Penerapan Multipartai di Malaysia

kunci tersebut adalah jumlah partai politik yang tumbuh atau eksis yang mengikuti kompetisi untuk mendapatkan kekuasaan melalui pemilu. Parameter “jumlah partai politik” untuk menentukan tipe sistem partai politik, pertama kali diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Duverger pada tahun 1954 dimana Duverger membedakan tipe sistem politik menjadi 3 sistem, yaitu sistem partai tunggal, sistem dua partai, dan sistem multi partai. 21 Dari definisi yang diperkenalkan oleh Duverger tersebut kita dengan mudah menentukan sistem partai politik di sebuah negara. Jika di negara tersebut hanya terdapat satu partai politik yang tumbuh atau satu partai politik yang dominan dalam kekuasaan maka dapat dipastikan bahwa sistem tersebut adalah sistem partai tunggal. Namun jika terdapat dua partai politik maka sistem partainya adalah sistem dua partai. Sebaliknya, jika di dalam negara tersebut tumbuh lebih dari dua partai politik maka dikatakan sebagai sistem multi partai. Sartori menyatakan bahwa hal terpenting dari sebuah sistem kepartaian adalah sebuah pengaturan mengenai hubungan partai politik yang berkaitan dengan pembentukan pemerintahan, dan secara lebih spesifik apakah kekuatan mereka memberikan prospek untuk memenangkan atau berbagi sharing kekuasaan pemerintahan. 21 http:www.djpp.depku mha m.go.idhtn-dan-puu438-sistem-mu lti-partai-presidensial- dan-persoalan-efektivitas-peme rintah.html diakses pada 31 maret 2011 pukul 12:45 WIB Meski demikian, pada perkembangan selanjutnya pendekatan yang hanya berdasarkan jumlah dan interaksi antar partai politik tersebut mendapat kritikan dan ketidaksetujuan dari beberapa ahli misalnya Bardi and Mair dan Blau . Bardi dan Mair berpendapat bahwa sistem kepartaian tidak bisa ditentukan semata- mata oleh jumlah partai yang ikut dalam pemilu akan tetapi sebagai fenomena yang multi dimensi. Selanjutnya Bardi dan Mair menjelaskan bahwa tipe partai po litik dipengaruhi oleh 3 dimensi, yaitu vertikal, horisontal dan fungsional. Dimensi veritikal yang mempengaruhi sistem partai politik dicontohkan dengan adanya polarisasi dan segmentasi di dalam masyarakat pemilih bahasa, etnisitas, agama dan lain- lain. Sedangkan dimensi horisontal ditentukan oleh pembedaan level pemerintahan dan level pemilu. Dimensi fungsional disebabkan oleh karena pembedaan arena kompetisi nasional, regional, dan lokal. 22 Adapun penerapan sistem multi partai, misalnya Janos Simon menyebutnya adalah sebagai fungsi sosialisasi politik, fungsi mobilisasi politik, fungsi representasi politik, fungsi partisipasi politik, fungsi legitimasi sistem politik. 22 http :setabasri01.blogspot.com200902sistem-keparta ian-dan-partai-politik.ht ml diakses pada 31 maret 2011 pukul 12:45 WIB Sementara penjelasan apa yang disebut oleh Janos simon adalah seperti berikut; 23 pertama, Fungsi sosialisasi politik mulai signifikan ketika seseorang sudah mampu menilai keputusan dan tindakannya. Orang tersebut kemudia mencari “figur” yang dianggap mewakili norma-norma dan nilai-nilai yang dianutnya. Kedua, Fungsi mobilisasi adalah fungsi partai politik untuk membawa warganegara ke dalam kehidupan publik. Tujuan dari mobilisasi ini adalah : Mengurangi ketegangan sosial yang ditampakkan oleh kelompok-kelompok yang termobilisasi; Mengelaborasi program-program untuk menurunkan ketegangan tersebut, dan sebagai hasilnya kelompok-kelompok tersebut mengalihkan dukungannya kepada partai politik. ketiga, Fungsi partisipasi adalah fungsi partai politik untuk membawa warganegara agar aktif dalam kegiatan politik. Jenis partisipasi politik yang ditawarkan partai politik kepada warga negara adalah kegiatan kempenye, mencari dana bagi partai, memilih pemimpin, dan demonstrasi. Keempat, Fungsi legitimasi mengacu pada kebijakan partai politik mendukung dan mempercayai kebijakan pemerintah maupun eksistensi sistem politik. 