 sektor lihat nilai MPM berada pada baris 7 dan
16 lembaga keuangan, usaha bangunan, kolom 9, yakni sektor pertambangan dan dan jasa perusahaan menduduki pering- penggalian dengan sektor industri lainnya kat pertama dengan nilai derajat kepekaan dengan nilai MPM sebesar 0, 1247
yang lebih besar dari periode sebelumnya Dari gambar 10 terlihat bahwa nilai yaitu 2,043307244. Tahun 2015 sektor 9 MPM terendah adalah baris 18 yakni sek- industri lainnya menduduki urutan pertama tor jasa-jasa dan kolom 7 yakni sektor per- dengan nilai lebih besar lagi dibanding- tambangan dan penggalian, baris 18 yakni kan periode-periode sebelumnya, yaitu sektor jasa-jasa dan kolom 17 yakni sek- 2,072322327. Sektor yang paling rendah tor pemerintahan umum dan pertahanan, nilai derajat kepekaan mengalami pe- baris 17 yakni sektor pemerintahan umum rubahan setiap tahunnya dengan nilai dan pertahanan dan kolom 12 yakni sek- derajat kepekaan yang terus menurun. tor bangunan/konstruksi, baris 9 yakni in-
dustri lainnya dan kolom 19 kegiatan yang
12. Multiplier Product Matrix Tahun 2000 tidak jelas batasnya, baris 14 yakni sek- Multiplier Product Matrix akan me- tor restoran dan hotel dan kolom 12 yakni nyediakan ukuran kuantitatif atas hubungan
sektor bangunan/konstruksi, baris 13 yakni antar srektor dalam perekonomian yang sektor perdagangan dan kolom 12 yakni disusun berdasarkan hierrarki pada tahun sektor bangunan/konstruksi, bairs 16 yakni
2000. Semakin tinggi grafik suatu sel akan sektor lemabaga keuangan, usaha bangu- menunjukkan semakin tinggi pula nilai nan, dan jasa perusahan dan kolom 12
Gambar 10 Economic Landscape Jawa Timur Tabel Input-Output Tahun 2000
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Perubahan Landscape Ekonomi....... MediaTrend 13 (2) 2018 p. 343-374
yakni sektor bangunan/konstruksi, baris 15 yang tidak jelas batasnya dan kolom 7 yak- yakni sektor pengangkutan dan komuni- ni sektor pertambangan dan penggalian, kasi dan kolom 12 yakni sektor bangunan/ dengan nilai terendah yakni 0, artinya ti- konstruksi, baris 19 yakni sektor kegiatan dak memiliki keterkaitan baik keterkaitan yang tidak jelas batasnya dan kolom 3 kedepan maupun keterkaitan kebelakang. tanaman pertanian lainnya, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya
13. Multiplier Product Matrix Tahun 2006 dan kolom 12 yakni sektor bangunan/kon- Dari hierarki pada tahun 2006 ter- struksi, baris 19 yakni sektor kegiatan yang lihat bahwa terjadi perubahan struktur tidak jelas batasnya dan kolom 6 yakni perekonomian di Jawa Timur yang di in- sektor perikanan, baris 19 yakni sektor ke- dikasikan dengan berubahnya nilai MPM giatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 2006 yang tidak lagi sama dan sebangun
5 yakni sektor kehutanan, baris 19 yakni dengan MPM Tahun 2000. Gambar 11 sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya menunjukkan terjadinya perubahan yang dan kolom 17 yakni sektor pemerintahan mana sektor yang mendominasi keterkai- umum dan pertahanan, baris 19 yakni tan ada pada tahun 2006 tidak lagi sama sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dengan periode sebelumnya. Pada tahun dan kolom 2 yakni sektor tanaman bahan 2000 yang memiliki MPM tertinggi adalah makanan , baris 19 yakni sektor kegiatan baris 7 dan kolom 9 sebesar 0, 1247, se- yang tidak jelas batasnya dan kolom 18 dangakn pada tahun 2006 yang memiliki yakni sektor jasa-jasa, baris 19 yakni sek- nilai MPM tertinggi adalah baris 6 kolom tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan
13 yakni sektor perikanan dengan sektor kolom 16 yakni sektor lembaga keuangan, perdagangan dengan nilai multiplier sebe- usaha bangunan, dan jasa perusahaan, sar 0,11012 lebih rendah dari tahun 2000. baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak makanan, baris 19 yakni sektor kegiatan jelas batasnya dan kolom 8 yakni sektor in- yang tidak jelas batasnya dan kolom 18 dustri makanan, minuman, dan tembakau, yakni sektor jasa-jasa, baris 19 yakni sek- baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan jelas batasnya dan kolom 4 yakni sek- kolom 16 yakni sektor lembaga keuangan, tor peternakan dan hasil-hasilnya, baris usaha bangunan, dan jasa perusahaan,
