72
I. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Keadilan Dengan Etika Penggelapan Pajak
Menurut Mardiasmo 2009 dalam Suminarsasi dan Supriyadi 2011:6 mengutarakan bahwa sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai
keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undang diantaranya mengenakan pajak secara umum dan
merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak kepada wajib
pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. Sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh Suminarsasi dan Supriyadi 2011 menunjukan adanya pengaruh positif keadilan terhadap persepsi etis Wajib
Pajak mengenai etika penggelapan pajak. Penelitian McGee 2006 mengemukakan pandangan mengenai
penggelapan pajak dimana menurut hasil penelitiannya mengemukakan penggelapan pajak dipandang sebagai perilaku yang tidak pernah beretika.
Selain itu, penelitian yang dilakukan McGee, et al 2007 yang dilakukan di Hongkong dengan Amerika juga menghasilkan dampak yang sama bahwa
variabel keadilan memiliki pengaruh yang kuat terhadap etika penggelapan pajak. Alasan-alasan yang mendukung pandangan ini antara lain bahwa
setiap masyarakat mempunyai kewajiban kepada negaranya untuk membayar pajak. Selain itu, McGee 2008 memeriksa literatur Yahudi dan
menyimpulkan bahwa penggelapan pajak selalu tidak etis. Salah satu alasan
73 untuk kesimpulan ini karena ada tekanan pemikiran dalam literatur Yahudi
bahwa terdapat kewajiban untuk tidak meremehkan orang Yahudi yang lain. Jika seorang Yahudi melakukan penggelapan pajak, hal itu akan membuat
semua orang Yahudi lainnya terlihat buruk. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nickerson, et al 2009 juga mendukung variabel keadilan
yang mempengaruhi persepsi Wajib Pajak terhadap etika penggelapan pajak.
Adanya berbagai pemikiran tentang pentingnya keadilan bagi seseorang termasuk dalam pembayaran pajak juga akan mempengaruhi
sikap mereka dalam melakukan pembayaran pajak. Semakin rendahnya keadilan yang berlaku menurut pesepsi seorang wajib pajak maka tingkat
kepatuhannya akan
semakin menurun
hal ini
berarti bahwa
kecenderungannya untuk melakukan penggelapan pajak akan semakin tinggi, maka hipotesis yang pertama adalah:
H
a1
: Keadilan berpengaruh positif terhadap etika penggelapan pajak
2. Sistem Perpajakan dengan Etika Penggelapan Pajak