23 John L. Posito dan John O. Voll, Islam and Democracy, edisi Bahasa Indonesia diterje mah kan oleh Rahman i Astuti, Demok rasi di Negara-negara Muslim: Problem dan Prospek , Bandung: Mizan, 1999, cet. I, hlm. 180 Kelima, Fungsi representasi adalah fungsi klasik partai politik. Partai politik yang ikut pemilihan umum dan memenangkan sejumlah suara, akan menempatkan wakilnya di dalam parlemen. Anggota partai yang masuk ke dalam parlemen ini membawa fungsi representasi dari warga negara yang memilih partai tersebut. Sementara penerapan multi partai di Malaysia, pertama-tama mengikuti sejarah pembentukan partai-partai yang di sana telah muncul sejak zaman sebelum kemerdekaan Malaysia. Pada awalnya antara partai yang terbentuk adalah partai yang mendukung semangat penjajahan Inggris, sebagai contoh, partai politik yang menyokong semangat nasionalisme seperti partai umno yang berdiri sejak mulai tahun 1948, sementara partai Islam se-Malaysia PAS terbentuk pertama kali pada tahun 1951. Jadi semua partai-partai memiliki semangat kebangsaan atau Islam sudah muncul sebelum kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957. 24 Pada mulanya, kedudukan masyarakat Melayu terhadap partai politik banyak tercurahkan dalam pemilihan partai, maka saat itu secara umum munculnya sistem multi partai bukanlah desakan dari pihak Inggris semata- mata melainkan fakfor sosiolisasi mendorong kearah terbentuknya sistem multi partai di sana. Dalam hal ini, kebijakan pemerintah pada saat itu yaitu pihak Inggris mengesahkan agar sistem multi partai berlaku di Malaysia dan sesuai di letakan di dalam konstitusi atau perlembagaan persekutuan. 24 Log man, Se jarah Malaysia, Selangor Da rul Ehsan: Pearson Malaysia Sdn Bhd, 2009, cet. I, h. 55 Kedua filsofis penerapan sistem multi partai di Malaysia adalah, melihat dari sudut geografis dan penduduknya sangat sesuai diterapakan kerena negaranya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kec il yaitu sekitar 28 juta jiwa penduduk di sana dan luasnya sekitar 2.257 km, sementara luas kawasan yang perbatasan dengan kalimatan sekitar 565 km, sementara agama, ideologi dan pemikiran di sana melihat bahasa politik adalah pluralisme moderat dan bukan pluralisme terpolarisasi. Adapun apa yang dimaksudkan pluralisme moderat adalah setiap pendukung partai politik tidak banyak prilaku permusuhan atau pertikaian di sebabkan perbedaan ideologi kepartaian. Jadi apa yang berlaku di Malaysia, setiap partai yang menang di dalam pemilihan umum maka dijadikan sebagai partai pemerintah, sementara partai yang kalah menjadi partai oposisi. Ini sesuai dengan sistem pemerintahan di sana yang mengamalkan sistem monarki konstitusional atau konsep pemerintahan parlementer. Maka hal ini setiap partai yang berlaku di Malaysia tidak banyak berlaku perpecahan dikalangan ormas atau organisasi masyarakat yang terlibat secara langsung dalam po litik atau tidak disebabkan penerapan multi partai di sana. 25 Kesimpulan yang dapat dijelaskan adalah, penerapan multi partai di dalam sesebuah negara bukanlah suatu perkara mudah, karena hal ini ditinjau dari banyak aspek, diantaranya kedudukan sosial, politik dan sebagainya. Keduanya melihat doktrin, pemikiran di dalam sejarah masyarakat sesebuah negara. Maka 25 Ibid, hlm 60 apa yang terkait permasalahan ini di Malaysia adalah sama dengan yang disebutkan dalam pokok-pokok perkara di atas. Agar pembahasan ini lebih terperinci, maka pada bab berikutanya akan dije laskan konsep pemikiran Dato‟ Dr. Haron Din terhadap hal yang terkait dengan sistem pemerintahan di Malaysia seperti hubungan kepartaian dengan hukum Islam dan sebagainya.