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak batasnya dan kolom 11 yakni sekto listrik, jelas batasnya dan kolom 8 yakni sektor in- gas, dan air minumr, baris 19 yakni sek- dustri makanan, minuman, dan tembakau, tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak kolom 14 yakni sektor restoran dan hotel, jelas batasnya dan kolom 4 yakni sektor baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak peternakan dan hasil-hasilnya
jelas batasnya dan kolom 10 yakni sektor Sektor yang tidak memiliki nilai pengilangan minyak bumi, baris 19 yakni keterkaitan sama sekali pada tahun 2006 sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya adalah baris 9 yakni sektor indsutri lain- dan kolom 13 yakni sektor perdagangan, nya dan kolom 19 yakni sektor kegiatan baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak yang tidak jelas batasnya, baris 19 yakni jelas batasnya dan kolom 15 yakni sek- sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya tor pengangkutan dan komunikasi, baris dan kolom 3 tanaman pertanian lainnya,
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak batasnya dan kolom 9 yakni sektor indus- jelas batasnya dan kolom 12 yakni sektor tri lainnya, baris 19 yakni sektor kegiatan bangunan/konstruksi, baris 19 yakni sektor yang tidak jelas batasnya dan kolom 1 yakni kegiatan yang tidak jelas batasnya dan ko- sektor padi, baris 19 yakni sektor kegiatan lom 6 yakni sektor perikanan, baris 19 yak-
Muhammad Alwan Habibi Mushlih, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.343-374
Gambar 11 Economic Landscape Jawa Timur Tabel Input-Output Tahun 2006
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017 ni sektor kegiatan yang tidak jelas batas-
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas nya dan kolom 5 yakni sektor kehutanan, batasnya dan kolom 1 yakni sektor padi, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 17 yakni sek- jelas batasnya dan kolom 7 yakni sektor tor pemerintahan umum dan pertahanan, pertambangan dan penggalian, dengan ni- baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak lai terendah yakni 0, artinya tidak memiliki jelas batasnya dan kolom 2 yakni sek- keterkaitan baik keterkaitan kedepan mau- tor tanaman bahan, baris 19 yakni sektor pun keterkaitan kebelakang. kegiatan yang tidak jelas batasnya dan ko- lom 11 yakni sekto listrik, gas, dan air mi-
14. Multiplier Product Matrix Tahun 2010 num, baris 19 yakni sektor kegiatan yang Dari hierarki pada tahun 2010 ter- tidak jelas batasnya dan kolom 14 yakni lihat bahwa terjadi perubahan struktur sektor restoran dan hotel, baris 19 yakni perekonomian di Jawa Timur yang di in- sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dikasikan dengan berubahnya nilai MPM dan kolom 10 yakni sektor pengilangan 2010 yang tidak lagi sama dan sebangun minyak bumi, baris 19 yakni sektor keg- dengan MPM Tahun 2000 dan Tahun 2006. iatan yang tidak jelas batasnya dan ko- Tahun 2010 sektor yang memiliki nilai lom 13 yakni sektor perdagangan, baris 19 MPM tertinggi adalah baris 4 dan kolom 16 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas ba- yakni sektor peternakan dan hasil-hasilnya tasnya dan kolom 15 yakni sektorpengang- dengan sektor lembaga keuangan, usaha kutan dan komunikasi, baris 19 yakni sek- bangunan, dan jasa perusahaan dengan tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan nilai multiplier 0,141735 lebih tinggi dari ta- kolom 9 yakni sektor industri lainnya, baris hun 2000 dan tahun 2006.
Perubahan Landscape Ekonomi....... MediaTrend 13 (2) 2018 p. 343-374
Gambar 12 Economic Landscape Jawa Timur Tabel Input-Output Tahun 2010
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017 Tahun 2010 sektor yang memi- Baris 19 yakni sektor kegiatan yang
liki nilai MPM tertinggi adalah baris 4 dan tidak jelas batasnya dan kolom 3 tanaman kolom 16 yakni sektor peternakan dan pertanian lainnya, baris 19 yakni sektor ke- hasil-hasilnya dengan sektor lembaga giatan yang tidak jelas batasnya dan ko- keuangan, usaha bangunan, dan jasa pe- lom 12 yakni sektor bangunan/konstruksi, rusahaan dengan nilai multiplier 0,141735 baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak lebih tinggi dari tahun 2000 dan tahun jelas batasnya dan kolom 6 yakni sektor 2006.
