2.4 Interpolasi
Interpolasi merupakan metode untuk merekonstruksi poin data baru dari poin data yang telah diketahui dengan fungsi hampiran tertentu. Nilai hasil interpolasi
merupakan nilai estimasi. Pada umumnya interpolasi terbagi menjadi interpolasi adaptive dan non-adaptive. Pada interpolasi non-adaptive, proses komputasi dilakukan
merata pada semua pixel. Contoh metode ini di antaranya nearest neighbor, interpolasi bilinear, dan interpolasi bicubic. Sedangkan pada interpolasi adaptive
proses komputasi dilakukan berdasarkan kriteria konten tertentu, misalnya memperlakukan proses yang berbeda pada frekuensi tinggi dan frekuensi rendah pada
citra
Smith, 2005
.
Interpolasi kadang disebut dengan istilah resampling pada sebuah image digital. Beberapa kamera digital menggunakan metoda adalah metoda yang ditujukan
untuk menambah atau mengurangi jumlah pixel interpolasi untuk menghasilkan image yang lebih besar dari image yang diambil oleh sensor kamera itu sendiri, dengan kata
lain ketika kita melakukan digital zoom. Beberapa software pengolah image memiliki beberapa metoda interpolasi secara built-in. Seberapa halus image diperbesar tanpa
menimbulkan efek jaggies sangat tergantung dari kecanggihan algoritma yang digunakan.
2.4.1 Interpolasi Bicubic
Data citra berupa data ukuran, warna, palet serta nilai pixel yang meliputi data benang dan pattern yang bernilai red, green, dan blue RGB. Untuk bisa dilakukan proses
scaling, citra diharuskan jumlah warna 223. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan nilai-nilai varibel citra untuk dilakukan scaling. Data citra yang dibaca diletakkan
dalam variabel input dalam urutan mulai dari top-left terus ke top-right dan ke bawah sampai right-bottom dan left-bottom. Variabel input ini memiliki tipe variabel image
Universitas Sumatera Utara
data. Lebar dan tinggi dari citra disimpan dalam variabel width_in dan height_in.
Sedangkan untuk palet warna disimpan dalam variabel paletteClr Bourke, 2003.
Tahap Scaling adalah tahap memperkirakan warna dari setiap pixel pada final image dengan mengambil nilai rata-rata dari 16 pixel terdekat di sekitar pixel yang
bersesuaian pada original image. Karena membutuhkan nilai dari 16 pixel di sekitar pixel yang bersangkutan, maka terlebih dahulu dilakukan proses padding. Proses
padding adalah proses penambahan dua pixel pada masing-masing sisi kiri, kanan, atas dan bawah dari data citra. Hal ini dilakukan pada masing-masing nilai red, green,
dan blue. Nilai dari dua pixel tambahan tersebut sama dengan nilai dari pixel paling ujung dari tiap sisi. Setelah dilakukan proses padding, kemudian dihitung nilai
interpolasi dari tiap komponen red, green, dan blue dari setiap pixel pada final image dengan menggunakan algoritma bicubic interpolation. Ukuran dari final image
diperoleh dari masukan user mengenai panjang horisontal kain dan jumlah stitch per cm. Panjang vertikal kain akan dihitung secara otomatis disesuaikan dengan ukuran
citra Bourke, 2003.
Bisa dilihat contoh gambar dibawah ini :
Gambar 2.9 Ilustrasi Hasil Interpolasi Bicubic
Universitas Sumatera Utara
2..5 Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 dirilis tahun 1998, bersama Microsoft Visual Studio 6.0 dan meraih penghargaan PC Magazine untuk kategori “Best of 1997” Award Winner dan PC
Winner dan PCComputing MVP Award. Visual Basic dikembangkan dari bahasa Quick Basic yang berjalan di atas sistem operasi DOS. Versi awal diciptakan oleh
Alan Cooper yang kemudian menjualnya ke Microsoft dan mengambil alih pengembangan produk dengan memberi nama sandi “Thunder”. Akhirnya Visual
Basic menjadi bahasa pemrograman utama di lingkungan Windows Kurniadi, 2000.
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek Object Oriented Programming OOP. OOP adalah pemrograman yang terdiri dari beberapa
objek yang berkomunikasi atau berhubungan dan melakukan suatu aksi dalam suatu kejadian event, sehingga istilah objek banyak digunakan dalam pemrograman Visual
Basic ini. Objek-objek digambarkan pada layar dan melakukan properti terhadap objek yang digambarkan lalu menuliskan metode-metode terhadap objek tersebut
sesuai dengan tujuan program.
Pada pemrograman Visual Basic, perancangan program dimulai dengan perencanaan dan pendefenisian tujuan program, lalu merancang keluaran dan media
hubungan dengan pemakai, dan langkah terakhir adalah penulisan kode program tersebut. Visual Basic menyediakan IDE Integrated Development Environment
sebagai lingkungan tempat bekerja untuk menghasilkan program aplikasi pada Visual Basic. Komponen-komponen IDE terdiri dari control menu, baris menu, toolbar,
toolbox, form window, form layout window, properties window, project explorer, kode window, object window dan event window. Yang mana setiap komponen memiliki
tujuan dan kegunaan masing-masing Kurniadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisa Sistem
Dalam perancangan perangkat lunak transformasi citra menjadi bentuk sulaman dengan metode interpolasi bicubic ini, terlebih dahulu dilakukan analisa mengenai
bentuk sistem yang akan dirancang. Analisa ini bertujuan untuk membantu tahapan perancangan sistem sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan serta sesuai
dengan tujuan awal perancangan.
3.1.1 Analisa Fasilitas Sistem
Analisa ini dilakukan untuk memperoleh fasilitas-fasilitas apa saja yang akan ditawarkan pada sistem yang dirancang. Sesuai dengan kebutuhan awal, yaitu untuk
melakukan transformasi pada citra digital yang diinputkan pengguna menjadi bentuk sulaman. Perencanaan software terbagi dalam lima tahap, yaitu: inisialisasi data
benang, pemrosesan citra, scaling, penyesuaian RGB citra dan benang, dan pembentukan pattern cross stitch.
3.1.2 Analisa Kebutuhan Sistem
Setelah menganalisa fasilitas-fasilitas yang akan ditawarkan oleh sistem, selanjutnya dilakukan analisa terhadap perangkat-perangkat yang dibutuhkan agar sistem dapat
berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Adapun perangkat-perangkat yang dibutuhkan agar sistem ini dapat berjalan dengan baik dari segi hardware dan software adalah sebagai berikut.
a. Perangkat Keras Hardware
a. Pentium Dual Core Inside 1.60 GHz
b. Harddisk untuk tempat sistem beroperasi dan sebagai media penyimpanan
data.
c. Memory minimal 256 Mega Byte
d. Monitor Super VGA
e. Mouse dan Keyboard
b. Perangkat Lunak Software
a. Sistem operasi yang digunakan minimal harus Microsoft Windows XP atau
Microsoft Windows NT.
b. Editor Teks menggunakan Macromedia Dreamweaver 8
Universitas Sumatera Utara
c. Editor Grafik Adobe Photoshop CS2
d. Anti Virus untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan sistem
yang disebabkan oleh virus-virus yang masuk baik dari disket maupun media input lainnya.
3.2 Perancangan Sistem