BAB III BIOGRAFI PROF. DATO’ DR. HARON DIN

D. Masa Muda dan Riwayat Pendidikan Masa muda dan riwayatnya bermula ketika Ustazd Haron Din menerima pendidikan dasar dari ayah dan ibunya sendiri. Kemudian ia dimasukkan ke Madrasah al-Islahiyah al-Wataniyah Bohor Mali. Seterusnya ke Madrasah al- „Alawiyah al-Diniah dan al-Kuliah al-Islamiah, Kelang Selangor. Kemudian melanjutkan pelajaran di kolej Islam Malaya 1962-1965. Di universitas ini beliau memperoleh gelar Tertinggi Kolej dengan cermerlang kemudian telah mendapat hadiah Beasiswa negara untuk melanjutkan pelajaran ke peringk at “Master Degree” di Universitas Al-Azhar, Cairo 1966-1968. Dalam waktu tidak sampai dua tahun beliau telah berhasil memperolehi double degree secara bersamaan yaitu M.A Ijazah Sarjana Syariah dari Universitas Al-Azhar dan Diploma Pendid ikan dari „Ain Syams, Universitas Cairo. Setelah memperoleh Ijazah Sarjana Syariah, beliau kembali ke tanah air dan mengabdi sebagai guru agama di Kementerian Pelajaran. Beberapa tahun kemudian beliau kembali lagi ke Mesir untuk melanjutkan pelajaran dalam bidang Doktor Falsafah. Beliau memperoleh Ph.D Syariah dengan cermerlang daripada Universitas Darul-Ulum Qahirah 1972-1974. 26 Pulang ke tanah air dan mengabdi sebagai dosen di Fakultas Pengajian Islam, Universitas Kebangsaan Malaysia UKM. Akademik adalah bidang kerjanya. Kekeluargaan Islam adalah jurusannya. Sebagai satu bukti terhadap kecemerlangan akademiknya, UKM menganugerahkan pangkat “Profesor” kepadanya sejak tahun 1986. 27 Seter usnya karir Dato‟ DR. Haron Din juga terlibat dalam pengobatan Islam di Malaysia, Ketika di Mesir pada awal 70-an, Ustadz Haron Din sempat berkenalan dengan Bapak Mokhtar Lintang. Pak Mokhtar adalah pasien yang menggunakan kaedah Islam pengobatan ala islam. Kesempatan tersebut telah digunakan oleh beliau untuk menimba ilmu pengobatan sebanyak mungkin. Sekembalinya ke 1.http:www.a lahka m.nethomeinde x.php?option=com_contentview=a rtic leid=61473 Adatuk-dr-haron-din-tokoh-maal-hijrah-selangor-1432 Dia kses pada 3142011 pu kul 12:53 WIB Op,cit,.Haron Din, cet, I h lm. 5 27 Ibid. Diakses pada 314 2011 ja m 12:50 WIB Malaysia, ketika tinggal di Taman Bangi Kajang, Ustaz Haron Din dikunjungi oleh seorang lelaki yang dikenali sebagai Pak Leh. Beliau mengaku sebagai seorang pasien yang terkenal di Langkawi. Beliau telah mengajar beberapa metode peyembuh kepada Ustaz Haron Din. Diantaranya ilmu yang berkaitan dengan penyakit kanker, tumor, kulit, demam panas, penyakit kulit dan sebagainya. Beliau telah tinggal bersama dengan Ustaz Haron Din beberapa waktu. Ayahanda Ustaz Haron Din berasal dari Patani dan menetap di Kampung Bohor Mali Perlis. Dia merupakan seorang pasien yang melibatkan diri dalam dunia pengobatan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al- Qur‟an, hadits dan doa-doa. Dari 10 orang bersaudara, hanya Ustaz Haron Din yang menunjukkan bakat dalam bidang pengobatan Islam ini, yang menyebabkan ayahandanya sering membawanya ketika merawat. 28 Tempat kelahiran Perlis Ustaz Haron Din memang mempunyai banyak orang yang faham tentang ilmu pengobatan. Terdapat seorang pasien bernama Tok Omar yang banyak menggunakan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan di samping ayat-ayat Al- Qur‟an. Ustaz Haron Din berkesempatan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan dari beliau. Selain itu Ustaz Haron Din juga berkesempatan untuk belajar dengan Tahir Abdullah. Beliau yang di gelari dengan nama Tok Lang Kiang di antaranya telah mengajar Ustaz Haron Din dengan cara mengeluarkan sampah dari mata. 28 .http:www.a lahka m.nethomeinde x.php?option=com_contentview=artic leid=61473 A datuk-dr-haron-din-tokoh-maa l-hijrah-selangor-1432 Diakses pada 3142011 pukul 12:46 WIB