perikanan, baris 19 yakni sektor kegiatan Gambar 12 menunjukkan terjadinya
yang tidak jelas batasnya dan kolom 5 perubahan yang mana sektor yang men- yakni sektor kehutanan, baris 19 yakni dominasi keterkaitan pada tahun 2010 ti- sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dak lagi sama dengan dua periode sebe- dan kolom 17 yakni sektor pemerintahan lumnya. Pada tahun 2000 yang memiliki umum dan pertahanan, baris 19 yakni MPM tertinggi adalah baris 7 dan kolom 9 sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya sebesar 0, 1247, sedangakn pada tahun dan kolom 2 yakni sektor tanaman bahan 2006 yang memiliki nilai MPM tertinggi makanan , baris 19 yakni sektor kegiatan adalah baris 6 kolom 13 sebesar 0,11012 yang tidak jelas batasnya dan kolom 18 lebih rendah dari tahun 2000.
yakni sektor jasa-jasa, baris 19 yakni sek- tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan
Muhammad Alwan Habibi Mushlih, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.343-374
kolom 16 yakni sektor lembaga keuangan, usaha bangunan, dan jasa perusahaan, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 8 yakni sektor in- dustri makanan, minuman, dan tembakau, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 4 yakni sektor peternakan dan hasil-hasilnya, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas ba- tasnya dan kolom 11 yakni sektor listrik, gas, dan air minumr, baris 19 yakni sek- tor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 14 yakni sektor restoran dan hotel, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 10 yakni sektor pengilangan minyak bumi, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 13 yakni sektor perdagangan, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 15 yakni sek- torpengangkutan dan komunikasi, baris
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 9 yakni sektor indus- tri lainnya, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 1 yakni sektor padi, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 7 yakni sektor pertambangan dan penggalian, dengan nilai terendah yakni
0, artinya tidak memiliki keterkaitan baik keterkaitan kedepan maupun keterkaitan kebelakang.
15. Multiplier Product Matrix Tahun 2015 Dari hierarki pada tahun 2015 ter- lihat bahwa terjadi perubahan struktur perekonomian di Jawa Timur yang di in- dikasikan dengan berubahnya nilai MPM 2015 yang tidak lagi sama dan sebangun dengan MPM Tahun 2006 dan Tahun 2010 tetapi sebangun dengan MPM tahun 2000. Gambar 13 menunjukkan terjadinya pe- rubahan yang mana sektor yang mendo- minasi keterkaitan pada tahun 2015.
Pada tahun 2000 yang memiliki MPM tertinggi adalah baris 7 dan kolom 9 sebesar 0, 1247, sedangakn pada tahun 2006 yang memiliki nilai MPM tertinggi
adalah baris 6 kolom 13 sebesar 0,11012 lebih rendah dari tahun 2000. Tahun 2010 sektor yang memiliki nilai MPM tertinggi adalah baris 4 dan kolom 16 dengan nilai MPM 0,141735. Tahun 2015 yang men- duduki nilai MPM tertinggi adalah baris 7 dan kolom 9 seperti halnya tahun 2000 yakni sektor pertambangan dan peng- galian dengan sektor industri lainnya dengan nilai MPM sebesar 0,19426 yang jauh lebih tinggi dibanding tiga periode se- belumnya. Sektor yang tidak memiliki nilai keterkaitan sama sekali pada tahun 2006 adalah baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 3 tanaman pertanian lainnya, baris 19 yakni sektor ke- giatan yang tidak jelas batasnya dan kolom
12 yakni sektor bangunan/konstruksi, baris
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 6 yakni sektor peri- kanan, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 5 yakni sektor kehutanan, baris 19 yakni sektor ke- giatan yang tidak jelas batasnya dan kolom
17 yakni sektor pemerintahan umum dan pertahanan, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 2 yakni sektor tanaman bahan makanan , baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 18 yakni sektor jasa-jasa, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 16 yakni sektor lembaga keuangan, usaha bangunan, dan jasa perusahaan, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas ba- tasnya dan kolom 8 yakni sektor industri makanan, minuman, dan tembakau, baris
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 4 yakni sektor peter- nakan dan hasil-hasilnya, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 11 yakni sekto listrik, gas, dan air minumr, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas batasnya dan kolom 14 yakni sektor restoran dan hotel, baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas ba- tasnya dan kolom 10 yakni sektor pengi- langan minyak bumi, baris 19 yakni sek-
Perubahan Landscape Ekonomi....... MediaTrend 13 (2) 2018 p. 343-374
Gambar 13
Economic Landscape Jawa Timur Tabel Input-Output Tahun 2015
Keterangan : sektor (1) Padi, (2) Tanaman Bahan Makanan, (3) Tanaman Pertanian Lain- nya, (4) Peternakan dan Hasil-hasilnya, (5) Kehutanan, (6) Perikanan, (7) Pertambangan dan Penggalian, (8) Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau, (9) Industri Lainnya, (10) Pengilangan Minyak Bumi, (11) Listrik, Gas, dan Air Minum, (12) Bangunan/Kon- struksi, (13) Perdagangan, (14) Restoran dan Hotel, (15) Pengangkutan dan Komuni- kasi, (16) Lembaga Keuangan, Usaha Bangunan, dan Jasa Perusahaan, (17) Pemerin- tahan Umum dan Pertahanan, (18) Jasa-jasa, 19) Kegiatan yang tidak jelas batasnya.
