Metode Penelitian Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jakarta

BAB III PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA Bab ini berisikan deskripsi kondisi factual Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta, yang meliputi sejarah singkat dan perkembangannya, struktur organisasi dan tata kerja, system layanan dan fasilitas perpustakaan, pemustaka dan kunjungan pustaka.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mendeskripsikan hasil penelitian, yang meliputi : A Proses pelaksanaan pengadaan bahan pustaka Di Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta B Kendala-kendala serta upaya mengatasi kendala dalam pengadaan bahan pustaka

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dan saran-saran, yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Bahan Pustaka

Untuk kesamaan persepsi tentang kata “bahan pustaka” dalam judul skripsi ini, terlebih dahulu akan dilihat pengertian kata ini secara etimologis dan terminologis. Dari segi etimologis, kata “bahan pustaka” merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “bahan” dan “pustaka”. pengertian kata “bahan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya: 1 barang yang akan dibuat menjadi barang yang lain, 2 segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, atau member ceramah 8 . Yang dimaksud “bahan” disini adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diperlukan untuk tujuan pengajaran, ceramah, seminar dan sejenisnya di perguruan tinggi. Kata “pustaka” secara etimologis, berasal dari bahasa sanskerta dengan akar kata “pustaka”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya: 1 kitab, 2 buku primbon 9 . Kata “pustaka” dengan pengertian buku dalam arti sempit, bermakna, kumpulan atau bahan sejenis berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi satu sehingga mudah dibaca, berjumlah sedikit-dikitnya 48 10 halaman. Kata “pustaka”, dalam arti luas, mencakup segala bahan yang berisi tulisan atau 8 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis Surabaya : Arkola,1994, h.44 9 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis, h.340 10 Syihabuddin Qalyubi dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, h.3 cetakan, termasuk surat kabar, majalah, laporan, skripsi, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah dan lain-lainnya. 11 Dengan menggabungkan kedua kata tersebut bahan+pustaka sehingga menjadi kata majemuk “bahan pustaka”, maka pengertiannya secara etimologis adalah, kumpulan barang-barang atau segala sesuatu berupa buku, kitab, surat kabar, majalah, laporan, skripsi, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah dan lain-lainnya. Pengertian di atas, adalah pengertian awal dari kata bahan pustaka, ketika bahan pustaka baru dikenal berupa buku mulai tulisan tangan sampai dengan proses cetak. Akan tetapi setelah ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, seperti ditemukannya rekaman audio, film, kaset, disket, microfilm, email, internet dan lainnya, pengertian bahan pustaka tidak lagi hanya terbatas pada buku, tetapi mencakup semua aspek yang bias direkam dan disimpan sebagai bahan perpustakaan. Pengadaan dalam arti umum adalah suatu usaha penyediaan barang atau kebutuhan lain yang dikehendaki oleh seseorang ataupun suatu badan. Hal ini berarti cara untuk memperoleh suatu penerbitan atau publikasi guna pemupukan koleksi yang kadang-kadang dilaksanakan melalui proses pembelian, tetapi juga dapat dipenuhi dengan cara meminjam, menyewa, tukar menukar atau membuat foto copinya. Cara ini dapat juga dikatakan sebagai upaya pengadaan bahan pustaka. 11 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu perpustakaan Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, h.3