Sumber: data sekunder diolah, 2017 tor kegiatan yang tidak jelas batasnya lakukan adalah mengalikan matriks leon-
dan kolom 13 yakni sektor perdagangan, tif inverse dengan tabel nilai tambah bruto baris 19 yakni sektor kegiatan yang tidak pada tabel dasar input-output. Intepretasi jelas batasnya dan kolom 15 yakni sek- yang dilakukan dapat diintepretasikan se- tor pengangkutan dan komunikasi, baris cara baris maupun secara kolom. Secara
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas baris artinya output sektor x yang terbentuk batasnya dan kolom 9 yakni sektor indus- sebagai akibat kode 301 sampai dengan tri lainnya, baris 19 yakni sektor kegiatan kode 305. Jumlah secara baris menujuk- yang tidak jelas batasnya dan kolom 1 kan total output untuk sektor x tersebut. yakni sektor padi, baris 19 yakni sektor Sedangkan secara kolom menunjukkan kegiatan yang tidak jelas batasnya dan suatu pengaruh komponen akhir terhadap kolom 7 yakni sektor pertambangan dan pembentukan masing-masing sektor. Mis- penggalian, dengan nilai terendah yakni al kode 301 mengakibatkan pembentukan
0, artinya tidak memiliki keterkaitan baik output sektor 1 sampai dengan sektor 19. keterkaitan kedepan maupun keterkaitan Jumlah kolom 301 menunjukkan besarnya kebelakang.
seluruh sektor perekonomian yang terben- tuk sebagai akibat dari konsumsi rumah
16. Dampak Permintaan Akhir Terhadap tangga. Output
Jika diintreperetasikant secara Untuk mengetahui dampak permin- baris, maka sektor 1 yakni sektor padi taan akhir terhadap output, yang perlu di terbentuk dari sektor 301 yakni konsumsi
Muhammad Alwan Habibi Mushlih, dkk. MediaTrend 13 (2) 2018 p.343-374
rumah tangga sebesar 1275836,82; sek- tahun selanjurnya dilakukan intrepretasi tor 302 yakni konsumsi pemerintah sebe- yang sama. sar 3906,01; sektor 303 yakni pembentu- kan modal tetap bruto sebesar 4351,41; 17.Dampak Permintaan Akhir Terhadap sektor 304 yakni perubahan stok sebesar Nilai Tambah Bruto
5764477,40; sektor 305 yakni ekspor ba- Untuk mengetahui dampak per- rang dan jasa luar negeri sebesar 418301,76 mintaan akhir terhadap nilai tambah bruto, ; sektor 307 ekspor barang dan jasa an- yang perlu dilakukan adalah mengalikan tar provinsi sebesar 2932786,45. Begitu- matriks dampak permintaan akhir terha- pula untuk intrepretasi sektor dua sampai dap output dengan tabel matriks koefisien dengan sektor 19 secara baris. Interpre- nilai tambah bruto. Intepretasi yang di- tasi secara kolom menunjukkan pengaruh lakukan dapat diintepretasikan secara pada kolom yang ada, missal kolom 301 baris maupun secara kolom. Secara baris yakni konsumsi rumah tangga mengaki- artinya output sektor x yang terbentuk batkan pembentukan output pada sektor sebagai akibat dari komposisi nilai tambah
1 yakni padi sebesar 1275836.828; sektor bruto dalam hal ini tersusun dari kode 301
2 yakni tanaman bahan makanan sebesar sampai dengan kode 305. Jumlah secara 10438436.3; sektor 3 yakni tanaman per- baris menujukkan total nilai tambah bruto tanian lainnya sebesar 5270037.314; sek- untuk sektor x tersebut. Sedangkan se- tor 4 yakni peternakan dan hasil-hasilnya cara kolom menunjukkan pengaruh suatu sebesar 11577837.64; sektor 5 yakni kehu- komponen permintaan akhit terhadap pen- tanan sebesar 993665.1541; sektor 6 yak- ciptaan nilai tambah bruto. Jumlah kolom ni perikanan sebesar 4016456.509; sek- menunjukkan besarnya nilai tambah bruto tor 7 yakni pertambangan dan penggalian seluruh perekonomian sebagai akibat kon- sebesar 580436.5034; sektor 8 yakni in- sumsi dari kode pada kolom.
dustri makanan, minuman, dan tembakau Jika diintreperetasikant secara sebesar 32882827.39; sektor 9 yakni in- baris, maka sektor (1) yakni sektor padi dustri lainnya sebesar 29954263.45; sek- terbentuk sebagai akibat dari nilai tambah tor 10 yakni pengilangan minyak sebesar bruto dari sektor (301) yakni konsumsi 2726724.097; sektor 11 yakni listrik, gas, rumah tangga sebesar 1129064.55; sek- dan air minum sebesar 3158772.739; sek- tor (302) yakni konsumsi pemerintah tor 12 yakni bangunan/konstruksi sebesar sebesar 3456.66918; sektor (303) yakni 1272960; sektor 13 yakni perdagangan pembentukan modal tetap bruto sebesar sebesar 16110547.78; sektor 14 yakni 3850.82805; sektor (304) yakni perubahan restoran dan hotel sebesar 14751993.54; stok sebesar 5101331.86; sektor (305) sektor 15 yakni pengangkutan dan komuni- yakni ekspor barang dan jasa luar negeri kasi sebesar 8411638.893; sektor 16 yakni sebesar 370180.324 ; sektor (307) ekspor lembaga keuangan, usaha bangunan, dan barang dan jasa antar provinsi sebesar jasa perusahaan sebesar 6547441.105; 2595398.67. Begitupula untuk intrepre- sektor 17 yakni pemerintahan umum dan tasi sektor dua sampai dengan sektor 19 pertanahan sebesar 0; sektor 18 yakni secara baris. Interpretasi secara kolom jasa-jasa sebesar 7986605.284; sektor menunjukkan pengaruh suatu komponen
19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas permintaan akhit terhadap penciptaan ni- batasnya sebesar 0. Jumlah secara kolom lai tambah bruto missal kolom 301 yakni yakni sebesar 157956480.6 menunjukkan konsumsi rumah tangga mengakibat- besarnya seluruh sektor perekonomian kan pembentukan output pada sektor 1 yang terbentuk sebagai akibat dari kon- yakni padi sebesar 1129064.55; sektor 2 sumsi rumah tangga. Begitu pula untuk yakni tanaman bahan makanan sebesar
Perubahan Landscape Ekonomi....... MediaTrend 13 (2) 2018 p. 343-374
9655171.53; sektor 3 yakni tanaman per- tanian lainnya sebesar 4708356.18; sek- tor 4 yakni peternakan dan hasil-hasilnya sebesar 10702073.4; sektor 5 yakni ke- hutanan sebesar 983749.647; sektor 6 yakni perikanan sebesar 3789957.06; sek- tor 7 yakni pertambangan dan penggalian sebesar 429262.727; sektor 8 yakni in- dustri makanan, minuman, dan tembakau sebesar 22628128.7; sektor 9 yakni in- dustri lainnya sebesar 18549593.6; sek- tor 10 yakni pngilangan minyak sebesar 2689687.58; sektor 11 yakni listrik, gas, dan air minum sebesar 1860786.03; sek- tor 12 yakni bangunan/konstruksi sebesar 646663.761; sektor 13 yakni perdagan- gan sebesar 12075893.4; sektor 14 yakni restoran dan hotel sebesar 6806994.23; sektor 15 yakni pengangkutan dan komuni- kasi sebesar 6665214.59; sektor 16 yakni lembaga keuangan, usaha bangunan, dan jasa perusahaan sebesar 5301613,37; sektor 17 yakni pemerintahan umum dan pertanahan sebesar 0; sektor 18 yakni jasa-jasa sebesar 6221417,59; sektor 19 yakni sektor kegiatan yang tidak jelas ba- tasnya sebesar 0. Jumlah secara kolom yakni sebesar 114843628 menunjukkan besarnya nilai tambah bruto seluruh per- ekonomian sebagai akibat konsumsi dari konsumsi rumah tangga. Begitu pula untuk tahun selanjurnya dilakukan intrepretasi yang sama.